BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Bursa Saham AS Rontok dan Harga Minyak Mentah Longsor, Apa Kata Donald Trump?

09 Februari 2018
Tags:
Bursa Saham AS Rontok dan Harga Minyak Mentah Longsor, Apa Kata Donald Trump?
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan Wakilnya Mike Pence, Gop.com

Indeks Dow Jones anjlok 4,15 persen, S&P turun 3,8 persen, dan harga minyak WTI longsor 2,1 persen

Bareksa.com - Ketakutan yang terjadi pada pasar saham awal pekan ini kembali muncul pada hari Kamis, 08 Februari 2018, setelah bursa saham Amerika Serikat kembali jatuh akibat kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

Saham AS jatuh ke posisi terendah dua bulan setelah tertekan dalam sembilan hari terakhir, sehingga menghapus kenaikannya untuk tahun ini. Penurunan 3,8 persen pada indeks S&P 500 sejak 26 Januari lalu membuatnya telah turun lebih dari 10 persen. Sementara indeks Dow Jones merosot lebih dari 1.000 poin atau 4,15 persen.

Indeks Volatilitas Cboe (indikator ketakutan Wall Street) levelnya telah berada lebih dari dua kali lipat dibandingkan sepekan lalu. Sementara imbal hasil obligasi AS sepuluh tahun berfluktuasi di dekat level tertinggi empat tahun atau 2,88 persen.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 2,01 persen atau hampir ke level rendah untuk tahun ini menyusul sebuah laporan yang menunjukkan catatan produksi dari lapangan AS.

Pelaku pasar terlihat cukup panik setelah ancaman inflasi kembali muncul dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi memicu ledakan volatilitas dan penurunan di pasar saham global yang semakin memanas.

Penurunan tajam pasar saham pada hari Senin dan Kamis dipicu oleh laporan pekerjaan bulanan di AS pekan lalu yang menunjukkan gaji pekerja meningkat dengan laju tercepat sejak 2009. Pertumbuhan upah yang lebih cepat kadang merupakan pertanda inflasi yang lebih tinggi.

Inflasi yang lebih tinggi akan memaksa The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga, sehingga membuat obligasi TMUBMUSD10Y (-0,04 persen) lebih menarik dibandingkan saham Dow Jones (-4,15 persen), S&P 500 (-3,75 persen) dan Nasdaq (-3,90 persen). Itu sebabnya banyak investor nampaknya sangat ingin mengurangi bobot portofolio saham mereka.

Sementara itu Presiden AS, Donald Trump, menganggapi penurunan yang terjadi pada pasar saham dengan mengatakan aksi jual di pasar saham adalah sebuah "kesalahan besar", karena semua pemberitaan tentang ekonomi AS "bagus", tapi mengapa investor justru mengkhawatirkannya, demikian seperti dikutip dari investing.com. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,44

Down- 0,03%
Up3,58%
Up0,02%
Up5,41%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.768,01

Up0,58%
Up3,44%
Up0,02%
Up6,85%
Up17,33%
Up43,60%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,85

Down- 0,85%
Up3,36%
Up0,01%
Up3,90%
Up18,29%
Up46,71%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,77

Down- 0,44%
Up1,58%
Up0,01%
Up2,66%
Down- 2,22%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,97

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua