Harga Emas Panas Usai Rilis Inflasi AS, Prediksi Tembus US$3.000 di Kuartal III Tahun 2025
Pasar emas diramal akan mengalami penurunan terakhir, sebelum kembali mempercepat kenaikannya menuju rekor tertinggi baru pada tahun 2025

Pasar emas diramal akan mengalami penurunan terakhir, sebelum kembali mempercepat kenaikannya menuju rekor tertinggi baru pada tahun 2025
Bareksa.com - Harga emas melonjak signifikan setelah data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) bulan Desember 2024 dirilis, dengan emas berjangka US$29,50 atau 1,1%. Senada, harga emas spot berakhir di US$2.722,60 per ons, naik 1,1% pada Rabu (15/1) waktu Amerika Serikat (AS). Dilansir Kitco News (15/1), lonjakan emas karena investor sedang mencerna rilis data inflasi terkini dan implikasinya terhadap kebijakan moneter Bank Sentral The Federal Reserve (The Fed).
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS naik 0,4% pada bulan Desember 2024, melampaui kenaikan 0,3% pada bulan November dan estimasi konsensus analis 0,3%. Tingkat inflasi tahunan pada Desember di 2,9%. Inflasi inti yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, menunjukkan kenaikan tahunan 3,2%, sedikit di bawah perkiraan 3,3%. Biaya energi berkontribusi besar terhadap inflasi bulan Desember, naik 2,6% dan mencakup lebih dari 40% dari kenaikan bulanan.
“Inflasi inti yang lebih rendah dari perkiraan membantu meredakan kekhawatiran atas inflasi yang bisa kembali melonjak. Meskipun kecil kemungkinan The Fed memangkas suku bunga pada Januari 2025, namun hal ini memperkuat argumen bahwa siklus pemotongan suku bunga belum berakhir,” kata Tina Adatia, kepala manajemen portofolio pendapatan tetap di Goldman Sachs Asset Management.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Kamis (16/1/2025)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
---|---|
Emas spot | US$2.700,42 per ons |
Emas Treasury | Rp1.469.534 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.484.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.461.312 per gram |
Emas Antam | Rp1.513.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 15.22 WIB
Ke depan, Adatia melihat prospek emas tampak sangat bullish, didukung oleh beberapa katalis potensial. Kebijakan ekonomi yang diusulkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang akan datang, termasuk tarif baru dan pemotongan pajak tambahan, yang bisa memicu tekanan inflasi. Ditambah sentimen pelemahan dolar AS bisa mendorong harga emas melampaui rekor tertinggi bulan Oktober 2024 di US$2.800 dan bisa mencapai US$3.000 pada kuartal ketiga tahun 2025.
Gary Wagner, analis teknikal pasar dan editor TheGoldForecast.com, meramal pasar emas akan mengalami penurunan terakhir, sebelum kembali mempercepat kenaikannya menuju rekor tertinggi baru pada tahun 2025. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi harga di luar ekspektasi pasar, termasuk tarif baru yang diusulkan Trump dan ketidakpastian geopolitik yang terus-menerus.
“Saya memperkirakan jika emas mengalami penurunan hingga jadi US$2.600 dan kemudian naik US$400, seperti yang terjadi pada siklus sebelumnya, kemudian harganya mencapai US$3.000 pada akhir tahun ini atau awal tahun depan,” dia menjelaskan.
Chris Mancini, associate portfolio manager Gabelli Gold Fund mengatakan katalis utama emas tahun ini adalah ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung dan dampaknya terhadap kenaikan inflasi. “Saya pikir emas naik karena akan ada peningkatan ketidakpastian seputar ekonomi dan inflasi,” ujarnya.
Prospek bullish emas, kata Mancini, muncul karena inflasi akan tetap tinggi pada awal tahun 2025. Hal ini karena Trump melanjutkan rencana untuk memperpanjang dan memperluas pemotongan pajak dan mendukung sektor manufaktur melalui tarif global sehingga memicu perang dagang.
Prediksi emas tahun 2025 yang semakin memanas juga telah disampaikan para ahli dan analis dunia, selengkapnya dalam tabel berikut:
Analis | US$/ons | Faktor Pendorong | Catatan |
---|---|---|---|
Goldman Sachs | 2.910 | Penurunan suku bunga global, permintaan bank sentral, ketegangan geopolitik. | Prediksi Goldman direvisi dari sebelumnya US$3.000 di 2025, namun baru akan tercapai di 2026 |
UBS Gold | 2.900 | Pembelian emas oleh bank sentral global, ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. | Emas akan konsolidasi jangka pendek, namun reli jangka panjang |
Bank of America | 2.750 | Inflasi tinggi, arus dana ke ETF emas, dan kebijakan moneter The Fed | Ada ruang emas menembus US$3,000 per ons |
Heraeus Precious Metals | 2.450 - 2.950 | Penurunan suku bunga, pelemahan dolar AS, risiko geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah | Jika stimulus China jadi digelontorkan dan ekonomi India pulih maka akan semakin mengerek emas |
Citi Research | 2.800 - 3.000 | Permintaan global, ketegangan geopolitik, dan diversifikasi aset oleh bank sentral | Revisi naik dari prediksi sebelumnya US$2.700 |
BMO Capital Markets | 2.750 - 2.850 (harga rata-rata) | Deglobalisasi, permintaan emas dari investor institusional, ketidakpastian perdagangan global | Direvisi naik 3% dari estimasi sebelumnya |
MUFG | 3.000 | Stimulus ekonomi global, pembelian emas bank sentral, pelemahan dolar dan dedolarisasi, permintaan lembaga keuangan, investor dan sepekulan, pemangkasan suku bunga dan ketidakpastian kebijakan AS, meningkatnya ketegangan geopolitik | Rata-rata US$2.750 per ons di kuartal I, US$2.850 di kuartal II, US$3.050 di kuartal III, US$3.080 di kuartal IV 2025. Secara tahunan, harga emas rata-rata pada tahun 2025 US$2.939 per ons. Pada 2026, rata-rata harga emas diramal US$3.280 per ons |
JP Morgan | 3.150 pada akhir 2025 | Permintaan kuat dari bank sentral, ketidakpastian geopolitik dan permintaan investor ritel meningkat | Pelemahan dolar AS, imbal hasil riil rendah suku bunga dan Obligasi AS, permintaan kuat dari perhiasan (50%), teknologi (10%), dan investasi |
Ed Yardeni | 3.500 | Ketegangan geopolitik, inflasi global, permintaan dari bank sentral, ketidakpastian ekonomi berpotensi melampaui level tertinggi sepanjang masa, perubahan kebijakan suku bunga dan dolar AS | Harga emas diperkirakan masih berpotensi naik hingga 50% |
ANZ | level resisten 2.780 - 2.790, jika tembus bisa sentuh 2.900 | Ketegangan geopolitik, kebijakan moneter global yang tidak pasti, permintaan bank sentral, inflasi tinggi, dan perlindungan aset safe-haven | China dan India akan jadi pendorong utama permintaan. Kebijakan dukungan ekonomi China dan fluktuasi yuan meningkatkan investasi dalam emas batangan, koin, dan ETF |
Tim Analis Bareksa | Harga emas spot global 3.000 - 3.100 per ons, harga emas dalam negeri Rp1,5-1,55 juta per gram | Aksi borong oleh bank sentral, pasar exchange traded fund (ETF) yang bergairah, hingga perhiasan dan meningkatnya minat investor ritel memborong emas | Aksi dedolarisasi oleh negara-negara anggota BRICS+ semakin menambah kilau logam mulia |
Sumber: Kitco, Reuters, Yahoo Finance dan berbagai sumber diolah Bareksa
Catatan: Prediksi ini berdasarkan analisis dari berbagai sumber hingga awal 2025 dan dapat berubah tergantung kondisi ekonomi global.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.108,76 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.095,46 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.869,86 | ||||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.307,3 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.071,44 | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.