Harga Emas Turun 7,2% dari Level ATH, Apa Rekomendasi Investasinya?
Secara historis, harga emas juga pernah mengalami tren sideways cukup panjang pada periode 2013-2019

Secara historis, harga emas juga pernah mengalami tren sideways cukup panjang pada periode 2013-2019
Bareksa.com - Harga emas spot sudah turun 7,2% dari level tertingginya sepanjang masa (all time high) secara intraday US$3.500 pada 22 April jadi US$3.248 per ons (4/5), atau hanya dalam 2 pekan. Sepekan terakhir, menurut investing.com, harga logam kuning turun 2,7%. Meski begitu, sejak awal tahun, emas masih melesat 23%. Apa rekomendasi investasinya?
Kilau emas sedikit memudar seiring optimisme investor atas meredanya tensi perang dagang Amerika Serikat-China. Sebelumnya gabungan sentimen memanasnya perang dagang AS-China ditambah ancaman pemecatan Ketua The Fed Jerome Powell oleh Presiden AS Donald Trump mengerek harga emas hingga beberapa kali rekor ATH. Apalagi ekonomi AS terancam resesi, sehingga mendorong bank sentral dan investor beramai-ramai memborong emas.
Namun perseteruan Trump-The Fed mereda, tensi perang tarif AS-China pun sedikit mendingin, sehingga investor yang sebelumnya memburu aset aman, kini mulai berani masuk ke aset berisiko seperti saham. Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot di 5.967 (9/4), kini sudah rebound jadi 6.816 (2/5). Rupiah yang sempat melorot tembus Rp17.000 per dolar AS (7/4), kini juga menguat jadi Rp16.435 per dolar AS (2/5).
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Pergerakan Harga Emas
Sumber: Investing.com, data dikutip per 5/5/2025
Rekomendasi Investasi Emas
Menurut Tim Analis Bareksa, secara teknikal, harga emas saat ini sudah memasuki area oversold atau jenuh jual, namun belum menunjukkan indikasi pembalikan arah. Jika pekan ini harga emas bisa bertahan di atas US$3.200 per ons, maka investor emas jangka panjang bisa mempertimbangkan untuk kembali masuk bertahap di emas fisik digital di Bareksa.
Harga emas fisik digital Pegadaian, Treasury dan Indogold di Super App Investasi Bareksa, sudah lebih murah sekitar 6,5-10% dari sebelumnya Rp1,92-1,97 juta per gram (22/4) jadi Rp1,77-1,94 juta per gram (5/5).
Pada prinsipnya, emas logam mulia merupakan instrumen investasi untuk jangka panjang karena digunakan sebagai pelindung nilai aset dari efek inflasi. Karena itu, ekspektasi tingginya inflasi akibat perang dagang Trump, jadi penyebab lonjakan harga emas saat ini.
Namun perlu dipahami juga, kenaikan harga emas beberapa waktu terakhir dinilai abnormal karena naik signifikan dalam periode cukup cepat. Sehingga, investor juga perlu memahami risiko jangka pendek dan tetap menyesuaikan porsi investasi dengan profil risiko masing-masing.
Sejumlah lembaga riset internasional menyebutkan, porsi emas di portofolio investasi idealnya sekitar 10-15% dan dapat disimpan setidaknya hingga 10 tahun. Karena itu, investor tidak perlu khawatir terhadap fluktuasi harga emas jangka pendek, karena secara historis umumnya naik secara jangka panjang.
Historis Harga Emas Saat Tren Sideways
Grafi: Pergerakan Harga Emas Saat Tren Sideways (2013-2019)
Sumber: Investing.com, data dikutip per 5/5/2025
Secara historis, harga emas juga pernah mengalami tren sideways (mendatar) cukup panjang pada periode 2013-2019. Kemudian harga logam kuning mulai naik saat era pandemi Covid-19. Selama ketidakpastian global masih tinggi seperti saat ini. Apalagi sejak Trump kembali menjadi Presiden AS, harga emas diproyeksikan masih memiliki potensi menarik untuk jangka panjang.
Saat ini, selain karena harga emas sudah mencapai level psikologis tertinggi di US$3.500, penurunan juga disebabkan ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed di semester I 2025. Jika suku bunga turun, maka aset yang lebih berisiko seperti saham akan lebih menarik.
Dengan mempertimbangkan kondisi terkini pasar modal, Tim Analis Bareksa menilai harga emas spot global tahun 2025 ini berpotensi kembali menguji level resisten di US$3.500 per ons dan emas dalam negeri Rp2-2,1 juta per gram.
Untuk itu, selain berinvestasi di emas, investor juga bisa mencermati beberapa reksadana Indeks yang dalam sebulan terakhir naik cukup signifikan seperti berikut:
Reksadana Indeks Saham | |
---|---|
Reksadana Indeks Saham | 1 Bulan (%) |
BNP Paribas IDX Growth30 | 7,13 |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | 6,61 |
Maybank Financial Infobank15 Index Fund Kelas N | 5.95 |
BRI MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A | 5,94 |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | 4,09 |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | 4,96 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Return 2 Mei 2025
Untuk berinvestasi di reksadana Indeks yang juga risiko fluktuasinya tergolong tinggi, maka investor perlu menyesuaikan alokasi menurut profil risiko masing-masing.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.129,29 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.116,59 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.092,39 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.902,46 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.033,44 | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.