BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Logam Mulia Tahan Gejolak Keuangan? Ini Data IHSG Vs Harga Emas saat Krisis

19 Maret 2020
Tags:
Logam Mulia Tahan Gejolak Keuangan? Ini Data IHSG Vs Harga Emas saat Krisis
Ilustrasi emas batangan logam mulia di atas kertas menunjukkan grafik pasar saham keuangan untuk menggambarkan emas sebagai aset aman safe haven saat krisis.

Emas disebut safe haven karena dicari investor untuk menghindari kerugian pasar keuangan

Bareksa.com - Di kala pasar saham global panik akibat wabah virus corona, masyarakat mencari aset investasi yang terbilang aman dengan risiko rendah.

Aset-aset safe haven, yakni aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak, dicari para investor untuk menghindari kerugian ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan. Emas adalah salah satu aset yang terbilang safe haven karena memiliki sifat tersebut.

Benarkah nilai logam mulia ini tetap stabil, bahkan malah naik ketika terjadi krisis keuangan?

Promo Terbaru di Bareksa

Berikut adalah analisis Bareksa berdasarkan kinerja emas ketika pasar saham mengalami kejatuhan, seperti pada kasus SARS 2002-2003, krisis keuangan 2008, devaluasi yuan di China pada 2015 dan pandemi corona 2020.

Dari empat krisis yang dipantau Bareksa tersebut, rentang penurunan pasar modal mulai dari 3 bulan hingga 10 bulan. Perubahan dari mulai krisis hingga level terbawah (bottom) yang terjadi pada IHSG di kisaran 10 persen hingga 60 persen.

Akan tetapi, harga emas terpantau masih stabil bila dilihat dalam mata uang rupiah. Bahkan, selama periode isu penyebaran covid-19 ini, harga emas dalam rupiah justru meningkat 9,51 persen.

Tabel Perubahan IHSG dan Harga Emas saat Krisis

Illustration

*harga emas dikonversi ke rupiah
Sumber: kompilasi Bareksa

Pada saat krisis seperti ini, masyarakat akan berpikir bahwa emas akan lebih aman dibanding aset berisiko seperti saham dan obligasi. Maka, harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh berbagai sentimen global.

Meskipun demikian, ada sejumlah risiko bila kita berinvestasi dalam bentuk emas fisik batangan, seperti risiko kehilangan atau dicuri oleh orang. Maka dari itu, menyimpan emas terutama dalam jumlah besar memerlukan biaya lebih bila ingin aman, seperti menyewa brankas di bank atau di pegadaian atau di tempat penjualan emas online dengan fasilitas titipan.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua