BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Mau Beli Reksadana? Kenali yang Perlu Dilakukan dan Jangan dalam Investasi

Bareksa30 Januari 2020
Tags:
Mau Beli Reksadana? Kenali yang Perlu Dilakukan dan Jangan dalam Investasi
Saran apa yang perlu dilakukan dan tidak dalam berinvestasi yang digambarkan dengan buku bertuliskan Do and Don't serta bola lampu

Sebelum kita berinvestasi, kita harus mengetahui dana investasi kita ini nanti akan digunakan untuk apa

Bareksa.com - Investasi adalah proses menanamkan modal yang lebih dari sekedar menabung, dengan harapan uang kita bisa bertumbuh dalam jangka waktu panjang. Ibarat menanam pohon, kita harus merawatnya agar investasi bisa berbuah manis.

Meskipun menawarkan imbal hasil (return) yang menarik, investasi juga mengandung risiko. Oleh karena itu, kita sebagai pemodal atau investor perlu mengenali karakter investasi yang kita pilih.

Salah satu investasi resmi untuk masyarakat awam adalah reksadana. Reksadana ini adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang.

Promo Terbaru di Bareksa

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, kita perlu mengetahui hal-hal apa saja yang disarankan dan sebaiknya dihindari dalam berinvestasi reksadana. Berikut adalah daftar yang perlu dan jangan (do and don't) dilakukan dalam berinvestasi agar mendapatkan hasil maksimal dari reksadana.

Perlu Dilakukan (Do)

1. Tentukan Tujuan Investasi

Ibarat kita naik bis atau kendaraan, kita harus tahu arah yang kita tuju agar bisa merencanakan perjalanan dan tidak tersesat. Sebelum kita berinvestasi, kita harus mengetahui dana investasi kita ini nanti akan digunakan untuk apa.

Setelah mengetahui tujuan, kita bisa menentukan jangka waktu investasi untuk mencapai tujuan tersebut. Misal, dalam jangka pendek atau setahun, kita ingin liburan ke luar negeri. Dalam jangka menengah kita ingin membayar uang muka rumah, sedangkan dalam jangka panjang kita ingin menikmati pensiun.

2. Sesuaikan Profil Risiko

Pada prinsip investasi, tingkat risiko yang berani kita ambil ini akan berbanding lurus dengan potensi imbal hasil (return) yang diharapkan. Apabila semakin tinggi risiko yang dapat ditanggung maka akan semakin besar keuntungan yang diharapkan (high risk high return).

Umumnya, profil risiko yang menggambarkan karakter investor dalam berinvestasi ini terbagi 3 tipe yaitu tipe konservatif atau penghindar risiko, moderat, dan agresif atau pengambil risiko. Reksadana pasar uang cocok untuk investor berprofil risiko rendah, lalu reksadana pendapatan tetap cocok untuk yang berprofil risiko moderat, sedangkan reksadana campuran dan saham cocok untuk investor agresif atau profil risiko tinggi.

3. Pahami Prospektus

Sebelum memutuskan untuk membeli reksadana, kita harus mengetahui tidak hanya jenis reksadana tetapi juga isi portofolio yang membentuk reksadana tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengenal manajer investasi yang mengelola produk reksadana itu.

Segala informasi yang berkaitan dengan suatu produk reksadana, mulai dari manajer investasi, bank kustodian, hingga kebijakan investasi, telah tertera dalam prospektus reksadana. Prospektus reksadana ini bisa dilihat di halaman tiap produk reksadana di Bareksa.

4. Konsisten

Bila kita telah menentukan tujuan, kita harus konsisten untuk menyisihkan uang sesuai dengan perencanaan kita di awal. Konsisten adalah kunci keberhasilan berinvestasi, meskipun modal yang kita tanamkan nilainya kecil.

Disiplin dalam jangka panjang memang terlihat sulit tetapi kalau sudah dibiasakan hal ini menjadi ringan dan tidak memberatkan. Demi mencapai apapun tujuan keuangan kita, disiplin harus diterapkan.

Jangan Dilakukan (Don't)

1. Pinjam Rekening Orang

Ketika membeli reksadana, kita harus mentransfer reksadana langsung dari rekening atas nama kita sebagai investor. Bila kita mengirim dana dari rekening orang lain, misalnya keluarga atau teman kita, instruksi reksadana kita bisa ditolak oleh sistem atau Bank Kustodian karena menyalahi aturan.

2. Investasi Melebihi Profil Risiko

Seperti yang sudah dijelaskan, profil risiko menggambarkan karakter investor dan menentukan pilihan jenis reksadana yang cocok. Kalau kita investor konservatif atau penghindar risiko, sebaiknya jangan beli reksadana saham karena kita belum bisa menghadapi fluktuasi dari nilai investasi kita.

3. Trading Jangka Pendek

Namanya investasi tentu untuk jangka panjang. Kalau kita beli reksadana baru sebulan lalu sudah mendapat untung 2 persen, misalnya, jangan langsung dijual. Sebab, masih ada potensi imbal hasil lebih tinggi dalam jangka panjang.

Selain itu, risiko jangka pendek lebih besar. Misalnya kita punya reksadana saham, nilai aktiva bersih (NAB) per unitnya bisa naik turun dalam waktu dekat dan kurang maksimal jika kita beli dan jual (trading) dalam waktu berdekatan.

4. Serakah

Melakukan investasi di reksadana, seperti menanam tanaman yang memerlukan waktu dan proses untuk bertumbuh hingga hasil atau buahnya baru dapat dipetik di kemudian hari.
Karena itu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam berinvestasi agar dana yang kita tanamkan pada investasi dapat bertumbuh sesuai dengan harapan.

Bila kita dijanjikan investasi dengan keuntungan (return) pasti dalam jangka waktu pendek, kita perlu curiga. Kita harus tahu bagaimana skema keuntungan tersebut didapatkan dan bagaimana risikonya. Intinya, gunakan akal sehat dan jangan serakah.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua