Stock Pick : IHSG Tertekan Usai BI Tahan Bunga Acuan, Rekomendasi Saham Hari Ini HMSP, SMRA & ICBP
BI kembali menahan suku bunga acuan di 6%, buka peluang pemangkasan di semester II 2024, target inflasi tahun depan 2,5%
BI kembali menahan suku bunga acuan di 6%, buka peluang pemangkasan di semester II 2024, target inflasi tahun depan 2,5%
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (21/12/2023) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Jumat (22/12/2023):
IHSG : last price 7.209,62
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari IHSG melemah tapi masih bertahan di atas level 7.200-an kemarin. IHSG ditutup melemah 0,14% atau berkurang 10,05 poin menjadi 7.209,62 pada Kamis (21/12) dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,12% atau bertambah 1,19 poin menjadi 964,17. IHSG melemah di tengah mayoristas bursa Asia yang menguat dan usai Bank Indonesia mengumumkan suku bunga acuan tetap ditahan di 6%.
Selain itu, BI juga memutuskan suku bunga deposit facility tetap 5,25% dan suku bunga lending facility tetap 6,75%. Langkah itu seiring target BI tetap berfokus pada kebijakan moneter yang pro-stability, yakni untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah. BI membuka peluang penurunan suku bunga di semester II 2024, dengan mempertimbangkan jika rupiah menguat lebih cepat dan inflasi lebih rendah.
Promo Terbaru di Bareksa
BI menegaskan penurunan suku bunga bukan karena mengikuti langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), melainkan bank sentral Tanah Air punya kalkulasi sendiri. BI menargetkan inflasi 2024 di kisaran 2,5% plus minus 1% atau 1,5-3,5%. The Fed sebelumnya juga mempertahankan bunga acuan di 5,25-5,5% dan mengisyaratkan pemangkasan suku bunga acuan 0,75% di 2024.
Selain putusan suku bunga BI, perhatian pasar saat ini juga tertuju pada debat calon wakil presiden (Cawapres) yang digelar Jumat (22/12) hari ini guna melihat prospek arah kebijakan ekonomi para kandidat. Kemudian dari faktor eksternal, ada sentimen Pemerintah China memutuskan untuk mempertahankan loan prime rate 1 tahun dan 5 tahun masing-masing 3,45% dan 4,2%.
Secara sektoral pelemahan IHSG akibat 9 sektor saham menurun, dipimpin sektor kesehatan minus 1,68%, teknologi dan energi masing-masing melemah 0,75% dan 0,64%. Hanya 1 sektor saham menguat yakni transportasi & logistik naik 0,31%. Saham-saham yang naik tertingi IMJS, TBMS, IMAS, HUMI, dan INRU. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam yakni KAYU, RAJA, GZCO, GTBO dan IRRA.
Frekuensi perdagangan saham 1.045.502 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,98 miliar lembar senilai Rp10,70 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 322 saham turun dan 245 stagnan. Bursa saham regional Asia mayoritas menguat, yakni indeks Nikkei melesat 1,59% jadi 33.140,50, indeks Hang Seng menguat 0,04% jadi 16.621,13, indeks Shanghai bertambah 0,57% ke 2.918,71, serta indeks Strait Times meningkat 0,19% jadi 3.113,99.
Di tengah melemahnya IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham unggulan:
Stock Pick | HMSP | SMRA | ICBP |
Last price | Rp875 | Rp565 | Rp10.550 |
Recommendation | Buy on weakness | Trading buy | Buy on weakness |
Entry | Rp870 | Rp560 | Rp10.550 |
Rp845 | Rp540 | Rp10.400 | |
Target price (TP) 1 | Rp900 | Rp580 | Rp10.675 |
Target price (TP) 2 | Rp910 | Rp600 | Rp10.800 |
Stop loss | Rp835 | Rp530 | Rp10.350 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 21/12/2023
HMSP : last price Rp875
Harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) naik 1,16% atau bertambah 10 poin menjadi Rp875 pada Kamis (21/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham HMSP di rentang harga Rp845 hingga Rp870, dengan target harga ambil untung di Rp900 dan Rp910, serta stop rugi di Rp835.
SMRA : last price Rp565
Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menguat 0,89% atau bertambah 5 poin menjadi Rp565 pada Kamis (21/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham SMRA di kisaran Rp540 hingga Rp560, dengan target harga ambil untung di Rp580 dan Rp600, serta stop rugi di Rp530.
ICBP : last price Rp10.550
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah 0,24% atau berkurang 25 poin pada Kamis (21/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) di rentang harga Rp10.400 hingga Rp10.550, dengan target harga ambil untung di Rp10.675 dan Rp10.800, serta stop rugi di Rp10.350.
Ringkasan Berita Pasar
PPRE
PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan perolehan kontrak baru Rp8,26 triliun pada 2024, dan 62,5% dari total kontrak baru tersebut diprediksi diperoleh dari sektor pertambangan. PPRE membidik penjualan Rp5,9 triliun yang terdiri dari carry over Rp4,3 triliun dan sisanya dari penjualan tahun depan. Perusahaan menyiapkan belanja modal Rp920 miliar untuk mencapai target tersebut, dengan Rp800 miliar diinvestasikan di alat pertambangan dan sisanya untuk mendukung pekerjaan umum dan sistem keamanan kerja.
Sektor Otomotif
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan insentif konversi motor listrik menjadi Rp10 juta dari sebelumnya Rp7 juta per orang. Langkah ini guna mempercepat pencapaian target pemerintah dalam program melakukan konversi motor berbasis bahan bakar menjadi berbasis baterai.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.368,28 | 0,86% | 4,08% | 6,43% | 7,84% | 18,84% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.086,49 | 0,90% | 4,61% | 6,31% | 6,76% | 3,36% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.831,16 | 1,04% | 4,02% | 5,89% | 7,46% | 17,42% | 41,90% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.070,1 | 0,76% | 3,88% | 6,14% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.246,28 | 0,68% | 3,59% | 5,41% | 6,88% | 19,54% | 35,46% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.