BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Manulife Aset Manajemen : Akhir Tahun, Waktunya Evaluasi Investasi

Abdul Malik19 Oktober 2021
Tags:
Manulife Aset Manajemen : Akhir Tahun, Waktunya Evaluasi Investasi
Ilustrasi investor sedang mengevaluasi dan mengatur ulang kembali investasinya jelang akhir tahun, termasuk investasi di reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Jelang akhir tahun menjadi momen yang tepat bagi para investor untuk mengatur kembali portofolio investasinya

Bareksa.com - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai, perekonomian yang mulai menggeliat membuka peluang bagi para investor untuk mendulang keuntungan. Karena itu, jelang akhir tahun menjadi momen yang tepat bagi para investor untuk mengatur kembali portofolio investasinya.

Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia Krizia Maulana menjelaskan ada beberapa strategi investasi yang bisa dilakukan investor menjelang akhir tahun. Pertama adalah dengan mengevaluasi investasi yang dilakukan.

Menurut Krizia, kuartal terakhir merupakan waktu bagi para investor untuk kembali melakukan evaluasi portofolio investasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam evaluasi ini, yakni mengevaluasi perkembangan hasil investasi.

Promo Terbaru di Bareksa

Langkah berikutnya adalah mencari informasi mengenai outlook pasar finansial ke depannya, sehingga bisa melakukan penyesuaian komposisi portofolio.

"Selanjutnya, mengevaluasi apakah komposisi portofolio saat ini masih sesuai dengan jangka waktu dan tujuan investasi yang ingin dicapai," ujarnya dalam keterangannya (19/10).

Setelah tiga langkah dalam mengevaluasi tersebut selesai dilakukan, investor bisa memiliki basis atau dasar untuk melakukan rebalancing portofolio. Pada proses evaluasi, investor harus memperhatikan apakah dana investasinya telah berkembang sesuai dengan harapan dan tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setelah melakukan evaluasi, investor bisa mengatur ulang portofolio investasinya. Krizia menjelaskan, saat ini investor masih memiliki kesempatan untuk melakukan penyesuaian portofolio untuk memenuhi tujuan keuangannya. Seiring berjalannya waktu, perubahan dapat terjadi pada profil risiko, portofolio investasi, tujuan dan jangka waktu investasi.

Karena itu perlu dilakukan rebalancing portofolio secara berkala untuk menjaga agar portofolio kita tidak menyimpang dari profil risiko, serta tujuan dan jangka waktu investasi.

Rebalancing portofolio bisa dilakukan dengan cara pemindahan (switching) antar kelas aset, ataupun penambahan dana baru secara berkala (dollar cost averaging).

"Penting untuk selalu menyesuaikan pilihan produk investasi dengan profil risiko masing-masing investor. Bagi investor dengan profil risiko moderat yang ingin mengejar ketertinggalan, bisa memasukkan sedikit porsi saham sebagai booster untuk menggenjot imbal hasil pada portofolio," jelas dia.

Sebagai langkah terakhir dalam berinvestasi di akhir tahun adalah dengan memiliki instrumen yang tepat. Krizia mengatakan, menjelang akhir tahun biasanya optimisme pemulihan aktivitas ekonomi menawarkan potensi upside yang lebih tinggi di pasar saham. Hal ini didorong oleh tiga katalis positif yang mendukung pasar saham.

Pertama, fundamental yang semakin baik diharapkan dapat memicu faktor sentimen untuk mengejar ketertinggalannya. Kedua, optimisme pemulihan aktivitas domestik ditunjukkan oleh meningkatnya investasi baik dari investor lokal maupun asing. Ketiga, kenaikan harga komoditas menjadi “positive surprise” pada perekonomian dan pasar finansial Indonesia.

Menurut Krizia, ketika perekonomian mulai positif, dan pasar saham menunjukkan potensi yang besar kedepannya, ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk menambah porsi kepemilikannya di reksadana saham.

Sebagai gambaran, reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) memberikan imbal hasil 1 tahun sebesar 74,79 persen pada periode akhir September 2020 hingga akhir September 2021. Imbal hasil ini jauh melampaui tolok ukurnya (indeks IDX80) yang sebesar 21,05 persen.

Pada periode yang sama, reksadana saham lainnya dari Manulife, yaitu Manulife Dana Saham (MDS) mampu memberikan imbal hasil 1 tahun sebesar 32,29 persen, melampaui tolok ukurnya, indeks LQ45, yang sebesar 21,37 persen.

"Peluang di pasar saham sangat menarik untuk dimanfaatkan oleh para investor untuk mewujudkan tujuan keuangannya. Selalu sesuaikan dengan profil risiko dan lakukan diversifikasi untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal dengan hati yang tenang," ucap dia.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua