Early Redemption ST011T2 Dibuka, Sri Mulyani Segera Tawarkan SBN Syariah Sukuk Tabungan ST013
Masa pencairan awal sebagian sebelum jatuh tempo ST011T2 dibuka hari ini, 28 Oktober hingga 4 November 2024, atau dalam masa 8 hari
Masa pencairan awal sebagian sebelum jatuh tempo ST011T2 dibuka hari ini, 28 Oktober hingga 4 November 2024, atau dalam masa 8 hari
Bareksa.com - Masa pencairan awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption) Sukuk Tabungan seri ST011 tenor 2 tahun atau ST011T2 dibuka hari ini, 28 Oktober hingga 4 November 2024, atau dalam masa 8 hari. Jika kamu sebelumnya berinvestasi di instrumen yang aman, cuan dan dikelola sesuai prinsip syariah itu, jika berkeinginan mencairkannya sebagian, maka sekaranglah waktunya.
ST011 ditawarkan pada 6 November – 6 Desember 2023 yang kemudian pada 11 Desember, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan hasil penjualan Sukuk Tabungan seri ST011T2 dan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST011T4 (Tenor 4 Tahun) mencapai Rp20,02 triliun. Nilai penjualan cukup mengesankan untuk instrumen investasi yang berfitur dan tidak bisa diperdagangkan (non tradable). ST011T2 dan ST011T4 terbit pakai akad Wakalah yakni menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2023 sebagai underlying asset.
Sumber : Kemenkeu, Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
ST011 merupakan penerbitan SBSN ritel terakhir di 2023 menawarkan imbal hasil atau kupon 6,3% untuk ST011T2 dan 6,5% untuk ST011T4, yang bersifat floating with floor. Tingginya animo investor terhadap ST011 terlihat dari jumlah investor yang dijaring mencapai 68.284 investor, dengan rincian penjualan ST011T2 senilai Rp14,5 triliun dan ST011T4 sebesar Rp5,5 triliun.
Berdasarkan range nominal pemesanan, baik ST011T2 maupun ST011T4, jumlah investor terbanyak berada di range Rp5 juta hingga Rp100 juta atau menyumbang 44,83% terhadap total penjualan ST011T2 dan 43,71% terhadap ST011T4, dengan volume pemesanan terbesar di range di atas Rp1 miliar yakni 39,82% untuk ST011T2 dan 49,2% untuk ST011T4.
Berdasarkan gender jumlah investor, baik ST011T2 maupun ST011T4 didominasi perempuan masing-masing 58,42% dan 52,16%. Adapun dari sisi volume pemesanan, ST011T2 didominasi investor perempuan 51,88% dan ST011T4 didominasi oleh investor Laki-laki 56,14%.
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
Lanjutkan Investasi ke ST013
Jika kamu sudah melakukan early redemption dari investasi di ST011, maka bisa kamu pertimbangkan untuk lanjutkan investasi di ST013. Menteri Keuangan Sri Mulyani segera menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri terakhir di 2024 jenis syariah yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST013. Langkah itu seiring target memperluas basis investor SBN dalam negeri, alternatif instrumen investasi yang aman dan menguntungkan agar masyarakat tidak terjebak investasi bodong dan mendukung stabilitas pasar keuangan domestik.
SBN Ritel juga diterbitkan sebagai alternatif sumber pembiayaan APBN untuk pembangunan negara, serta mewujudkan masyarakat investment society dari sebelumnya saving society, sehingga masyarakat bisa berorientasi investasi jangka menengah panjang.
Menurut jadwal Kementerian Keuangan, masa penawaran ST013 pada 8 November hingga 4 Desember 2024, atau dalam 27 hari masa penawaran. Kemudian kupon atau imbal hasil ST013 akan diumumkan pada 5 November, penetapan hasil penjualan ST013 pada 9 Desember, serta tanggal setelmen atau penerbitan ST013 pada 11 Desember 2024.
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
Jadwal Penerbitan ST013 (tentatif)
Sumber : Kemenkeu
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
Dengan kupon bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor), ST013 berpeluang menawarkan imbal hasil jauh lebih menguntungkan dari hanya menyimpan di deposito atau tabungan bank. Secara historis imbal hasil Sukuk Tabungan bahkan pernah tembus 7,65% pada Juli 2024. Menurut penelusuran Tim Riset Bareksa, Sukuk Tabungan yang imbal hasilnya naik jadi 7,65% ialah ST009. Besaran kupon itu meningkat 1,5% atau 150 basis poin dari sebelumnya 6,15% saat masa penawaran pada November 2022.
Kenaikan imbal hasil ST009 seiring suku bunga acuan Bank Indonesia yang meningkat dari sebelumnya 4,75% pada November 2022, menjadi 6,25% pada April 2024. Dengan selisih (spread) tetap 1,4% dengan BI Rate, maka imbal hasil ST009 ikut naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal 6,15%. Dengan begitu, investor ST009 berhasil meraih cuan maksimal menjelang jatuh tempo pada 10 November 2024.
Sumber : Tim Riset Bareksa
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
Kenaikan imbal hasil juga dicatatkan ST010 tenor 2 tahun atau ST010T2 dan ST010 tenor 4 tahun atau Green Sukuk Ritel ST010T4. Saat ditawarkan pada Mei 2023, ST010T2 menawarkan imbal hasil 6,25% dan ST010T4 kuponnya 6,4%. Namun sejak Mei hingga November 2024, imbal hasilnya naik menjadi 6,75% untuk ST010T2 dan 6,9% untuk ST010T4, atau bertambah masing-masing 0,5%. Kenaikan imbal hasil ini seiring spread tetap 0,5% di mana BI Rate naik dari 5,75% pada Mei 2023 menjadi 6,25% hingga jelang pertengahan September.
Serupa imbal hasil ST011 ikut juga meroket kini jadi 6,55% untuk ST011T2 dan 6,75% untuk Green Sukuk Ritel ST011T4, dibandingkan masing-masing 6,3% dan 6,5% saat masa penawaran pada November 2023. Terakhir untuk ST012 yang ditawarkan pada April tahun ini, imbal hasilnya masih sama yakni 6,4% untuk ST012T2 dan 6,55% untuk Green Sukuk ST012T4.
Jadwal Lengkap SBN Ritel 2024 sebagai berikut :
SBN Ritel | Masa Penawaran |
0RI025 | 29 Januari - 22 Februari 2024 |
SR020 | 4-27 Maret 2024 |
ST012 | 26 April - 29 Mei 2024 |
SBR013 | 10 Juni - 4 Juli 2024 |
SR021 | 23 Agustus - 18 September 2024 |
ORI026 | 30 September - 24 Oktober 2024 |
ST013 | 8 November - 4 Desember 2024 |
Sumber : Kemenkeu
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
Perbandingan dengan Deposito Syariah
Imbal hasil sukuk tabungan itu jauh lebih menarik dari deposito syariah. Maksimum suku bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ialah 4,25%. Artinya deposito syariah bank umum yang dijamin LPS yang memberikan ekuivalen tingkat imbal hasil 4,25% dengan nilai maksimal Rp2 miliar. Setelah dipotong pajak 20%, maka ekuivalen tingkat imbal hasil bersih deposito syariah menjadi 3,4%.
Adapun imbal hasil sukuk tabungan terkena pajak 10%, sehingga imbal hasil ST009 yang kini menjadi 7,6% setelah dipotong pajak jadi 6,885%. Dengan begitu, imbal hasil bersih ST009 dua kali lipat lebih besar dari imbalan bersih deposito syariah.
Sukuk Tabungan adalah produk investasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia yang aman, mudah, terjangkau, menguntungkan, dan sesuai syariah. Selain memiliki fitur kupon floating with floor, Sukuk Tabungan biasanya terbit dalam 2 tenor yakni 2 tahun dan 4 tahun. Nilai pemesanan minimal Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar untuk tenor 2 tahun dan maksimum Rp15 miliar untuk tenor 4 tahun.
Sukuk Tabungan terbit menggunakan akad wakalah, dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sukuk Tabungan berbentuk tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), kepemilkan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption (pencairan sebagian sebelum jatuh tempo).
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Siap-siap Investasi ST013 di Sini
(Rahmat Hidayat/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,71 | 1,16% | 4,83% | 7,39% | 8,36% | 19,35% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.091,3 | 0,59% | 5,09% | 6,78% | 7,23% | 2,69% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.076,3 | 0,66% | 3,96% | 6,75% | - | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.839,68 | 0,53% | 3,90% | 6,38% | 7,41% | 17,15% | 39,66% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.261,16 | 0,75% | 3,73% | 6,11% | 7,02% | 19,76% | 35,54% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.