BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Mengapa Imbal Hasil Obligasi Disebut Kupon? Ini Asal Muasalnya

30 Mei 2020
Tags:
Mengapa Imbal Hasil Obligasi Disebut Kupon? Ini Asal Muasalnya
Ilustrasi obligasi surat utang negara surat berharga negara yang digambarkan dengan kertas sertifikat obligasi dengan kacamata dan pulpen.

Jenis kupon bisa saja fixed (tetap) atau floating (mengambang)

Bareksa.com - Obligasi atau surat utang adalah surat pernyataan utang penerbit obligasi yang mewajibkan penerbit untuk membayar utang tersebut pada pemegang obligasi.

Obligasi bisa diterbitkan oleh negara sehingga disebut sebagai obligasi negara, atau surat utang negara (SUN), atau surat berharga negara (SBN). Sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut obligasi korporasi.

Bagi pemegang obligasi, atau investor obligasi, obligasi bisa memberikan keuntungan berupa imbal hasil atau kupon yang dibayarkan secara berkala hingga masa jatuh tempo. Jadi, kupon adalah bunga yang dihitung dalam persentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun.

Promo Terbaru di Bareksa

Buat masyarakat awam yang baru mengenal obligasi sering bertanya-tanya: mengapa imbal hasil ini disebut kupon?

Pada zaman dahulu (dan masih ada beberapa di zaman sekarang), surat utang atau obligasi itu bentuknya adalah sertifikat yang terbuat dari kertas. Pada sertifikat obligasi yang diterbitkan itu, ada bagian yang menempel disebut kupon.

Kupon ini ada nomornya dari nomor 1 sampai nomor terakhir tergantung berapa kali pembayaran kuponnya. Pemegang obligasi fisik ini harus menukarkan kupon sesuai nomornya ke pihak penerbit di tanggal pembayaran kupon untuk mendapatkan uang imbal hasil atau bunga obligasi tersebut.

Misal, sebuah obligasi dengan jangka waktu 10 tahun memberikan kupon 3 persen per tahun yang dibayar dua kali setahun. Berarti, ada 20 kali pembayaran kupon, dan dalam sertifikat obligasi itu menempel sebanyak 20 kupon.

Zaman dahulu, kalau investor tidak bisa datang ke pihak penerbit, pembayaran kupon bisa dilakukan dengan mengirimkan kupon tersebut melalui pos. Tentu saja, ada risiko surat itu rusak atau hilang di perjalanan, sehingga dibutuhkan asuransi untuk menjaminnya.

Tapi itu dulu. Sekarang, obligasi negara Indonesia yang beredar sudah diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat (scripless). Jadi, sudah tidak ada fisiknya dalam bentuk kertas lagi, semuanya sudah dicatatkan dalam sistem.

Kini, beli obligasi atau SBN bisa secara online, dan untuk para nasabah Bareksa, portofolionya bisa dicek di aplikasi Bareksa. Kuponnya dibayar langsung ke rekening kita tiap bulan otomatis.

Meski mungkin tidak ada lagi bentuk kupon fisiknya, istilah kupon masih terus dipakai untuk merujuk pada imbal hasil obligasi. Begitulah asal muasal istilah kupon hingga masih dipakai hingga sekarang.

Sebagai informasi tambahan, untuk obligasi negara, jenis kupon bisa dibedakan berdasarkan cara penghitungannya, yaitu fixed (tetap) atau floating (mengambang). Kupon fixed besaran bunganya selalu tetap dari awal hingga jatuh tempo. Sementara kupon floating bisa berubah bergantung dengan acuan.

Contohnya, Kupon ORI016 yang diterbitkan tahun lalu ditetapkan fixed sebesar 6,8 persen per tahun. Jika seorang investor membeli ORI016 senilai Rp1 juta, maka investor akan memeroleh kupon kotor senilai Rp68.000 per tahun, atau setara Rp5.667 per bulan.

Perhitungan kupon ini belum termasuk pajak karena kupon termasuk penghasilan yang diterima oleh investor. Besaran pajak kupon obligasi negara adalah 15 persen, lebih kecil daripada pajak bunga deposito bank.

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

SBN untuk ritel hanya bisa dipesan online selama masa penawaran saja di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua