Investor Ramai-ramai Borong SBR011, Pemesanan Tembus Rp1,5 Triliun
Nilai pemesanan itu sudah merealisasi 30 persen dari target penjualan awal Rp5 triliun
Nilai pemesanan itu sudah merealisasi 30 persen dari target penjualan awal Rp5 triliun
Bareksa.com - Hari ini Pemerintah meresmikan pembukaan masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Savings Bond Ritel seri SBR011 yang dilaksanakan secara luring bertempat di Lapangan dan Gedung Dhanapala. Penerbitan SBR011 kali ini mengusung tema “Pilihan Berharga Untuk Hidup Lebih Bermakna”.
Prosesi launching SBR011 telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman dengan agenda fun bike dan inspirational talk yang diikuti oleh komunitas cycling, perwakilan SRO, Mitra Distribusi, serta pejabat dan pegawai Kementerian Keuangan. Prosesi peluncuran SBR011 dilanjutkan dengan bincang menarik bersama tiga narasumber yaitu Deni Ridwan (Direktur Surat Utang Negara), Yudha Keling (Komika) serta Fahmi Saimima (Ketua Umum Bike To Work Indonesia) bersama moderator Harly Valentina.
Seperti sudah diprediksi SBR011 bakal kebanjiran pesanan. Benar saja. hingga Jumat siang ini (27/5/2022), nilai pemesanan SBR011 sudah mencapai Rp1,5 triliun atau mencapai 30 persen dari target awal pemerintah yang senilai Rp5 triliun. Kuota nasional pemesanan SBR011 masih tersisa Rp3,49 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Pemerintah memang menargetkan minimal penjualan SBR011 senilai Rp5 triliun. Meski begitu, terbuka peluang untuk memperoleh dana lebih tinggi dari penawaran SBR seri sebelumnya yakni Rp7,5 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan pemerintah menawarkan SBR011 sejak 25 Mei 2022 hingga 16 Juni 2022 atau tiga pekan ke depan. Dia meyakini instrumen itu dapat menambah pundi keuangan negara. "Target dari penerbitan SBR011 awalnya Rp5 triliun," ujar Luky dilansir Bisnis (27/5/2022).
Baca juga : Kemenkeu Tetapkan Kupon SBR011 5,5 Persen per Tahun, Floating with Floor
Dalam penerbitan sebelumnya, yakni SBR010, pemerintah berhasil mendapatkan dana Rp7,5 triliun. Luky mengaku optimistis penawaran SBR011 berpotensi melebihi capaian sebelumnya karena kondisi saat ini yang tidak pasti.
Kondisi perekonomian yang volatil menurutnya akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi di instrumen yang aman. Selain itu, karakteristik SBR011 membuatnya menjadi instrumen investasi yang menarik.
Kupon SBR011 memiliki sifat mengambang dilengkapi dengan batas bawah (floating with floor). Artinya, tingkat imbal hasil SBR011 akan naik ketika suku bunga acuan Bank Indonesia naik, tetapi tidak akan turun jika suku bunga acuan turun.
"Salah satunya dengan BI rate masih cukup tertahan, kemudian inflasi cukup terjaga, saya pikir instrumen SBR011 ini jadi cukup menarik," ujar Luky.
SBR011 menawarkan kuponatau imbal hasil 5,5 persen per tahun dengan tenor dua tahun, tidak dapat diperdagangkan kembali (non-tradeable) di pasar sekunder namun memiliki fasilitas early redemption (pencairan sebagian sebelum jatuh tempo). Jumlah minimal pemesanan ditetapkan senilai Rp1 juta dan maksimal Rp2 miliar.
15 Pokok dan Persyaratan SBR011
Rincian pokok-pokok ketentuan dan persyaratan SBR011 adalah sebagai berikut :
1 | Periode Registrasi | Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan |
2 | Masa Penawaran | Pembukaan : 25 Mei 2022 pukul 09.00 WIB Penutupan : 16 Juni 2022 pukul 10.00 WIB |
3 | Bentuk dan Karakteristik Obligasi | - - Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) |
4 | Tanggal Penetapan Hasil Penjualan | 20 Juni 2022 |
5 | Tanggal Setelmen | 22 Juni 2022 |
6 | Tanggal Jatuh Tempo | 10 Juni 2024 |
7 | Minimum Pemesanan | Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) |
8 | Maksimum Pemesanan | Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) |
9 | Jenis Kupon | Mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate. |
10 | Tingkat Kupon | - |
11 | Pembayaran Kupon | Tanggal 10 setiap bulan |
12 | Pembayaran Kupon Pertama Kali | 10 Agustus 2022* (long coupon) *Dalam |
13 | Periode Pengajuan Early Redemption | Pembukaan: 26 Juni 2023 pukul 09.00 WIB Penutupan: 4 Juli 2023 pukul 15.00 WIB |
14 | Tanggal Setelmen Early Redemption | 10 Juli 2023 |
15 | Nilai Maksimal Early Redemption | 50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi |
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di SBR011 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 28 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online), salah satunya Bareksa.
Baca juga : Potensi Cuan SBR011, Ini Data Historis Kupon SBR Vs Deposito dan Bunga Acuan
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
Baca juga SBR011 Segera Terbit, Ini Pengertian SBR dan Cara Daftarnya di Bareksa
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,23% | 3,93% | 7,65% | 8,47% | 19,26% | 38,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,99 | 0,21% | 4,04% | 7,14% | 7,66% | 2,91% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,65 | 0,56% | 3,99% | 7,48% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.851,29 | 0,53% | 3,86% | 7,05% | 7,37% | 17,67% | 41,38% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.283,33 | 0,82% | 4,05% | 7,15% | 7,44% | 20,36% | 35,78% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.