BeritaArrow iconBareksa BisnisArrow iconArtikel

Ini Rekomendasi Reksadana Berbasis Obligasi Korporasi Buat Investor Institusi

Abdul Malik30 November 2022
Tags:
Ini Rekomendasi Reksadana Berbasis Obligasi Korporasi Buat Investor Institusi
Ilustrasi investasi di reksadana berbasis obligasi korporasi yang tetap cuan di saat pasar obligasi sedang tertekan. Reksadana ini disarankan buat investor institusi salah satunya lembaga dana pensiun. (Shutterstock)

Saat ini tingkat suku bunga acuan yang semakin tinggi turut mempengaruhi tingginya target imbal hasil dari sejumlah perusahaan yang berinvestasi di pasar modal

Bareksa.com - Pasar obligasi di dalam negeri kurang bergairah sepanjang tahun ini. Hal ini akibat kebijakan moneter ketat yakni kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed). Sepanjang 2022, The Fed menaikan suku bunga acuan 375 basis poin atau 3,75% dari level 0-0,25% jadi 3,75-4% saat ini. Kebijakan itu untuk menjinakkan lonjakan inflasi di Negara Paman Sam.

Tingginya suku bunga AS memberikan imbal hasil yang menarik, sehingga pelaku pasar global ramai memburu Obligasi Negara Adidaya (US Treasury) ketimbang obligasi di negara berkembang, seperti Indonesia. Akibatnya pasar obligasi dalam negeri, baik Surat Berharga Negara dan korporasi melemah sepanjang tahun ini.

Dilansir Kontan yang mengutip data Bloomberg, per Oktober 2022, kinerja obligasi korporasi secara bulanan turun 0,27% dan hanya tumbuh 3,79% sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (YTD). Sedangkan, kinerja obligasi pemerintah turun 0,5% secara bulanan dan melemah 0,77% secara YTD.

Promo Terbaru di Bareksa

Kementerian Keuangan mencatat sejak awal tahun hingga 22 November 2022, dana asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 167,45 triliun. Namun saat ini, seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya, kini asing kembali masuk ke pasar SBN.

Bank Indonesia mencatat pada periode 21 - 24 November 2022, investor asing (nonresiden) di pasar keuangan domestik mencatatkan beli neto Rp11,71 triliun terdiri dari Rp9,72 triliun di pasar SBN dan Rp1,99 triliun di pasar saham. Hal itu membuat imbal hasil (yield) SBN 10 tahun naik ke level 6,65%.

Daftarkan Usaha Anda

Rekomendasi Buat Investor Institusi

Di tengah gejolak pasar obligasi sepanjang tahun ini, apa yang seharusnya dilakukan investor institusi, seperti lembaga dana pensiun?

Menurut Tim Analis Bareksa, saat ini melihat tingkat suku bunga acuan yang semakin tinggi turut mempengaruhi tingginya target imbal hasil dari sejumlah perusahaan yang berinvestasi di pasar modal. Apalagi di tengah tingginya ketidakpastian, serta potensi risiko resesi global, investor institusi tentu khawatir untuk menempatkan dananya di aset yang lebih berisiko seperti saham.

Alternatif lainnya, saat ini terdapat beberapa reksadana yang memiliki alokasi investasi di obligasi korporasi dan memiliki kinerja 1 tahun lebih tinggi dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia. Untuk diketahui, BI pada November 2022 kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 0,5% jadi 5,25%.

Suku bunga BI sudah naik dalam empat bulan berturut-turut sejak Agustus 2022. Total akumulasi kenaikan bunga acuan BI sebesar 1,75% dari sebelumnya di level 3,5% pada Juli. Level suku bunga BI 5,25% merupakan yang tertinggi sejak September 2019 atau dalam lebih dari 3 tahun terakhir.

Menurut Tim Analis Bareksa, umumnya obligasi korporasi memiliki risiko yang lebih moderat dibandingkan dengan saham. Sehingga investor institusi dapat mempertimbangkan diversifikasi investasi di reksadana yang memiliki alokasi investasi di instrumen tersebut.

Reksadana itu bisa reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran yang memiliki mayoritas portofolio investasi di obligasi korporasi. Beberapa reksadana berbasis obligasi korporasi tersebut berhasil membukukan cuan antara 6,5% hingga 18,4% setahun terakhir.

Daftar Reksadana Berbasis Obligasi Korporasi di Bareksa

No

Daftar Reksadana

Jenis

Return 1 Tahun (%)

1

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

Pendapatan Tetap

7,42

2

Sucorinvest Sharia Sukuk Fund

Pendapatan Tetap

6,59

3

Sucorinvest Premium Fund

Campuran

18,42

4

Avrist Balanced - Amar Syariah

Campuran

6,95

Sumber : Bareksa, kinerja imbal hasil per 29 November 2022

Daftarkan Usaha Anda

Investasi di Bareksa Bisnis

Super app investasi Bareksa kini menyediakan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu berbagai jenis bisnis baik berupa UMKM atau institusi seperti yayasan, dana pensiun hingga korporasi besar dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan usaha, melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis.

Semua jenis bisnis dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka.

Pemilik bisnis atau institusi yang mendaftar menjadi investor di Bareksa akan mendapat pendampingan investasi oleh Relationship Manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Bareksa Bisnis juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain: otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan.

Apa saja fitur di Bareksa Bisnis?

1. Multiple User Access​
Beberapa stakeholder dapat masuk ke dalam akun institusi yang terdaftar.

2. Investment Report​​
Menyajikan laporan data investasi bagi para stakeholder.

3. Document Approval​
Mendukung alur kerja institusi dalam bertransaksi.

4. Order Reminder​​
Sebagai pengingat untuk investasi secara rutin.

Keuntungan Berinvestasi di Bareksa Bisnis

1. Terdaftar dan Diawasi OJK
Bareksa Bisnis memiliki lisensi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di website OJK.

2. Sistem yang Aman
Bareksa Bisnis memiliki keamanan berlapis dengan tim support khusus jika terjadi kendala.

3. Lengkap & Mudah Diakses
Hanya dengan mengakses website tanpa perlu install aplikasi, dapatkan tampilan portfolio yang komprehensif.

4. Relationship Manager Berpengalaman
Dapatkan rekomendasi reksadana untuk perjalanan dan hasil investasi yang lebih optimal.

5. Gratis Biaya Transaksi
Investor Institusional tidak dibebankan biaya pembelian maupun penjualan. Kecuali produk reksadana dari manajer investasi Schroders dan Sinarmas.

Ayo segera daftar di Bareksa Bisnis sebagai pemilik usaha dan kelola dana kas usaha lebih baik dengan reksadana.

Daftarkan Usaha Anda

(Sigma Kinasih/AM)

* * *

- Download super app investasi Bareksa di App Store
- Download super app investasi Bareksa di Google Play Store
- Daftar akun di Bareksa sebagai pelaku usaha di sini

DISCLAIMER​

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua