Tenang! Pelemahan IHSG Hanya Sementara
Secara year to date, IHSG masih tumbuh 15,16% hingga penutupan sesi I hari ini
Secara year to date, IHSG masih tumbuh 15,16% hingga penutupan sesi I hari ini
Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak turun pada perdagangan Jumat, 11 November 2016. Penurunan ini sejalan dengan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat berada pada level Rp13.645 terhadap dolar AS. (Baca juga: Rupiah Anjlok Terdalam di Asia, Asing Net Sell Saham Rp715 Miliar)
Namun, banyak kalangan menilai penurunan tajam IHSG hanya bersifat sementara. Apalagi, secara year to date, IHSG masih tumbuh paling tinggi di antara indeks saham dunia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida pun angkat bicara. Menurutnya, gejolak yang terjadi pada pasar saham Indonesia bersifat sementara. Bahkan, dia berpendapat, koreksi yang terjadi bisa jadi momentum yang bisa dimanfaatkan oleh investor domestik untuk mengoleksi saham dengan fundamental yang baik.
Promo Terbaru di Bareksa
“IHSG harus dilihat secara jangka panjang. Naik turun IHSG itu hal biasa,” tutur Nurhaida.
Grafik: Pergerakan Intraday IHSG
Sumber: Bareksa.com
Meski begitu, OJK tak tinggal diam. Nurhaida menyampaikan, OJK terus melakukan pengawasan secara intens melalui berbagai instrumen tindakan. Hal ini juga pasti dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai self-regulated organization.
Senada, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir tetap melihat secara optimis penurunan yang terjadi pada IHSG. Dia pun menyarankan agara para investor jangan terlalu khawatir. “Volatilitas itu normal. Percaya saja sama fundamental,” imbuh Silvano.
Keyakinan Silvano atas pertumbuhan positif IHSG juga terkait dengan rencana beberapa badan usaha milik negara (BUMN) yang akan menggelar rights issue dan kemungkinan beberapa anak usaha BUMN yang akan melepas sahamnya ke publik. Di sisi lain, Silvano juga menilai, posisi investor domestik sudah cukup kuat dalam menggerakkan IHSG.
Masih Tumbuh
Sesuai dengan pernyataan Nurhaida, melihat IHSG harus dalam jangka panjang. Secara year to date hingga penutupan sesi I hari ini, IHSG masih bertumbuh 15,16 persen dari posisi 4.593,01 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2015 menjadi 5.289,32.
Catatan IHSG secara ytd ini masih lebih baik dari indeks saham global. Bahkan, pada penutupan perdagangan 10 November 2016, IHSG sudah naik 18,67 persen dan berada di posisi teratas indeks saham bencmark dunia.
Tabel: Pertumbuhan Indeks Saham Dunia
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.311,31 | - 0,02% | 3,54% | 0,02% | 5,67% | 18,13% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.766,74 | 0,56% | 3,41% | 0,02% | 7,34% | 17,26% | 43,41% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.750,18 | - 0,68% | 3,54% | 0,01% | 4,21% | 18,57% | 46,98% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.034,18 | - 0,40% | 1,62% | 0,01% | 2,52% | - 2,29% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk Produk baru | 1.033,46 | 0,53% | - | 0,03% | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.