Tarif Trump ke China Tekan Saham AS, Ini Strategi Investasi di SBN, Emas & Reksadana
Trump akan berlakukan tarif tambahan hingga 100% untuk impor dari China. SBN, Emas dan sejumlah Reksadana bisa jadi pilihan

Trump akan berlakukan tarif tambahan hingga 100% untuk impor dari China. SBN, Emas dan sejumlah Reksadana bisa jadi pilihan
Bareksa Insight – Pasar saham Amerika Serikat kembali terguncang setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan dagang baru yang mengejutkan, yaitu tarif tambahan hingga 100% untuk impor dari China mulai 1 November 2025, serta memperketat kontrol ekspor untuk software strategis. Langkah ini dinilai sebagai respons atas kebijakan China yang lebih dulu membatasi ekspor rare earths dan mineral penting yang menjadi bahan baku teknologi tinggi. Bagaimana investor sebaiknya mengambil strategi investasi?
Ketegangan dagang dua ekonomi terbesar dunia ini memicu kekhawatiran resesi global dan mendorong investor mencari aset yang lebih aman. Indeks saham-saham utama di AS seperti S&P 500 dan Nasdaq kompak terkoreksi, diikuti pelemahan bursa global termasuk Asia. Investor kini menunggu arah kebijakan moneter lanjutan dari The Fed di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Strategi Investasi: Saatnya Rebalancing Portofolio
Menurut Tim Analis Bareksa, kondisi pasar seperti ini merupakan momentum untuk meninjau ulang strategi investasi dan melakukan diversifikasi agar risiko portofolio tetap terkendali. Di saat investor global mencari aset yang lebih aman, serta arah kebijakan moneter lanjutan dari The Fed, berikut panduan strategi investasi yang direkomendasikan:
Promo Terbaru di Bareksa
1. Diversifikasi ke ORI028 yang Aman dan Dijamin Negara
Dalam situasi ketidakpastian global, instrumen berisiko rendah seperti Obligasi Negara Ritel (ORI028) menjadi pilihan ideal. ORI028 menawarkan kupon tetap dan dijamin penuh oleh pemerintah, sehingga cocok untuk investor yang mengutamakan kestabilan imbal hasil. Selain itu, investor juga tetap bisa memperoleh potensi capital gain bila menjualnya di pasar sekunder saat harga naik. Pilihan tenor dan kupon:
ORI028T3 (tenor 3 tahun): kupon 5,35% p.a.
ORI028T6 (tenor 6 tahun): kupon 5,65% p.a.
2. Tetap Pegang Emas sebagai Aset Lindung Nilai
Di tengah ketidakpastian, harga emas global sempat menembus level tertinggi US$4.050,24 pada pekan lalu. Goldman Sachs pun menaikkan proyeksi harga emas Desember 2026 menjadi US$4.900 per ons dari sebelumnya US$4.300.
Emas terbukti menjadi safe haven di tengah gejolak pasar. Harga emas cenderung menguat ketika ketegangan geopolitik meningkat dan dolar AS melemah. Karena itu, menyisihkan sebagian portofolio pada emas fisik digital seperti yang tersedia di Bareksa Emas bisa membantu menjaga nilai kekayaan dari inflasi maupun fluktuasi pasar saham.
3. Saham: Wait & See, Tapi Ada Peluang untuk Spec Buy
Tim analis Bareksa menilai, volatilitas tinggi saat ini membuat investor lebih baik bersikap wait & see terhadap saham. Namun, bagi investor dengan profil risiko agresif, saham konglomerasi besar bisa dimanfaatkan untuk speculative buy atau swing trade, mengingat likuiditas dan daya tahan bisnisnya yang relatif kuat terhadap tekanan eksternal.
4. Parkir Dana di Reksa Dana Pasar Uang dan Obligasi Korporasi
Bagi investor yang menunggu waktu masuk ke pasar saham, alternatif terbaik adalah menempatkan dana sementara di reksa dana pasar uang atau reksa dana obligasi korporasi berisiko rendah. Kedua instrumen ini menawarkan likuiditas tinggi dengan fluktuasi harga yang minimal, sehingga bisa menjadi tempat parkir aman sebelum peluang investasi berikutnya muncul.
Tabel Reksa Dana Pasar Uang dan Obligasi Korporasi
Reksa Dana | Jenis | Return 1 Tahun |
|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | Pendapatan Tetap | 9,34% |
KISI Fixed Income Fund Plus | Pendapatan Tetap | 10,40% |
Avrist Emerald Stable | Pendapatan Tetap | 9,85% |
Sucorinvest Money Market Fund | Pasar Uang | 5,93% |
Syailendra Sharia Money Market Fund | Pasar Uang | 5,46% |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Pasar Uang | 5,59% |
Sumber: Bareksa, data per 10 Oktober 2025
Dalam kondisi seperti ini, kunci strategi investasi adalah diversifikasi dan manajemen risiko. Selain itu, investor sebaiknya menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan sebelum mengambil keputusan untuk kenyamanan berinvestasi.
Investasi Reksadana, Klik di Sini
(Christian Halim/Sigma Kinasih, CTA, CFP/hm)
DISCLAIMER
Investasi mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi investor. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.