Bareksa - Banyak investor bertanya, “Apakah ORI028 bisa dijual sebelum jatuh tempo?” Jawabannya bisa. Seperti seri-seri sebelumnya, ORI028 dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah minimum holding period (MHP). Artinya, investor tidak perlu menunggu sampai jatuh tempo untuk mencairkan dananya.

ORI028 resmi mulai ditawarkan pada 29 September hingga hingga 23 Oktober 2025, atau dalam 25 hari kalender masa penawaran. ORI028 menawarkan kupon 5,35% hingga 5,65%, menarik di tengah tren penurunan bunga deposito. ORI028 baru bisa diperdagangkan di pasar sekunder mulai 16 Desember 2025.

Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia per 3/10, beberapa seri ORI seri sebelumnya seperti ORI026T6 dan ORI027T6 kini diperdagangkan di harga premium 102–104% dari harga par (harga penawaran).

Artinya, investor yang membeli pada saat penawaran perdana berpotensi menikmati capital gain 2–4% bila menjual di harga pasar saat ini.

Tabel: Harga SBN Ritel Tradable di Pasar Sekunder

Sumber: PHEI, data dikutip 6/10/2025

Penyebab harga SBN tradable (termasuk ORI028) naik di pasar sekunder:
- Suku bunga acuan turun → yield pasar turun, harga obligasi lama naik
- Permintaan investor meningkat → banyak yang mencari instrumen aman seperti SBN
- Ekspektasi inflasi stabil atau turun → nilai riil imbal hasil SBN lebih menarik
- Kondisi fiskal dan ekonomi membaik → kepercayaan terhadap surat utang negara meningkat
- Likuiditas pasar meningkat → transaksi lebih aktif, mendorong harga naik.

Kapan waktu yang tepat menjual ORI028?

Strateginya sederhana yakni jual ketika yield turun. Saat yield di pasar menurun, maka harga obligasi naik, sehingga investor bisa menjual di atas harga par. Misalnya, jika investor investasi di ORI028 senilai Rp100 juta dan menjualnya di pasar sekunder saat harganya harga 104%, maka berpeluang memperoleh capital gain Rp4 juta.

Tabel: Simulasi Potensi Keuntungan Capital Gain dari ORI028

Sumber: PHEI, Kemenkeu, diolah Bareksa

Selain potensi capital gain, investor tetap menerima kupon bulanan tetap. Untuk seri ORI028, kupon neto setelah pajak 4,815% (ORI028T3) dan 5,085% (ORI028T6), yang masih lebih tinggi dibanding deposito dengan bunga 3,5% (setelah dipotong pajak 20% jadi 2,8%).

Dengan memahami cara kerja pasar sekunder, investor aktif bisa memaksimalkan keuntungan ganda dari ORI028 yakni menikmati kupon bulanan, sekaligus peluang capital gain ketika harga pasar naik.

Apa Itu ORI028?

ORI028 adalah Obligasi Negara Ritel (ORI) terbaru yang diterbitkan pemerintah Indonesia pada tahun 2025. ORI termasuk Surat Utang Negara (SUN) khusus untuk investor individu Warga Negara Indonesia (WNI). ORI028 jadi SBN Ritel keenam yang diterbitkan pemerintah pada 2025.

Keistimewaan ORI028:
- TradableL: bisa diperjualbelikan di pasar sekunder antar investor domestik
- Fixed coupon: kupon bunga tetap hingga jatuh tempo
- Aman: pembayaran pokok dan kupon dijamin 100% oleh negara.

Dengan karakteristik ini, ORI028 menjadi salah satu instrumen investasi paling aman sekaligus mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

Jadwal dan Struktur ORI028

Pemerintah menerbitkan ORI028 dalam dua seri dengan tenor berbeda:
- ORI028T3: tenor 3 tahun, jatuh tempo 15 Oktober 2028
- ORI028T6: tenor 6 tahun, jatuh tempo 15 Oktober 2031.

Detail jadwal penerbitan ORI028
- Masa Penawaran: 29 September – 23 Oktober 2025
- Penetapan: 27 Oktober 2025
- Setelmen: 29 Oktober 2025
- Kupon pertama: 15 Desember 2025 (long coupon)
- Minimum Holding Period: 1 kali pembayaran kupon, sehingga ORI028 baru bisa diperdagangkan di pasar sekunder mulai 16 Desember 2025.

Nominal per unit adalah Rp1.000.000, dengan pembelian minimal Rp1 juta dan maksimal:
- ORI028T3: Rp5 miliar
- ORI028T6: Rp10 miliar.

Beli ORI028 di Sini

(AM)

***

Disclaimer

Investasi mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi investor. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.