Jelang Lebaran, Siasati Kenaikan Harga Dengan Cara Ini
Kenaikan harga barang dan jasa menjelang Lebaran harus bisa kita siasati
Kenaikan harga barang dan jasa menjelang Lebaran harus bisa kita siasati
Bareksa.com – Dalam beberapa hari kedepan, umat muslim di seluruh dunia akan menyambut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada 1 Syawal 1438 Hijriah. Bagi masyarakat muslim Indonesia, menjelang datangnya hari raya ini terdapat kekhasan tersendiri, yang mungkin tidak akan kita jumpai di negeri muslim lain.
Semakin dekat hari raya, hampir sebagian besar umat muslim Indonesia semakin sibuk mempersiapkan kebutuhan Lebaran. Pada umumnya keperluan hari raya ini bisa berupa biaya mudik, membeli pakaian baru, mempersiapkan kue-kue khas Lebaran, berbelanja menu makanan khas Lebaran, hingga menyiapkan uang sebagai angpao lebaran yang diberikan untuk sanak keluarga.
Fenomena yang kerap kali muncul menjelang Lebaran seperti saat ini adalah mayoritas barang dan jasa mengalami lonjakan harga. Maklum saja dengan permintaan (demand) barang dan jasa yang banyak di masyarakat pada masa Lebaran, tentunya akan dapat memicu harga barang dan jasa mengalami kenaikan.
Promo Terbaru di Bareksa
Misalnya saja saat ini, harga daging sapi segar yang biasa dijadikan sebagai menu pelengkap khas Lebaran harganya sudah mencapai Rp 120 - 135 ribu per kilogram di pasar. Belum lagi kita juga harus mengeluarkan kocek lebih dalam untuk membeli kebutuhan lain yang harganya juga mengalami kenaikan.
Meski kita menerima uang tunjangan hari raya (THR), terkadang uang tersebut masih tidak mencukupi. Sehingga tak jarang kita perlu menyiapkan dana ekstra untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Menurut Perencana Keuangan Tatadana Consulting, Tejasari Assad, kenaikan harga menjelang Lebaran memang suatu hal yang tak bisa dielakkan. Namun untuk menyiasati hal tersebut, kita dapat menggunakan uang THR yang diterima berbelanja keperluan menjelang hari Lebaran seperti membeli baju baru, kue-kue kering lebaran, dan berbelanja menu khas lebaran. Sehingga penggunaan uang tambahan THR ini dapat dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
“Penggunaan uang THR bisa kita maksimalkan untuk keperluan menjelang hari raya. Sementara perantauan yang memiliki kampung halaman, ada baiknya mempersiapkan dana mudik sejak jauh-jauh hari sebelumnya karena biasanya biaya untuk mudik ini membutuhkan dana yang cukup besar”, jelas wanita yang biasa disapa dengan Mba Teja ini.
(Baca juga: Biaya Mudik Jadi Beban? Menabung di Reksa Dana Menjadi Solusi)
Teja juga memberikan saran, setelah masa Lebaran telah usai, kita perlu melakukan evaluasi keuangan mengenai apa saja yang menjadi pengeluaran selama Lebaran tahun ini. Misalnya saja untuk anggaran mudik yang meliputi besarnya biaya transportasi pulang pergi, biaya pengeluaran selama di kampung halaman, atau bisa jadi biaya liburan karena biasanya banyak orang menggunakan momen mudik sekaligus untuk berlibur dengan sanak keluarga ke tempat wisata yang jarang dilakukan bersama.
Saat yang tepat untuk mempersiapkan dana Lebaran untuk tahun berikutnya adalah setelah usai masa Lebaran di tahun ini. Sehingga kita memiliki cukup waktu sekitar 11 bulan untuk menabung. Besarnya dana untuk menabung biaya lebaran tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita misalnya kita dapat menyisihkan uang sebesar 5 persen dari penghasilan yang kita terima setiap bulannya.
Jadi, apabila kita memiliki penghasilan Rp 3 juta per bulan, kita dapat menyisihkan uang sebesar Rp 150 ribu per bulan. Dalam jangka waktu 11 bulan menuju Ramadan tahun berikutnya kita sudah memiliki dana untuk persiapan lebaran paling tidak Rp 1,65 juta.
Jumlah uang tabungan yang dipersiapkan sejak jauh sebelum Lebaran tentunya akan sangat bermanfaat sekali untuk dapat memenuhi kebutuhan hari raya yang cenderung mengerek harga-harga barang seperti yang kerap terjadi pada masa menjelang Lebaran.
* * *
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.312,44 | - 0,08% | 3,34% | 0,02% | 5,46% | 18,23% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.768,97 | 0,54% | 3,38% | 0,02% | 6,87% | 17,31% | 43,84% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.747,79 | - 0,93% | 3,15% | 0,01% | 3,84% | 18,26% | 46,65% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.034,9 | - 0,36% | 1,69% | 0,01% | 2,70% | - 2,29% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk Produk baru | 1.034,47 | 0,49% | - | 0,03% | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.