BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rupiah Anjlok Terdalam di Asia, Asing Net Sell Saham Rp715 Miliar

11 November 2016
Tags:
Rupiah Anjlok Terdalam di Asia, Asing Net Sell Saham Rp715 Miliar
Seorang petugas memperlihatkan pecahan dolar Amerika di gerai penukaran mata uang asing di Ayu Masagung, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/16.

Melemahnya nilai tukar terhadap dolar AS juga dialami oleh sejumlah negara lain di Asia.

Bareksa.com - Pasar modal Indonesia tertekan seiring dengan depresiasi rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan pasar hari ini Jumat 11 November 2016. Investor asing terpantau menjual saham-saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sehingga membawa Indeks Harga Saham Gabungan anjlok terdalam dibandingkan dengan bursa saham regional Asia.

Hingga pukul 9.30 WIB hari ini, nilai tukar rupiah anjlok paling dalam 3,86 persen menjadi Rp13.645 terhadap dolar AS. Sementara nilai tukar sejumlah negara lainnya seperti yen Jepang melemah 1,37 persen, won Korea Selatan melemah 1,3 persen, ringgit Malaysia melemah 0,97 persen dan dolar Taiwan melemah 5,7 persen

Imbasnya investor asing terpantau keluar dari pasar modal Indonesia Rp715 miliar. Adapun hal ini mendorong anjloknya IHSG sebesar 2,35 persen ke level 5.320 dari penutupan sebelumnya 5.450.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Pelemahan Nilai Tukar Mata Uang Di Sejumlah Negara Asia Terhadap Dolar Amerika Serikat

Illustration

Sumber: Bloomberg

Asing paling banyak melakukan penjualan terhadap saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp122 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp47 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) asing keluar sebesar Rp46,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) net sell asing mencapai Rp45 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk asing keluar sebesar Rp29 miliar.

Pada saat yang sama, pasar Asia tertekan akibat mata uang dolar AS menguat pada Jumat pagi, seiring dengan imbal hasil surat utang AS meningkat. Hal ini disinyalir terpengaruh dari kebijakan Donald Trump sebagai presiden AS yang baru terpilih dapat mendorong inflasi. Investor pun melarikan modal mereka ke aset yang lebih aman.

Sementara itu, seperti dilaporkan Reuters, di Wall Street, Indeks S&P 500 naik 0,2 persen dan Dow Jones Industrial Average melompat 1,2 persen.

Pasar obligasi AS mengalami pergerakan dramatis semenjak kemenangan Trump dalam pemilu, dengan imbal hasil (yield) benchmark Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 10 bulan.

Hal ini berkaitan dengan perkiraan pasar yang melihat bahwa kebijakan Trump - termasuk sistem proteksionisme dan perluasan fiskal - akan mendorong inflasi, sehingga yield dari obligasi AS semakin tinggi. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,44

Up0,08%
Up3,33%
Up0,02%
Up5,55%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.769,29

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,32%
Up43,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,07

Down- 0,93%
Up3,17%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,21%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,37

Down- 0,18%
Up1,84%
Up0,01%
Up2,73%
Down- 2,13%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,65

Up0,48%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua