BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Performa CTRA dan LPCK di tengah melambatnya sektor properti

Bareksa11 Desember 2013
Tags:
Performa CTRA dan LPCK di tengah melambatnya sektor properti
Pembangunan properti di Jakarta - (Kontan/Null)

Pembangunan proyek-proyek baru di tahun 2014 berpotensi meningkatkan target penjualan?

Bareksa.com - Dalam pertemuan PT Citigroup Securities Indonesia dengan beberapa investor, disimpulkan bahwa sektor properti di Indonesia sedang mengalami perlambatan. Meskipun demikian, investor masih menunggu pemulihan perekonomian Indonesia dengan memperhatikan beberapa katalis yang dianggap bisa menjadi pemicu perkembangan sektor properti pada kuartal pertama 2014. Investor mengharapkan muncul beberapa katalis positif, seperti kenaikan tingkat suku bunga, stabilisasi Rupiah, atau bahkan pengumuman Jokowi sebagai kandidat resmi presiden. Citigroup sendiri mengharapkan BI rate dapat dinaikkan lagi sekitar 25 bps dan Rupiah stabil di kisaran Rp11.800 pada kuartal pertama 2014.

Berdasarkan data historikal, saham-saham properti biasanya akan mulai naik, beberapa bulan setelah kenaikan BI rate.

Di forum ini, para investor juga mempertanyakan penurunan pre-sales emiten properti. Soal ini, Citigroup percaya bahwa mayoritas berita buruk telah tercermin dalam harga saham saat ini. Perusahaan telah mengumumkan bahwa peluncuran proyek-proyek baru kemungkinan akan ditunda hingga 2014 karena masalah perizinan. Oleh karena itu, saat ini Citigroup memproyeksikan pertumbuhan pre-sales sektor properti hanya lima persen untuk tahun 2014. Proyeksi positif masih diberikan Citigroup pada sektor properti di Indonesia dan memilih perusahaan yang berfokus pada mass-market. Ini mengingat tingginya permintaan selama siklus penurunan, terutama atas pembelian rumah pertama. Salah satu emiten pilihan Citigroup adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), karena pertimbangan perusahaan ini memiliki lahan yang luas dan murah.

Promo Terbaru di Bareksa

Proyeksi itu sejalan dengan laporan PT Mandiri Sekuritas bahwa pendapatan CTRA hingga November mencapai 93 persen dari target tahun 2013. Ini setara dengan Rp8,5 triliun dan bertumbuh sebesar 35 persen dari tahun lalu (YoY). Marketing sales CTRA hingga November juga meningkat 53 persen dari bulan sebelumnya (MoM), atau sebesar Rp590 miliar. Beberapa proyek yang berkontribusi terhadap pertumbuhan itu adalah CitraLand Cirebon (Jawa Barat), CitraGrand Galesong City Gowa (Sulawesi Selatan), dan CitraCity Balikpapan (Kalimantan Timur).

Ketiga proyek tersebut berkontribusi sekitar Rp300 miliar untuk pre-sales November. Dengan tiga proyek baru landed residential serta menara kantor kedua di Ciputra World Jakarta (CWJ) I, CTRA telah meluncurkan 11 proyek baru tahun ini (dan tidak akan meluncurkan proyek-proyek baru pada bulan Desember 2013).

Hanya saja, patut dicatat bahwa proporsi metode pembayaran dengan KPR juga menurun pada bulan November, sebesar 46 persen MoM. Mandiri Sekuritas menyimpulkan penurunan tersebut disebabkan periode peralihan ke pelaksanaan peraturan kredit baru, seperti aturan Loan to Value (LTV).

Selain CTRA, Mandiri Sekuritas turut merekomendasikan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dengan target 2014 yang terbilang agresif. LPCK menargetkan marketing sales sebesar Rp3 triliun untuk tahun 2014, dengan pertumbuhan 29 persen YoY. Target tersebut berasal dari 60 persen YoY pertumbuhan penjualan residensial (Rp2,3 triliun) dan 72 persen pertumbuhan penjualan komersial (Rp481 miliar). Tetapi, LPCK juga menurunkan proyeksi pertumbuhan marketing sales dari Rp2,4 triliun menjadi Rp2,3 triliun. Tingginya target emiten didukung oleh pembukaan Cikarang BSD (dekat dengan akses jalan tol baru emiten). Karena inilah, Mandiri Sekuritas cukup yakin dengan target penjualan tersebut.

Menurut data bareksa.com (klik disini), total penjualan CTRA dan LPCK hingga kuartal III 2013 masing-masing tercatat sebesar Rp1,38 triliun dan Rp1,4 triliun.

*Sigma Kinasih adalah analis Bareksa.com dan saat menulis artikel ini tidak sedang memiliki saham-saham di atas.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua