TLKM Rilis Laba 2023 Melesat 18%, Tapi Harga Saham Malah Merosot Hampir 4%, Kenapa?
TLKM membukukan laba bersih Rp24,56 triliun pada 2023, meroket 18,34% dari Rp20,75 triliun pada 2022
TLKM membukukan laba bersih Rp24,56 triliun pada 2023, meroket 18,34% dari Rp20,75 triliun pada 2022
Bareksa.com - Harga saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) turun dalam pada penutupan sesi I perdagangan Senin (25/3), anjlok hampir 4% atau tepatnya merosot 3,59% atau berkurang 140 poin menjadi Rp3.760..Padahal perseroan merilis kinerja pendapatan yang tumbuh positif dengan laba bersih melesat lebih dari 18%. Kenapa saham TLKM memerah?
TLKM pada Senin (25/3) merilis kinerja perusahaan pada 2023. Operator telekomunikasi pelat merah itu membukukan laba bersih Rp24,56 triliun pada 2023, meroket 18,34% dari Rp20,75 triliun pada 2022. Padahal pendapatan perusahaan di 2023 sejatinya hanya naik tipis 1,29% menjadi Rp149,22 triliun.
Lonjakan laba didukung oleh sejumlah efisiensi seperti biaya penyusutan dan amortisasi hingga pemangkasan biaya pemasaran. Selain itu, rugi investasi TLKM di 2023 juga turun signifikan, sehingga menopang kinerja perseroan.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : TLKM
Meskipun kinerja keuangan TLKM cukup memuaskan, namun pelaku pasar tampak kurang merespons positif. Saham TLKM justru memerah tertekan aksi jual. Penurunan saham TLKM dinilai akibat kinerja keuangannya di bawah estimasi pasar. Pelaku pasar berharap laba bersih TLKM di 2023 mencapai Rp25,78 triliun, atau melesat 24% dari 2022.
Sumber : TLKM
Senada pasar juga mengharapkan pendapatan TLKM bisa mencapai Rp151 triliun di 2023, atau meningkat 2,5%. Laba per saham TLKM di 2023 diestimasikan mencapai Rp258,23, namun realisasinya Rp247,92 per saham. Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor bisa menanti (wait and see) dulu terhadap saham TLKM. Level support berikutnya saham TLKM di rentang harga Rp3.600 hingga Rp3.700.
Sumber : TLKM
TLKM sebelumnya mengumumkan telah menggandeng NEC Indonesia menandatangani nota kesepahaman untuk mempercepat digitalisasi di Tanah Air, termasuk mendukung hadirnya smart city di Ibu Kota Negara (IKN).
TLKM juga menggandeng Huawei untuk mengakselerasi transformasi digital bagi dunia usaha melalui teknologi kecerdasan artifisial (AI). Telkom menargetkan pertumbuhan kinerja 5% di 2024.
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.365,32 | 0,89% | 3,92% | 6,19% | 7,83% | 18,57% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.828,96 | 1,07% | 3,92% | 5,76% | 7,48% | 17,32% | 41,81% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.068,64 | 0,76% | 3,75% | 5,99% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.242,76 | 0,65% | 3,45% | 5,24% | 6,88% | 19,52% | 35,46% |
Reksa Dana Syariah Syailendra Tunai Likuid Syariah | 1.157,5 | 0,31% | 2,45% | 3,80% | 4,99% | 14,20% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.