BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Beban Pokok Pendapatan Melonjak, Laba Bersih Chandra Asri Anjlok 33,7 Persen

07 September 2018
Tags:
Beban Pokok Pendapatan Melonjak, Laba Bersih Chandra Asri Anjlok 33,7 Persen
Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Erwin Ciputra (kedua kanan) berbincang dengan Wapresdir Komersial Polymer Baritono Pangestu (ketiga kanan), Wapresdir Operasi Kulachet Dharachandra (kedua kiri) dan jajaran direksi lainnya seusai Public Expose Penawaran Umum Obligasi Chandra Asri Petrochemical I tahun 2016 di Jakarta.

Namun kinerja keuangan perseroan diimbangi peningkatan pendapatan hasil kenaikan harga jual rata-rata

Bareksa.com – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) atau CAP mencatat penurunan laba bersih hingga 33,7 persen pada semester I 2018. Laba bersih perseroan menjadi US$115,5 juta dari periode yang sama tahun 2017 yang sebesar US$174,18 juta.

Corporate Secretary CAP Suryandi menuturkan penurunan laba bersih sebagian besar disebabkan oleh beban pokok pendapatan yang lebih tinggi, terutama biaya naphtha. Volume penjualan juga lebih rendah terutama karena shutdown terjadwal untuk pabrik butadiene selama 95 hari dan dampak musiman dari libur Lebaran pada Juni.

Meski begitu, perseroan mencatat peningkatan pendapatan bersih karena tingginya harga penjualan rata-rata yang sedikit meringankan dampak dari biaya bahan baku yang lebih tinggi.

Promo Terbaru di Bareksa

“Pada semester I 2018, di tengah kondisi ekonomi yang lesu dan meningkatnya biaya naphtha akibat kenaikan harga minyak mentah, CAP terus memberikan kinerja operasional dan keuangan yang kuat dengan spread produk yang relatif sehat. Sebagian diimbangi oleh volume penjualan yang lebih rendah karena kegiatan maintenance dan dampak musiman dari Lebaran yang membatasi pengiriman kepada pelanggan,” tutur Suryandi di Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Secara umum, lanjut dia, dengan dinamika penawaran-permintaan saat ini, perseroan dapat merealisasikan harga jual rata-rata yang lebih tinggi yang sedikit meringankan biaya naphtha yang lebih tinggi.

Tingkat operasi dipertahankan pada tingkat yang optimal kecuali untuk produksi butadiene akibat turnaround maintenance/tie-in untuk debottlenecking dari 1 Maret 2018 selama 95 hari untuk meningkatkan kapasitas 37 persen menjadi 137KTPA. Pabrik butadiene tersebut kembali berproduksi pada 3 Juni 2018.

Kinerja Keuangan CAP Periode Semester I 2018 Vs Semester I 2017

Illustration

Sumber: keterangan perseroan

Secara keseluruhan, Suryandi menyampaikan kinerja keuangan perseroan tetap sehat dengan margin EBITDA 18 persen atau berada di atas margin pertengahan siklus industri petrokimia.

Selain itu, perseroan memiliki matrik keuangan yang solid dengan neraca yang diperkuat dan likuiditas yang tinggi dengan kas bersih sekitar US$100 juta per 30 Juni 2018.

“Kami tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang industri dan akan tetap sejalan dengan rencana-rencana ekspansi kami,” imbuh Suryandi.

Saham TPIA

Meski mencatat laba turun, saham TPIA pada penutupan perdagangan pada Kamis naik 3,03 persen ke level Rp5.100 dari posisi hari sebelumnya Rp4.950. Penguatan saham TPIA terjadi setelah tiga hari secara beruntun turun dari level Rp5.500 menjadi Rp4.950.

Sepanjang hari Kamis kemarin, sebenarnya saham TPIA terus mendapat tekanan jual. Membuka perdagangan di level Rp5.100, saham TPIA secara perlahan terus turun dan mencapai Rp4.900 hingga pukul 15:49 WIB.

Namun akhirnya, aksi beli oleh UBS Sekuritas Indonesia yang dilanjutkan RHB Sekuritas dan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia membuat saham TPIA ada di zona hijau.

Secara keseluruhan, volume transaksi saham TPIA mencapai 15.914 lot dengan frekuensi 905 kali bernilai Rp7,91 miliar. Adapun CGS-CIMB Sekuritas menjadi broker pembeli terbanyak dengan volume 3.002 saham pada harga rata-rata Rp5.071.

Broker yang menjadi penjual terbanyak saham TPIA adalah UBS Sekuritas dengan volume 4.712 saham di harga rata-rata Rp4.934 per saham.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua