BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Mengenal Portofolio Investasi dalam Reksadana dan Jenis-jenisnya

Abdul Malik06 April 2021
Tags:
Mengenal Portofolio Investasi dalam Reksadana dan Jenis-jenisnya
ilustrasi diversifikasi portofolio investasi reksadana. (Shutterstock)

Portofolio membentuk karakter dari sebuah reksadana dan berpengaruh terhadap pergerakan kinerjanya

Bareksa.com - Berinvestasi bagi sebagian orang menjadi sebuah keseharusan yang mesti dilakukan, setidaknya sekali setiap bulannya. Berbeda dengan sekadar menabung, dengan investasi memungkinkan kita mengantisipasi dampak peningkatan harga atau inflasi di masa depan yang tidak bisa dilakukan hanya dengan menabung di bank.

Nah salah satu instrumen investasi dimaksud reksadana. Reksadana adalah salah satu produk investasi yang mudah, murah, aman, dan cocok bagi investor pemula terutama yang memiliki dana terbatas. Reksadana memiliki risiko rendah karena isinya terdiri dari berbagai aset atau terdiversifikasi.

Dalam pengertian yang lain, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Promo Terbaru di Bareksa

Apa yang dimaksud dengan portofolio efek?

Seperti dijelaskan sebelumnya, reksadana terdiri dari berbagai aset. Kumpulan aset ini membentuk sebuah portofolio. Mari kita umpamakan reksadana adalah sebuah masakan, portofolio ini adalah resepnya. Nah di dalam resep ini terdapat beragam aset atau kita analogikan sebagai bahan makanan.

Setiap jenis reksadana memiliki portofolio berbeda yang membentuk karakternya. Sebagai contoh, reksadana saham terdiri dari mayoritas efek saham, dengan ketentuan sebanyak 80 persen atau lebih dari portofolionya. Makanya, sifat dan pergerakan reksadana saham mirip dengan saham yang membangun portofolionya.

Undang-Undang Pasar Modal, menyebutkan portofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi berupa surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

Portofolio Investasi Berdasarkan Jenis Reksadana

Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Dalam setiap jenisnya memiliki portofolio investasi berbeda-beda. Berikut ulasannya :

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.

Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risiko reksadana pasar uang relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.

3. Reksadana Campuran (Balanced Mutual Fund)

Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan.

Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.

4. Reksadana Saham (Equity Fund)

Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.

Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, tetapi memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

Apapun jenis reksadana yang kamu pilih, pastikan sesuai dengan tujuan dan profil risiko investasi kamu ya!

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua