The Fed Buka Peluang Segera Potong Suku Bunga, Cuan Investasi di SR023 Dijamin Anti Turun
Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga bulan depan atau rapat FOMC pada 16-17 September

Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga bulan depan atau rapat FOMC pada 16-17 September
Bareksa.com - Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga bulan depan atau pada rapat FOMC pada 16-17 September, namun posisi tersebut bisa menjadi rumit jika tekanan inflasi terus meningkat. Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat (22/8).
Dalam pidatonya, Powell menegaskan ekonomi AS masih tangguh, tetapi menghadapi tantangan baru. Pertumbuhan GDP melambat ke 1,2% di paruh pertama 2025, jauh di bawah 2,5% pada 2024, sementara penciptaan lapangan kerja turun drastis menjadi 35.000 per bulan. Inflasi kembali naik akibat tarif impor, dengan PCE di 2,6% dan core PCE di 2,9%.
Powell mengingatkan risiko inflasi cenderung ke atas, sementara risiko di pasar tenaga kerja bergerak ke bawah, sehingga arah kebijakan moneter akan tetap fleksibel, berbasis data, dan tidak pada jalur yang sudah ditentukan. The Fed resmi meninggalkan strategi “average inflation targeting” 2020 dan kembali ke flexible inflation targeting dengan komitmen penuh pada target inflasi 2%.
Promo Terbaru di Bareksa
Bahasa soal ketenagakerjaan disederhanakan, dengan penekanan The Fed dapat bertindak pre-emptive jika pasar kerja terlalu ketat. Powell menegaskan stabilitas harga adalah fondasi ekonomi sehat, dan ekspektasi inflasi jangka panjang harus tetap terjaga. The Fed juga akan tetap melakukan review publik setiap lima tahun untuk memastikan kerangka kebijakan selalu relevan dengan perubahan ekonomi global.
Mengutip www.federalreserve.gov, poin-poin penting revisi kerangka kebijakan moneter The Fed sebagai berikut:
- Kembali ke Flexible Inflation Targeting → meninggalkan strategi “average inflation targeting” (AIT) 2020
- Target inflasi tetap 2% → dianggap optimal untuk stabilitas harga & fleksibilitas kebijakan
- ELB (effective lower bound) tidak lagi jadi fokus utama, tapi tetap diperhatikan jika muncul kembali
- Bahasa soal ketenagakerjaan disederhanakan: tidak lagi pakai istilah “shortfalls from maximum employment”
- Fed bisa bertindak pre-emptive bila pasar kerja terlalu ketat dan mengancam stabilitas harga
- Definisi baru maximum employment: tingkat lapangan kerja tertinggi yang bisa dicapai secara berkelanjutan tanpa mengorbankan stabilitas harga
- Review publik 5 tahunan tetap berlanjut untuk menyesuaikan dengan perubahan ekonomi
- Fed menghadapi trade-off sulit: inflasi cenderung naik sementara tenaga kerja melemah
- Fed akan seimbang dalam menjaga inflasi & lapangan kerja sesuai mandat ganda
- Transparansi dan fleksibilitas menjadi kunci dalam kerangka kebijakan baru.
Jika bulan depan suku bunga AS (Fed Funds Rate) jadi dipangkas, maka akan jadi sentimen positif pasar modal global. Pasar saham, obligasi hingga emas bisa semakin memanas. Di sisi lain, suku bunga global juga berpeluang semakin turun.
Bank Indonesia pada 20 Agustus lalu baru saja mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan 0,25% jadi 5%. Ini merupakan pemotongan ke-4 kalinya tahun ini. BI masih membuka peluang pemangkasan suku bunga lagi di masa mendatang guna membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Cuan Investasi di SR023 Dijamin Anti Turun
Pemangkasan suku bunga biasanya akan diikuti oleh penurunan bunga deposito perbankan, sehingga pasar obligasi jadi bergairah karena diserbu investor. Meski suku bunga terus tren turun, jika kamu investasi di Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR023, maka imbal hasil atau kupon yang kamu dapatkan tidak akan turun sampai dengan jatuh tempo.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menetapkan kupon atau imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Syariah Sukuk Negara Ritel seri SR023 mencapai 5,8% per tahun untuk tenor 3 tahun atau SR023T3 dan 5,95% per tahun untuk tenor 5 tahun atau SR023T5.
Selisih (spread) imbal hasil SR023T3 terhadap BI Rate mencapai 0,8% dan SR023T5 lebih besar 0,95% dari suku bunga BI. Imbalan SR023 bersifat fixed (tetap) hingga jatuh tempo. Sehingga meskipun BI masih membuka ruang penurunan BI Rate di masa mendatang, kupon SR023 akan tetap 5,8-5,95% hingga jatuh tempo.
Lebih Unggul dari Deposito Syariah
Tabel: Perbandingan Imbal Hasil SR023 vs Deposito Syariah
Instrumen | Kupon/Imbal Hasil | BI Rate | Spread vs BI Rate | Pajak | Kupon/Imbal Hasil Bersih |
|---|---|---|---|---|---|
SR023T3 | 5,8% | 5% | 0,8% | 10% | 5,22% |
SR023T5 | 5,95% | 5% | 0,95% | 10% | 5,355% |
Deposito syariah* | 3,84% | 5% | -1,16% | 20% | 3,072% |
Tingkat Bunga Penjaminan LPS | 4% | 5% | -1% | 20% | 3,2% |
Sumber: Kemenkeu, *statistik perbankan syariah OJK per Mei 2025, deposito syariah tenor 12 bulan
Imbal hasil SR023 juga jauh lebih menarik dari imbalan deposito syariah. Menurut data Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2025 yang dirilis 4 Agustus, rata-rata ekuivalen tingkat imbal hasil deposito mudharabah tenor 12 bulan dalam mata uang rupiah di bank umum syariah dan unit usaha syariah mencapai 3,84%, turun 1% lebih dari 4,88% pada Mei 2024.
SR023 juga lebih unggul karena pajak atas imbal hasilnya hanya 10%, lebih kecil dari pajak imbal hasil deposito syariah 20%. Setelah dipotong pajak, maka imbal hasil bersih SR023T3 menjadi 5,22% dan SR023T6 jadi 5,355%, lebih tinggi dari imbal hasil bersih deposito syariah 3,07%.
Dibandingkan deposito secara umum, SR023 juga lebih unggul. Tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di level 4%. Artinya bunga deposito di atas 4% tidak dijamin LPS. Setelah dipotong pajak 20%, bunga deposito sisa 3,2%. Selain itu LPS hanya menjamin nilai simpanan atau deposito maksimal Rp2 miliar.
Adapun keseluruhan nilai pokok investasi SR023 di maksimal kuota Rp15 miliar per investor dijamin oleh negara berdasarkan Undang-Undang.
Lebih Kompetitif dari SBN di Pasar Sekunder
Dibandingkan yield (imbal hasil) SBN tenor yang sama di pasar sekunder, SR023 juga menarik. Sebab yield SBN tenor 3 tahun saat ini (22/8) di level 5,65% dan yield SBN 5 tahun di 5,93%. Imbal hasil SR023T3 lebih besar 0,15% dari yield SBN tenor 3 tahun dan SR023T5 imbalannya 0,02% lebih tinggi dari yield SBN tenor 5 tahun di pasar sekunder.
Yield SBN trennya menurun akhir-akhir ini, karena harga SBN sedang naik seiring aksi borong investor, menyusul penurunan suku bunga.
Tabe: Yield SBN di Pasar Sekunder
Sumber: PHEI, data dikutip 22/8/2025
Kemenkeu menyatakan proses pemesanan pembelian Sukuk Ritel Seri SR023T3 dan SR023T5 dilakukan secara online melalui 4 tahap, yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi kepemilikan.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN, salah satunya Super App Investasi Bareksa. Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor diharapkan telah memahami Memorandum Informasi Sukuk Ritel Seri SR023T3 dan SR023T5.
Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:
1. | Penerbit | Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia | |
2. | Jenis Akad | Ijarah Asset to be Leased | |
3. | Masa Penawaran | Pembukaan: 22 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB Penutupan : 15 September 2025 pukul 12.00 WIB | |
4. | Tanggal Setelmen (Penerbitan) | 22 September 2025 | |
5. | Bentuk dan Jenis SBSN | Tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai tanggal 11 November 2025 atau setelah berakhirnya Minimum Holding Period. | |
6. | Minimum Holding Period | Selama 1 (satu) kali pembayaran imbalan | |
SR023T3 | SR023T5 | ||
7. | Tenor | 3 (tiga) tahun | 5 (lima) tahun |
8. | Jatuh Tempo | 10 Oktober 2028 | 10 Oktober 2030 |
9. | Minimum Pemesanan | Rp1 juta dan kelipatannya | |
10. | Maksimum Pemesanan | Rp5 miliar | Rp10 miliar |
11. | Imbalan | 5,80% p.a. | 5,95% p.a. |
12. | Jenis Imbalan | Fixed coupon, pembayaran secara periodik setiap bulan | |
13. | Tanggal Pembayaran Imbalan | Tanggal 10 setiap bulan. Dalam hal tanggal 10 jatuh bukan pada hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia. | |
14. | Tanggal Pembayaran Imbalan Pertama | 10 November 2025 (long coupon) | |
15. | Underlying Aset | BMN dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2025 | |
Sumber: DJPPR Kemenkeu
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Super App Investasi Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021.
Siap-siap Investasi SR023 di Sini
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.