Bareksa.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatat penurunan laba 14% secara tahunan (YoY) dan -9% secara kuartal per kuartal (QoQ) menjadi Rp13,7 triliun pada kuartal I 2025. Menurut riset Ciptadana Sekuritas (30/4), milai itu sedikit di bawah ekspektasi analis dan merealisasi 23% dari proyeksi sepanjang 2025.

Margin bunga bersih (NIM) BBRI tertekan, turun 60bps YoY menjadi 8,1%. Biaya kredit (Cost of Credit/CoC) naik tajam menjadi 3,8%, mengakibatkan kenaikan beban pencadangan 15% YoY. Namun, tren perbaikan mulai terlihat sejak Februari dan Maret, menunjukkan titik balik setelah pelemahan pada Januari.

Manajemen baru BBRI mempertahankan target kinerja keuangan untuk tahun penuh 2025, dengan target pertumbuhan kredit 7-9% dan NIM diproyeksi stabil di kisaran 7,3–7,7%. Risiko geopolitik dipandang terbatas karena eksposur ekspor BBRI hanya 8% dari pinjaman korporasi. Namun, kehati-hatian tetap dijaga karena besarnya eksposur terhadap sektor perdagangan dan manufaktur. Target CoC tetap di kisaran 3-3,2%.

Beli Saham di Sini

Pertumbuhan Kredit Tetap Moderat

Pertumbuhan kredit BBRI secara tahunan tercatat 6,3% YoY, naik 1,3% secara kuartalan. Kredit mikro masih terkontraksi, terutama Kupedes yang turun 9% YoY, meski KUR tumbuh 4%. Kredit ultramikro dari Pegadaian melonjak 30% YoY, sementara PNM Mekaar tumbuh 4%. Sisi pendanaan melambat, dengan pertumbuhan DPK hanya 0,4% YoY, ditopang oleh giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 11% dan 5%.

Pendapatan non-bunga BBRI tumbuh solid 11% YoY menjadi Rp14,6 triliun, terutama dari pemulihan kredit (recoveries income) Rp5 triliun. Ini menunjukkan kekuatan, meski basis tahun lalu tinggi. Recoveries berasal dari kredit yang telah dihapus buku, yang mencapai Rp11,4 triliun pada 1Q25. Dengan pola musiman yang lebih lemah di kuartal awal, recoveries diperkirakan meningkat di kuartal berikutnya.

Poin Penting:

- Laba Q1 2025 turun 14% YoY, di bawah ekspektasi pasar.
- NIM turun menjadi 8,1%, CoC meningkat ke 3,8%.
- Manajemen baru pertahankan panduan kinerja 2025.
- Pertumbuhan kredit 6,3% YoY; kredit mikro terkontraksi.
- Pendapatan recoveries naik 13% YoY, menopang non-interest income.
- Rekomendasi BUY, target harga 2025 di Rp5.450 per saham, PBV menarik di 1,8x.

Beli Saham di Sini

Rekomendasi Saham BBRI

Meskipun laba mengalami kontraksi, proyeksi laba tetap dipertahankan seiring ekspektasi perbaikan CoC. Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BBRI dengan target harga 2025 di Rp5.450 per saham. Valuasi saat ini menarik, diperdagangkan pada PBV 2025F sebesar 1,8x, setara -1 standar deviasi historis.

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(AM)​

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.