BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Hadapi Dampak Wabah Corona, Pemerintah Bakal Terbitkan Recovery Bond

26 Maret 2020
Tags:
Hadapi Dampak Wabah Corona, Pemerintah Bakal Terbitkan Recovery Bond
Seorang warga memotret gedung bertingkat menggunakan gawainya di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Senin (27/1/2020). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 berkisar di bawah 5,1 persen. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww)

Tujuannya demi menjaga dan mengurangi potensi terjadinya PHK

Bareksa.com - Pemerintah berencana menerbitkan surat utang khusus untuk mendukung likuiditas keuangan dunia usaha dalam menghadapi dampak penyebaran COVID 19 atau virus corona. Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyampaikan untuk itu pemerintah berencana menerbitkan surat utang yang disebut Recovery Bond.

"Kami ingin menjaga arus kas dan likuiditas keuangan perusahaan yang saat ini sangat dibutuhkan. Ini juga demi menjaga dan mengurangi potensi terjadinya PHK (pemutusan hubungan kerja)," kata Susiwijono dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Kontan, Kamis (26/3/2020).

Disampaikan, recovery bond akan diterbitkan dalam denominasi rupiah. Surat utang dimaksud akan dibeli oleh Bank Indonesia (BI) dan pihak swasta lainnya seperti importir, eksportir dan sebagainya.

Promo Terbaru di Bareksa

Kemudian, dana segar yang diperoleh pemerintah akan disalurkan kepada dunia usaha melalui skema kredit khusus. "Skema kredit khusus ini nantinya kami buat seringan mungkin bagi pengusaha untuk membangkitkan kembali usahanya," lanjut Susi.

Sementara itu CNBC Indonesia menyebutkan bagi pengusaha yang ingin mendapatkan kredit khusus tersebut, mesti memenuhi syarat. "Syaratnya, tidak boleh ada PHK (pemutusan hubungan kerja). Kalau pun ada karyawannya yang harus kena PHK, harus mempertahankan 90 persen karyawan dengan gaji tidak berkurang dari sebelumnya," tuturnya.

Terkait rencana penerbitan recovery bond, disampaikan akan ada penyesuaian peraturan terlebih dahulu. Alasannya, kata Susi, saat ini ada keterbatasan pembelian surat utang oleh BI. Otoritas moneter tersebut hanya bisa membeli surat utang dari pasar sekunder.

"Makanya pemerintah butuhkan perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang). Kami targetkan Jumat besok Kemenkeu (Kementerian Keuangan) sudah selesaikan perppu dari dasar penerbitan recovery bond," kata Susi.

CNBC Indonesia menyebutkan skema recovery bond, mirip seperti BLBI. BLBI atau Bantuan Likuiditas Bank Indonesia adalah skema bantuan (pinjaman) yang diberikan BI kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas pada saat terjadinya krisis kala 1998.

(AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020 dan telah berakhir pada 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN seri selanjutnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua