BeritaArrow iconBareksa InsightArrow iconArtikel

The Fed Tahan Suku Bunga: Kepastian Investasi SBR014 & Peluang Reksa Dana USD?

Hanum Kusuma Dewi31 Juli 2025
Tags:
The Fed Tahan Suku Bunga: Kepastian Investasi SBR014 & Peluang Reksa Dana USD?
Ilustrasi pemangkasan suku bunga The Fed dengaan lembaran uang Dolar AS dan balok berlambang persen dan panah. (Shutterstock)

Penguatan dolar AS biasanya menjadi katalis positif bagi reksa dana berbasis USD bagi investor Indonesia

Bareksa.com - Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada level tinggi, yakni 4,25-4,5%. Keputusan ini dipengaruhi oleh kekhawatiran akan lonjakan inflasi yang dipicu oleh kebijakan tarif dagang resiprokal dari pemerintahan Trump. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan ketahanan dengan GDP kuartalan tumbuh 3%, didorong oleh penurunan impor. Dolar pun kembali menguat, menandakan keyakinan pasar terhadap ekonomi AS dalam jangka pendek.

Namun, bagaimana kondisi ini berdampak pada reksa dana dan investasi di Surat Berharga Negara?

Dolar Kuat: Peluang Reksa Dana USD

Penguatan dolar AS biasanya menjadi katalis positif bagi reksa dana berbasis USD bagi investor Indonesia, karena nilai tukar yang lebih tinggi akan meningkatkan imbal hasil dalam rupiah. Namun, sisi negatifnya adalah tekanan terhadap perusahaan multinasional AS yang memiliki paparan ekspor tinggi—karena produk mereka menjadi lebih mahal di pasar global. Untungnya, dalam konteks saat ini, perusahaan-perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Meta yang justru berfokus pada layanan digital dan ekosistem AI, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi.

Promo Terbaru di Bareksa

Meskipun indeks pasar saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq sempat terkoreksi karena kekhawatiran suku bunga tinggi yang berkepanjangan, saham-saham teknologi tertentu justru mencatat penguatan. Microsoft dan Meta—dua raksasa yang mendominasi sektor kecerdasan buatan (AI)—berhasil menenangkan pasar lewat laporan keuangan yang solid.

Bagi investor reksa dana saham global atau reksa dana yang memiliki eksposur ke saham teknologi AS, ini menjadi sinyal positif. Manajer investasi yang memiliki porsi pada sektor AI, cloud computing, atau digital infrastructure cenderung mencetak kinerja lebih baik daripada yang eksposurnya luas ke seluruh sektor ekonomi.

Beli Reksadana, Klik di Sini

SBR014: Kepastian Imbal Hasil Dijamin Negara

Savings Bond Ritel (SBR) adalah instrumen surat utang yang diterbitkan oleh negara untuk investor ritel. SBN yang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable) ini menawarkan imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan bunga deposito perbankan. Sifat kupon yang floating with floor memungkinkan imbal hasil naik saat bunga acuan naik, tapi tidak bisa turun dari batas minimalnya.

SBR014 tenor 2 tahun atau SBR014T2 memberikan kupon minimal 6,25% dan tenor 4 tahun atau SBR014T4 minimal 6,35%. Seluruh kupon dan modal pokok SBN dijamin oleh Undang-Undang.

Pajak kupon SBR014 juga lebih rendah hanya 10%, dibandingkan bunga deposito yang terkena pajak 20%. Setelah dipotong pajak, maka kupon bersih SBR014T2 jadi 5,63% dan imbal hasil bersih SBR014T4 jadi 5,72%. Nilai imbalan itu lebih besar 2 kali lipat dari bunga bersih deposito bank-bank besar di kisaran 2-2,4%.

Grafik: Imbal Hasil Bersih SBR014 vs Deposito

Illustration

Sumber: Kemenkeu, LPS, Bank BUMN, diolah Bareksa

Investor yang tertarik untuk memiliki SBN ritel ini bisa memesan selama masa penawaran SBR014 yang berlangsung pada 14 Juli hingga 7 Agustus 2025. Minimal pembelian adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta hingga maksimal Rp5 miliar untuk SBR014T2 dan maksimal Rp10 miliar untuk SBR014T4 per individu selama masa penawaran ini.

Investasi SBR014 di Sini

Risiko Masih Ada: Inflasi dan Ketidakpastian Kebijakan

Kendati ada peluang, risiko tetap mengintai. Keputusan The Fed untuk tetap "hawkish" di tengah sinyal perlambatan ekonomi bisa memperpanjang masa tekanan pada sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga seperti properti, finansial, dan consumer discretionary. Jika inflasi kembali melonjak karena tarif impor, potensi kenaikan suku bunga kembali bisa memicu gejolak di pasar.

Reksa dana saham berbasis USD yang terlalu bergantung pada sektor-sektor siklikal bisa mengalami volatilitas tinggi. Investor perlu mencermati strategi manajer investasi dalam menavigasi portofolio di tengah risiko makro ini.

Investasi Reksadana USD di Sini

Strategi untuk Investor

Tim Analis Bareksa menilai bahwa investor perlu melakukan diversifikasi untuk mengoptimalkan imbal hasil investasi sementara menjaga risiko. Bagi investor agresif dan horison investasi jangka panjang, diversifikasi global dengan reksa dana USD bisa menjadi opsi menarik. Investor bisa mengambil momentum di tema megatrend AI dan digitalisasi.

Sementara itu, untuk jangka pendek dan menengah, investor juga bisa melakukan diversifikasi di reksa dana USD jenis pendapatan tetap dan pasar uang. Namun, perhatikan juga risiko valas karena pergerakan nilai tukar tetap fluktuatif.

Tabel Reksa Dana USD

Reksa Dana USD
Jenis
Return 1 Tahun

BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD

Saham

16,68%

STAR Fixed Income Dollar

Pendapatan Tetap

4,28%

Mandiri Money Market USD

Pasar Uang

3,29%

Data per 30 Juli 2025, sumber: Bareksa

Pada saat yang sama, investor konservatif dan ingin mengelola risiko lebih rendah bisa memilih SBR014, yang dijamin oleh negara. SBN Ritel dengan sistem kupon floating with floor yang bisa naik tapi tidak bisa turun dari batas minimal ini memberikan kepastian bila nanti suku bunga acuan bisa turun lagi.

Namun, ada risiko likuiditas karena SBR014 tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, meski ada fasilitas Early Redemption di pertengahan tenor. Fitur pencairan lebih awal ini tersedia untuk minimal pembelian Rp2 juta. Hanya maksimal 50% dari nilai pembelian yang bisa dicairkan awal dan hanya bisa dilakukan pada window early redemption, yaitu pada saat 1 tahun berinvestasi di SBR014T2 atau setelah 2 tahun di SBR014T4.

Pilih investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan kamu.

Investasi SBR014 di Sini

(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua