Sentimen The Fed Bayangi IHSG, Saham Pilihan Hari ini PTBA, ANTM & BMRI
The Fed mempertahankan suku bunga 4,25-4,5% untuk ketiga kalinya secara berturut-turut

The Fed mempertahankan suku bunga 4,25-4,5% untuk ketiga kalinya secara berturut-turut
Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,41% ke 6.926,2 (7/5), reli 8 hari beruntun, mendekati level 7.000. Rupiah melemah 0,5% ke Rp16.536 per dolar AS. Namun pergerakan IHSG hari ini (8/5) dibayangi sentimen hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menahan suku bunga acuan di 4,25-4,5%. Saham pilihan Tim Analis Bareksa hari ini PTBA, ANTM & BMRI.
1. PTBA: Accumulative Buy
Pergerakan Saham PTBA
Sumber: investing.com
Promo Terbaru di Bareksa
Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,85% di Rp2.760 (7/5). Menurut Tim Analis Bareksa, saham PTBA sedang mengalami rebound jangka pendek dan saat ini masih tertahan di kisaran level Rp2.700. Pada penutupan harga kemarin, saham PTBA mulai menembus level MA15 disertai dengan kenaikan volume. Artinya, saham PTBA punya potensi untuk melanjutkan kenaikan harga dengan target terdekat di Rp2.810 hingga Rp2.930. Investor bisa mempertimbangkan akumulasi bertahap selama saham PTBA tidak menembus level support Rp2.610.
2. ANTM: Speculative Buy
Pergerakan Saham ANTM
Sumber: investing.com
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat 8,27% di Rp2.750 (7/5). Tim Analis Bareksa menilai, karena kenaikan harga saham sangat signifikan melampui level harga tertinggi sebelumnya, maka untuk memproyeksi potensi kenaikan harga ANTM dapat menggunakan Fibonacci Extension. Jika melihat grafik pergerakan saham ANTM, maka level extension di Rp1.618, berada di Rp3.580 atau sekitar 30% dari level penutupan kemarin.
Meski sudah berada di area jenuh beli (overbought), namun indikator MACD saham ANTM masih mengalami kenaikan, disertai dengan volume cukup tinggi. Artinya, masih ada potensi kenaikan harga. Namun investor juga perlu mewaspadai, harga saham ANTM saat ini sudah meroket hampir 100% dari level terendah bulan April. Artinya, akan ada potensi penurunan (pullback) jangka pendek.
3. BMRI: Trading/Accumulative Buy
Pergerakan Saham BMRI
Sumber: investing.com
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 0,6% jadi Rp4.950 (7/5). Menurut Tim Analis Bareksa, saham BMRI masih bergerak mendatar (sideways) di kisaran Rp4.800-5.000 dan terdapat akumulasi volume. Investor asing juga terlihat masih melakukan trading buy di saham BMRI sejak minggu terakhir April.
Meski IHSG sudah naik 15% dari level terendah bulan April, namun mayoritas saham big banks yang umumnya menjadi penggerak IHSG belum naik signifikan. Karena itu, masih ada peluang di saham ini. Selain itu, mempertimbangkan potensi penurunan suku bunga tahun ini, maka saham perbankan yang interest rate sensitive juga akan diuntungkan.
Untuk saat ini, investor bisa melakukan trading buy maupun accumulative buy di saham BMRI dengan target harga terdekat di Rp5.200-5.500.
Putusan The Fed
Untuk diketahui The Fed merilis hasil rapat FOMC pada Rabu waktu AS. Ketua The Fed, Jerome Powell menyatakan fluktuasi perdagangan yang tidak biasa mempersulit pengukuran PDB dengan ekspektasi inflasi jangka pendek mengalami kenaikan. Tarif dagang yang diberlakukan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Karena itu, pengendalian inflasi akan sangat bergantung pada besaran dan waktu penerapan tarif. Karena itu, Powell tidak mempertimbangkan pemangkasan suku bunga saat ini. “Masih ada "waktu untuk menunggu" sebelum menyesuaikan kebijakan The Fed,” kata dia.
Poin penting keputusan rapat FOMC The Fed (75):
- The Fed mempertahankan suku bunga 4,25-4,5% untuk ketiga kalinya secara berturut-turut
- The Fed menyatakan inflasi masih agak tinggi
- Ketidakpastian terhadap prospek ekonomi semakin meningkat
- Risiko pengangguran dan inflasi yang lebih tinggi makin besar
- The Fed waspada terhadap risiko inflasi dan lapangan kerja
- The Fed melihat kemungkinan risiko stagflasi yang lebih tinggi ke depan
- The Fed tetap menahan suku bunga, meskip Presiden Donald Trump mendesak agar dilakukan pemangkasan.
Adapun Presiden AS Donald Trump dalam pernyataan terbarunya menyatakan tidak dapat memprediksi apakah AS dan Tiongkok akan "berhubungan baik" ke depannya.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.129,29 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.116,59 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.092,39 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.902,46 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.033,44 | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.