BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Tiga Cara Aman dan Cuan Siapkan Dana Darurat di Tengah Isu Resesi Global

Abdul Malik25 Juli 2022
Tags:
Tiga Cara Aman dan Cuan Siapkan Dana Darurat di Tengah Isu Resesi Global
Ilustrasi uang lembaran rupiah dalam amplop untuk diinvestasi di reksadana pasar uang. (shutterstock)

Reksadana pasar uang dan emas logam mulia bisa menjadi alternatif investasi untuk dana darurat

Bareksa.com - Dana darurat memiliki peran penting. Apalagi di tengah lonjakan inflasi dan ancaman kemerosotan (resesi) ekonomi dunia yang membayangi pasar modal global, termasuk Indonesia.

Saat bersamaaan, adanya kebutuhan yang tidak disangka-sangka bisa terjadi kepada semua orang, termasuk kita. Pengeluaran kian membengkak akibat lonjakan inflasi yang tinggi, sehingga kita harus menyiapkan jurus ampuh agar keuangan kita tetap aman.

Nah, di sinilah dana darurat menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan mendesak. Ada yang menyebut, dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil setiap saat ketika dibutuhkan. Maka sebaiknya dana darurat dipersiapkan secepat mungkin. Lalu seberapa banyak besarannya?

Promo Terbaru di Bareksa

Nilai nominal untuk seberapa banyak dana darurat setiap orang tentu berbeda. Untuk orang yang belum menikah, biasanya 3 kali pengeluaran bulanan, namun bagi yang sudah memiliki tanggungan anak bisa sampai 12 kali dari nilai nominal pengeluaran bulanan. Besaran nilai nominal uang 'cadangan' yang diperlukan itu memang cukup besar.

Jika penghasilan pas-pasan, bagaimana cara menyiapkan dana darurat? Dengan investasi yang disisihkan setiap bulan, Anda tetap bisa menyiapkan dana darurat.

Ada yang merekomendasikan, jumlah minimal ideal untuk menabung atau investasi ialah 20 persen dari pendapatan bulanan. Karena itu, Anda perlu mengecek berapa pengeluaran per bulan dan membagi ke dalam pos-pos untuk menentukan pengeluaran mana yang krusial, harus ada dan mana yang tidak krusial. Anda juga harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

Pada dasarnya, semakin besar pengeluaran, semakin besar pula hitungan kebutuhan dana darurat. Makanya, Penentuan pengeluaran per bulan menjadi penting di mana jika lebih besar, tentu akan lebih baik tapi tetap disesuaikan juga dengan kebutuhan dan kemampuan kemampuan.

Cara Siapkan Dana Darurat

Dana darurat bisa disiapkan dengan mengumpulkannya dari penghasilan bulanan secara rutin untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Sebaiknya, dana darurat yang dipersiapkan untuk tujuan tertentu perlu ditempatkan di rekening terpisah dari kebutuhan operasional, disimpan secara aman dan tidak digunakan untuk kepentingan selain saat menghadapi kondisi darurat.

Selain itu, sebaiknya dana darurat harus bisa cepat dicairkan saat terjadi kondisi darurat atau sifatnya likuid.

Pilihan Instrumen Investasi

Beberapa instrumen investasi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyimpan dana darurat ialah :

Pertama, Tabungan di Rekening Bank

Dana darurat bisa disimpan di rekening bank, karena keadaan darurat tidak mengenal waktu dan tempat. Selain mudah dicairkan, menyimpan dana darurat di rekening bank juga menjadi instrumen yang paling aman dan cepat diakses.

Hanya saja jika menyimpan dana darurat di rekening bank, ada risiko nilai uang menjadi turun akibat lonjakan inflasi. Artinya nilai tabungan Anda sebesar nilai tertentu yang sebelumnya bisa dibelikan barang di harga tertentu, ternyata di kemudian hari uang tersebut tak mampu membeli barang tersebut karena harganya sudah melambung.

Selain itu, karena mudah dicairkan, menyimpan uang di tabungan juga sangat rawan terpakai kebutuhan bulanan. Sehingga niat Anda untuk menyimpannya sebagai dana darurat bisa jadi sulit tercapai.

Kedua, Reksadana Pasar Uang

Anda bisa menyiapkan dana darurat di reksadana pasar uang. Jenis reksadana ini cukup aman karena tidak fluktuatif. Potensi imbal hasil reksadana pasar uang lebih menarik dari deposito. Imbal hasil reksadana pasar uang juga tidak terkena pajak, karena bukan merupakan obyek pajak, dibandingkan imbalan deposito yang harus dipotong pajak.

Soal likuiditas, reksadana pasar uang cukup likuid dan mudah dicairkan, umumnya praktiknya T+1 atau butuh 1 hari kerja setelah transaksi dana pencairan masuk ke rekening investor, meskipun berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan, pencairan maksimal bisa 7 hari kerja bursa.

Bahkan beberapa lembaga penyedia investasi telah melakukan inovasi dengan fitur pencairan instan reksadana pasar uang T+0, atau cair di hari yang sama. Fitur seperti ini salah satu contohnya tersedia di platformOVO I Invest.

Nilai investasi di reksadana pasar uang pun sangat murah, hanya mulai Rp10.000, atau lebih murah dari harga semangkuk bakso, atau setara harga setengah bungkus rokok. Soal keamanan, karena diawasi oleh otoritas yakni OJK, maka reksadana pasar uang bisa dibilang cukup aman.

Jika Anda memilih reksadana pasar uang untuk menyiapkan dana darurat, tersedia puluhan produk reksadana ini di Bareksa yang bisa Anda pilih. Semua proses investasi di Bareksa bisa dilakukan sepenuhnya secara online, sehingga Anda tidak perlu repot datang untuk mengisi form atau memberikan tandatangan basah.

Ketiga, Emas

Emas menjadi sarana cukup ideal untuk menempatkan dana darurat. Emas yang disarankan sebagai instrumen investasi untuk dana darurat ini berbentuk logam mulia atau emas batangan.

Kelebihan dari investasi emas adalah kemampuannya untuk bertahan dari gempuran inflasi dan tergolong cukup likuid. Selain dijual, emas juga bisa digadai untuk mendapatkan uang. Saat ini, Anda juga semakin dipermudah berinvestasi emas, karena investasi emas sudah bisa dibeli secara online.

Untuk kemudahan ini, Anda bisa melakukan transaksi jual-beli serta menyimpan emas online atau tabungan emas, seperti Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa melalui fitur BareksaEmas.

Investasi emas di BareksaEmas bisa dimulai dari Rp50 ribu saja. Beli emas online ini ada fisiknya dan disimpan secara aman di brankas Pegadaian. Namun perlu diingat, investasi emas logam mulia sangat disarankan untuk jangka panjang agar investasi Anda meraih cuan optimal.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,64

Up0,50%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,99%
Up19,09%
-

Capital Fixed Income Fund

1.763,87

Up0,58%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,07%
Up17,62%
Up42,97%

STAR Stable Income Fund

1.914,88

Up0,55%
Up2,90%
Up0,02%
Up6,26%
Up30,95%
Up60,09%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.761,74

Up0,15%
Up3,37%
Up0,01%
Up4,97%
Up19,53%
Up48,31%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.039,31

Up0,28%
Up2,12%
Up0,02%
Up3,09%
Down- 1,36%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua