Laba BBRI di Januari Anjlok, Apa Dampak ke Prospek Harga Saham dan Dividen 2025?
Laba BBRI anjlok hingga 58% pada Januari akibat biaya kredit melonjak 5,6%. Simak analisis lengkap dan prospek sahamnya di sini!

Laba BBRI anjlok hingga 58% pada Januari akibat biaya kredit melonjak 5,6%. Simak analisis lengkap dan prospek sahamnya di sini!
Bareksa.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melaporkan laba bersih Rp2 triliun pada Januari 2025, turun drastis 58% secara tahunan. Menurut riset Ciptadana Sekuritas (28/2), kinerja ini jauh di bawah ekspektasi pasar dan konsensus, yang memperkirakan kenaikan 3-3,3% dan secara historis naik 7%.
Penurunan laba akibat penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 8% secara tahunan menjadi Rp8,9 triliun, dipicu oleh penyusutan margin bunga bersih (NIM) 70 basis poin secara tahunan (YoY) dan turun 90 basis poin secara bulanan (MoM) menjadi 7% pada Januari 2025.
Selain itu, lonjakan biaya pencadangan (provision expenses) 188% menjadi Rp5,6 triliun juga turut menekan profitabilitas, menyebabkan biaya kredit (CoC) melonjak ke 5,6% pada Januari 2025.
Promo Terbaru di Bareksa
Biaya Kredit Melonjak
Manajemen BBRI menyatakan lonjakan biaya kredit pada Januari 2025 terutama akibat overlay manajemen Rp3,6 triliun (setara biaya kredit 360 basis poin), sementara sisanya Rp2 triliun (20 basis poin) berasal dari pencadangan rutin.
Manajemen BBRI memastikan Januari 2025 jadi puncak biaya kredit, setelah peningkatan asumsi tingkat kerugian kredit mikro restrukturisasi ke 35-40% dari sebelumnya 30-35%. Dengan write-off Rp3,5 triliun pada Januari 2025, BBRI tetap berpegang target write off tahunan Rp38-39 triliun. Ke depannya, faktor makroekonomi akan menjadi penentu utama kualitas aset perusahaan.
Kinerja Kredit BBRI
Dari sisi kredit, pertumbuhan pinjaman BBRI tercatat 5,5% secara tahunan dan minus 1% secara bulanan, masih di bawah target tahunan 7-9%. Kredit mikro terus mengalami kontraksi 1,5% secara tahunan dengan segmen Kupedes merosot 7%.
Sementara Kredit Usaha Rakyat (KUR) tumbuh 5%. Dana pihak ketiga (DPK) BBRI turun 2% akibat penurunan deposito berjangka 13%. Dengan demikian, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) per Januari 2025 tercatat 88,9%, lebih rendah dari Desember 2024 di 89,4%.
Pendapatan akan Topang Laba
Di sisi lain, pendapatan non-bunga tetap menjadi pilar utama dalam menopang laba BBRI. Pendapatan non-bunga tumbuh 31% secara tahunan menjadi Rp4,1 triliun, didorong oleh lonjakan pendapatan pemulihan (recoveries income) 30% menjadi Rp1,7 triliun.
Pendapatan berbasis biaya (fee-based income) relatif stabil. Dengan pemulihan pendapatan recoveries yang biasanya lebih kuat pada bulan-bulan berikutnya, manajemen optimistis segmen ini akan terus mendukung profitabilitas bank.
Rekomendasi Saham
Meskipun tantangan pada kuartal I 2025 cukup berat, BBRI dinilai tetap menjadi pilihan investasi menarik. Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY saham BBRI dengan target harga direvisi turun menjadi Rp5.450 per saham, dari sebelumnya Rp5.650 per saham.
Saat ini, saham BBRI diperdagangkan pada valuasi 1,6x dari proyeksi rasio harga saham terhadap nilai buku (PBV) 2025 (-1,5 standar deviasi) dengan potensi imbal hasil dividen (dividend yield) yang menarik, mencapai 10% untuk 2025 dan 2026.
Sorotan Keuangan BBRI
Tahun Berakhir 31 Des | 2023A | 2024A | 2025F | 2026F | 2027F |
---|---|---|---|---|---|
Pendapatan Bunga Bersih (Rp miliar) | 137,402 | 142,057 | 148,713 | 158,595 | 171,890 |
Laba Bersih (Rp miliar) | 60,100 | 60,151 | 60,324 | 69,947 | 75,710 |
EPS (Rp) | 396.5 | 396.9 | 398.0 | 461.5 | 499.5 |
Pertumbuhan EPS (%) | 17.5 | 0.1 | 0.3 | 16.0 | 8.2 |
BVPS (Rp) | 2,054.4 | 2,092.2 | 2,132.4 | 2,254.2 | 2,363.7 |
PER (x) | 8.5 | 8.5 | 8.4 | 7.3 | 6.7 |
PBV (x) | 1.6 | 1.6 | 1.6 | 1.5 | 1.4 |
ROA (%) | 3.1 | 3.0 | 2.9 | 3.1 | 3.0 |
ROE (%) | 19.7 | 19.1 | 18.8 | 21.0 | 21.0 |
Yield Dividen (%) | 8.5 | 9.4 | 10.0 | 10.1 | 11.7 |
Sumber: BBRI, Estimasi Ciptadana
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.116,53 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.105,85 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.886,41 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.080,4 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.024,87 | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.