BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Jadi Yang Pertama, Bank Permata Layani Jual Beli Obligasi via Internet Banking

Bareksa11 September 2017
Tags:
Jadi Yang Pertama, Bank Permata Layani Jual Beli Obligasi via Internet Banking
Ilustrasi Surat Utang Negara (SUN) - (AntaraFoto)

Fitur bernama E-Bond ini dapat ditemui di PermataE-Wealth

Bareksa.com – PT Bank Permata Tbk (BNLI) meluncurkan layanan transaksi obligasi melalui internet banking di Jakarta, Senin, 11 September 2017. Fitur dengan nama E-Bond ini diklaim Bank Permata sebagai yang pertama di Indonesia.

Direktur Retail Banking Bank Permata Bianto Surodjo, menyampaikan peluncuran layanan E-Bond akan mempermudah dan mendekatkan transaksi obligasi kepada para nasabahnya. “E-Bond dapat ditemui dalam PermataE-Wealth, yang di dalamnya juga ada E-Mutual Fund,” tutur Bianto.

Bianto menerangkan, untuk dapat mengakses E-Bond, publik cukup menjadi nasabah Bank Permata dan mengunjungi kantor cabang untuk melakukan transaksi pembelian obligasi pertama kali. Kemudian, nasabah bisa melakukan registrasi layanan internet banking Bank Permata melalui link https://new.permatanet.com/.

Promo Terbaru di Bareksa

Selanjutnya, nasabah bisa secara leluasa melakukan transaksi pembelian maupun penjualan obligasi. “Khususnya obligasi pemerintah Indonesia di mana saja dan kapan saja,” tambah Bianto.

Keberadaan E-Bond Bank Permata ini mendapat sambutan baik dari Kementerian Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting, mengatakan perlu adanya inisiatif agar instrumen surat utang aktif diperdagangkan sehingga likuid dan spreadnya tidak lebar.

“Nanti, setelah likuid di pasar sekunder, maka kami bisa lebih mudah menentukan harga acuan,” ungkap Loto.

Loto menambahkan, saat ini kepemilikan individu di SBN sudah mencapai Rp 59,05 triliun dari total outstanding Rp 135 triliun. Belakangan, lanjut Loto, kepemilikan individu meningkat karena adanya SR009 dan ORI013.

“Kami juga akan coba jual SBN ritel secara online. Kami akan melakukan kemitraan dengan beberapa mitra distribusi,” ungkapnya.

Sementara Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, menambahkan E-Bond menjadi tambahan fasilitas yang disediakan perbankan untuk mentransaksikan surat utang negara. Bagi bursa, kata Samsul, peningkatan likuiditas surat utang bisa membantu transaksi electronic trading platform yang sudah disediakan bursa.

“Kami di bursa kan sudah punya electronic trading platform untuk transaksi surat utang. Ini belum banyak digunakan oleh masyarakat,” kata Samsul.

Hingga 25 Agustus 2017, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp 2.005,79 triliun dan US$ 200 juta.

Di sisi lain, Bianto berharap, keberadaan E-Bond tidak terbatas pada nasabah-nasabah prioritas Bank Permata saja. “Biasanya memang paling banyak transaksi dari nasabah prioritas. Tapi kami harap, bisa menarik bagi semua nasabah Bank Permata,” tambahnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua