BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: 2016, JSMR akan Rights Issue Rp6 T; BI prediksi Deflasi 0,2%

02 Maret 2015
Tags:
MARKET FLASH: 2016, JSMR akan Rights Issue Rp6 T; BI prediksi Deflasi 0,2%
Pedagang melayani pembeli di Pasar Rumput, Jakarta, (19/1/2015) (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berencana mengakuisisi perusahaan perkapalan tahun ini

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:

- Operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp1,7 triliun tahun ini yang akan digunakan untuk ekspansi usaha pada 2015. Selain itu, JSMR berencana menggelar rights issue pada 2016 dengan target perolehan dana Rp6 triliun dimana sebesar Rp4,2 triliun merupakan penyertaan modal negara (PMN).

- Bank Indonesia memperkirakan pada Februari 2015 terjadi deflasi sekitar 0,2 persen month-on-month (mom) meskipun ada kenaikan harga beras di beberapa kota di Indonesia. Deflasi tersebut dipicu adanya penyesuaian biaya transportasi di berbagai kota.

Promo Terbaru di Bareksa

- Perusahaan konstruksi milik negara PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) bersiap menyelesaikan setidaknya 20 proyek konstruksi senilai total Rp1,93 triliun sepanjang tahun ini. Proyek terbesar yang jatuh tempo pada tahun ini adalah graving dock dalam pengembangan dermaga Noahtu di Bandar Lampung dengan nilai kontrak Rp243 miliar.

- PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) memiliki rencana ekspansi dengan mengakuisisi perusahaan perkapalan pada tahun ini. Selain itu, HITS berencana menjual anak usahanya PT Humpuss Transportasi Curah -- yang bergerak di angkutan curah batubara -- untuk mengurangi dampak kerugian terhadap kinerja konsolidasi perusahaan.

- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berencana menerbitkan surat utang senilai Rp6 triliun di semester pertama untuk menunjang ekspansi pertumbuhan kredit sebesar 19 persen tahun ini.

- Pemerintah akan menambah fitur pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption) untuk penerbitan saving bond ritel (SBR) dan sukuk tabungan pada tahun ini, meskipun tetap tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Pemerintah juga akan mengatur waktu minimal (holding period) kepemilikan sebelum akhirnya investor diperbolehkan melalukan early redemption.

- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat loan to deposit ratio (LDR) rata-rata perbankan pada akhir 2014 mencapai 89,42 persen, mendekati ambang batas 92 persen. OJK memprediksi LDR bank tahun ini akan terus membesar hingga 90,9 persen mengingat likuiditas masih ketat. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,56

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,42%
Up18,15%
-

Capital Fixed Income Fund

1.768,33

Up0,60%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,87%
Up17,27%
Up43,79%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,67

Down- 0,86%
Up3,27%
Up0,01%
Up3,89%
Up18,25%
Up46,68%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,85

Down- 0,43%
Up1,59%
Up0,01%
Up2,67%
Down- 2,39%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,13

Up0,54%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua