Fluktuasi Harga dan Kenaikan Biaya Tekan Kinerja Adaro (ADRO) di Semester I 2023
Beban pokok pendapatan ADRO naik 34% secara tahunan (YOY) menjadi US$2,03 miliar
Beban pokok pendapatan ADRO naik 34% secara tahunan (YOY) menjadi US$2,03 miliar
Bareksa.com - Emiten tambang batu bara milik Garibaldi (Boy) Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyampaikan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 (1H23). Pendapatan ADRO pada semester I 2023 tercatat US$3,48 miliar atau turun 2% dari semester I 2022. Sementara, produksi dan penjualan naik 19%, masing-masing menjadi 33,41 juta ton dan 32,62 juta ton, namun tertekan koreksi harga batu bara, dengan ASP (average selling price) yang turun 18%.
Dalam keterangan tertulisnya disebutkan, beban pokok pendapatan ADRO naik 34% secara tahunan (YOY) menjadi US$2,03 miliar, terutama karena biaya royalti PT Adaro Indonesia (AI) yang meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total biaya bahan bakar naik 13%, seiring kenaikan 17% pada konsumsi bahan bakar.
Pengupasan lapisan penutup mencapai 129,83 juta bcm, atau naik 27% dari 1H22. Nisbah kupas tercatat 3,89x, atau naik 7% dari 1H22. Biaya kas batu bara per ton (tidak termasuk royalti) pada semester I 2023 naik 23% dari semester I 2022.
Promo Terbaru di Bareksa
Beban usaha ADRO pada enam bulan pertama di 2023 naik 68% YOY menjadi US$241 juta, terutama karena pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan pendapatan pemerintah daerah yang masih harus dibayar, cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah, dan kenaikan beban penjualan dan pemasaran. Kenaikan pada beban penjualan dan pemasaran sesuai dengan kenaikan volume penjualan.
ADRO mencatat laba inti US$1,02 miliar pada semester I 2023 dan EBITDA operasional US$1,39 miliar. Sejalan dengan rencana investasi, belanja modal naik 71% menjadi $269 juta. ADRO telah berinvestasi pada alat berat, tongkang dan infrastruktur pendukung pada rantai pasokan, sambil memulai investasi di smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya.
Laba periode berjalan yang diatribusikan ke entitas induk turun 27,94% YOY menjadi US$873,83 juta atau setara Rp13,39 triliun di semester I 2023. Posisi keuangan ADRO tetap sehat dengan kas bersih US$1,32 miliar pada semester I 2023. Pemenuhan keuangan telah diperoleh pada bulan Mei 2023 untuk smelter aluminium dan fasilitas pendukung, sejumlah US$1,58 miliar dan Rp2,5 triliun.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir, mengatakan paruh pertama tahun 2023 menunjukkan kekuatan operasional Adaro di tengah fluktuasi harga dan kenaikan biaya. "Walaupun ada tantangan-tantangan ini, Kami berhasil mencatat margin yang sehat dengan menghasilkan laba inti US$1,02 miliar," ungkapnya.
"Kami siap mencapai target FY23 dengan dukungan eksekusi yang solid di masing-masing bisnis. Kami juga siap untuk ambil bagian dalam inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang mendapatkan pemenuhan keuangan di bulan Mei lalu. Hal ini menekankan komitmen kami terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan di jangka panjang melalui strategi tiga pilar," dia menjelaskan.
Pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (23/8/2023), harga saham ADRO naik 1,85% di level Rp2.750 per saham.
(IQPlus/23433024/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.