BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Pefindo : Nilai Penerbitan Obligasi Korporasi 2021 Bisa Tembus Rp159 Triliun

Abdul Malik18 Desember 2020
Tags:
Pefindo : Nilai Penerbitan Obligasi Korporasi 2021 Bisa Tembus Rp159 Triliun
Acara konferensi pers di kantor Pefindo. (dok. Perusahaan)

Sementara hingga 15 Desember 2020, realisasi penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp94,6 triliun

Bareksa.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi nilai penerbitan surat utang korporasi akan mencapai Rp122 triliun sampai Rp159 triliun pada 2021. Hal ini seiring dengan surat utang yang jatuh tempo pada tahun depan Rp121,9 triliun.

Berdasarkan keterangan tertulis pada Kamis, (17/12), surat utang yang jatuh tempo pada 2021 paling banyak terjadi pada kuartal III 2021, yakni Rp38,1 triliun. Kemudian, surat utang jatuh tempo juga banyak jatuh tempo pada kuartal II 2021 sebesar Rp31,7 triliun. Sementara pada kuartal I 2021, nilai surat utang jatuh tempo mencapai Rp22,5 triliun. Lalu, pada kuartal IV 2021 sebesar Rp29,6 triliun.

Dilihat dari sektor industri, sektor keuangan paling banyak memiliki surat utang jatuh tempo. Surat utang jatuh tempo perbankan mencapai 20,7 persen, multifinance 17,8 persen, industri pembiayaan 8,8 persen dan industri keuangan khusus 16,8 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Pefindo juga masih memiliki mandat obligasi yang belum diterbitkan Rp44,69 triliun pada 10 Desember 2020. Obligasi ini paling banyak berasal dari industri pembiayaan 14,54 persen, industri perbankan 10,52 persen serta industri pulp and paper 10,42 persen.

Mandat Obligasi Korporasi

Illustration

Sumber : Pefindo

Lebih lanjut, nilai penerbitan obligasi korporasi pada 2021 lebih tinggi dari perkiraan pada 2020. Awalnya, Pefindo memperkirakan penerbitan obligasi korporasi pada 2020 sebesar Rp158,5 triliun. Namun pandemi menyebabkan Pefindo merevisi target penerbitan obligasi korporasi menjadi Rp88,4 triliun hingga Rp106,7 triliun.

Sementara hingga 15 Desember 2020, realisasi penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp94,6 triliun. Penerbitan obligasi paling banyak terjadi pada September 2020 yang sebesar Rp19,85 triliun.

Penerbitan Obligasi Korporasi 2020

Illustration

Sumber : Pefindo

Pandemi ini juga menyebabkan kenaikan tingkat gagal bayar obligasi. Pefindo menyebutkan, hingga November 2020, emiten yang memiliki peringkat BBB memiliki tingkat gagal bayar yang meningkat menjadi 6,92 persen. Sementara untuk peringkat AA dan A terjadi penurunan masing-masing 0,74 persen dan 2,74 persen.

Sedangkan untuk peringkat AAA tidak mengalami gagal bayar pada 2020.Tingkat gagal bayar surat utang paling banyak terjadi di sektor non keuangan, yakni 2,34 persen. Sementara sektor keuangan hanya 0,1 persen. Sektor keuangan juga tercatat tidak pernah mengalami gagal bayar sebelum tahun 2017.

(K09/AM)

***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil namun juga membantu pembiayaan APBN untuk pembangunan negara. Tunggu penerbitan SBN Ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua