Bareksa Barometer Ramai Pendatang Baru di Awal Februari 2024, Cuan Hingga 10,13% Setahun
Pendatang baru di daftar reksadana pasar uang unggulan ialah STAR Money Market Kelas Utama
Pendatang baru di daftar reksadana pasar uang unggulan ialah STAR Money Market Kelas Utama
Bareksa.com - Salah satu benchmark produk reksadana terbaik Tanah Air, Bareksa Barometer pada awal Februari 2024 ramai pendatang baru. Tercatat ada 7 produk reksadana pendatang baru, dibandingkan awal Januari lalu. Ramainya pendatang baru di Bareksa Barometer, seiring dinamika pasar modal Tanah Air sepanjang Januari, sehingga memengaruhi nilai Barometer Point sepanjang bulan pertama di 2024.
Rinciannya masing-masing 2 pendatang baru di daftar reksadana indeks dan pendapatan tetap unggulan. Kemudian masing-masing 1 pendatang baru di reksadana saham, campuran dan pasar uang unggulan. Dalam daftar reksadana indeks unggulan, duo reksadana indeks Sri Kehati yakni BNP Paribas Sri Kehati dan Allianz SRI KEHATI Index Fund jadi pendatang baru dengan skor Barometer Point masing-masing 3,5. BNP Paribas Sri Kehati di posisi 3 dengan imbal hasil 10,13% setahun terakhir dan Allianz SRI KEHATI Index Fund cuan 9,68%.
Dua pendatang baru di daftar reksadana pendapatan tetap unggulan yakni BNP Paribas Omega di posisi 2 dan Capital Fixed Income Fund di posisi 5 dengan skor Barometer Point masing-masing 4. BNP Paribas Omega mencatatkan imbal hasil 3,91% dan Capital Fixed Income Fund return 6,52% setahun terakhir.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian TRAM Consumption Plus Kelas A jadi pendatang baru dalam daftar reksadana saham unggulan dengan Barometer Point 4 dan imbalan 6,04% setahun. Schroder Dynamic Balanced Fund jadi newcomer di daftar reksadana campuran unggulan dengan skor Barometer Point 4 dan imbal hasilnya 5,88% setahun terakhir. Pendatang baru di daftar reksadana pasar uang unggulan yakni STAR Money Market Kelas Utama dengan skor Barometer Point 4 dan cuan 4,82% setahun terakhir.
Posisi pertama di masing-masing jenis reksadana yakni Syailendra Opportunity Fund Kelas A dalam daftar reksadana saham unggulan dengan Barometer Point 4,5 dan imbal hasilnya 6,4% setahun terakhir. Kemudian BNP Paribas IDX Growth30 memimpin daftar reksadana indeks unggulan dengan Barometer Point 4 dan imbalannya 7,73% setahun terakhir. Schroder Dana Terpadu II memimpin daftar reksadana campuran unggulan dengan Barometer Point 4,5 dan imbal hasilnya 5,4% setahun.
Posisi I daftar reksadana pendapatan tetap unggulan diisi Trimegah Dana Tetap Syariah dengan Barometer Point 4,5 dan imbal hasil 6,11% setahun terakhir. Terakhir, yang terunggul dalam daftar reksadana pasar unggulan yakni Capital Money Market Fund dengan Barometer Point 5 dan imbalannya 5,47% setahun terakhir. Capital Money Market Fund juga jadi satu-satunya produk reksadana yang mampu mencatatkan Barometer Point tertinggi yakni 5 untuk penilaian sepanjang Januari 2024.
Adapun untuk reksadana syariah yang berhasil masuk daftar unggulan, selain Trimegah Dana Tetap Syariah, ada Majoris Sukuk Negara Indonesia yang ada di posisi 4 daftar reksadana pendapatan tetap unggulan dengan Barometer Point 4 dan imbal hasilnya 5,81% setahun.
Selengkapnya daftar reksadana unggulan Bareksa Barometer per jenis sebagai berikut:
Top 5 Reksadana Saham Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Saham | Manajer Investasi | Dana Kelolaan Desember 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Syailendra Capital | Rp338,07 miliar | 4,5 | 6,4% |
Batavia Dana Saham | Batavia Prosperindo Aset Manajemen | Rp2,05 triliun | 4,5 | 4,77% |
BNP Paribas Pesona | BNP Paribas Asset Management | Rp679,83 miliar | 4,5 | 4,76% |
BNP Paribas Ekuitas | BNP Paribas Asset Management | Rp1,05 triliun | 4,5 | 5,33% |
TRAM Consumption Plus Kelas A | Trimegah Asset Management | Rp220,57 miliar | 4 | 6,04% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, imbal hasil per 1/2/2024
Investasi BNP Paribas Ekuitas di Sini
Investasi BNP Paribas Pesona di Sini
Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Indeks | Manajer Investasi | Dana Kelolaan Desember 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
BNP Paribas IDX Growth30 | BNP Paribas Asset Management | Rp131,67 miliar | 4 | 7,73% |
Avrist Indeks LQ45 | Avrist Asset Management | Rp555,22 miliar | 3,5 | 7% |
BNP Paribas Sri Kehati | BNP Paribas Asset Management | Rp3,21 triliun | 3,5 | 10,13% |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | Allianz Global Investors Asset Management Indonesia | Rp244,04 miliar | 3,5 | 9,68% |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | Trimegah Asset Management | Rp27,15 miliar | 3 | 10,02% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, imbal hasil per 1/2/2024
Investasi BNP Paribas IDX Growth30 di Sini
Investasi Avrist Indeks LQ45 di Sini
Investasi BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Investasi Allianz Sri Kehati di Sini
Investasi Trimegah FTSE Indonesia Low di Sini
Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Campuran | Manajer Investasi | Dana Kelolaan Desember 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Schroder Dana Terpadu II | Schroder Investment Management Indonesia | Rp893,56 miliar | 4,5 | 5,4% |
Schroder Dynamic Balanced Fund | Schroder Investment Management Indonesia | Rp153,9 miliar | 4 | 5,88% |
Schroder Dana Kombinasi | Schroder Investment Management Indonesia | Rp575,8 miliar | 4 | 4,5% |
TRAM Alpha | Trimegah Asset Management | Rp111,11 miliar | 4 | 4,16% |
Manulife Dana Campuran II | Manulife Aset Manajemen Indonesia | Rp133,87 miliar | 3,5 | 3,45% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, imbal hasil per 1/2/2024
Investasi Schroder Dana Terpadu II di Sini
Investasi Schroder Dana Kombinasi di Sini
Investasi Schroder Dynamic Balanced di Sini
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Pendapatan Tetap | Manajer Investasi | Dana Kelolaan Desember 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Trimegah Dana Tetap Syariah | Trimegah Asset Management | Rp98,49 miliar | 4,5 | 6,11% |
BNP Paribas Omega | BNP Paribas Asset Management | Rp58,41 miliar | 4 | 3,91% |
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | BNP Paribas Asset Management | Rp710,72 miliar | 4 | 4,44% |
Majoris Sukuk Negara Indonesia | Majoris Asset Management | Rp273,94 miliar | 4 | 5,81% |
Capital Fixed Income Fund | Capital Asset Management | Rp591,15 miliar | 4 | 6,52% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, imbal hasil per 1/2/2024
Investasi Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini
Investasi BNP Paribas Prima II di Sini
Investasi Capital Fixed Income di Sini
Investasi Majoris Sukuk Negara di Sini
Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Pasar Uang | Manajer Investasi | Dana Kelolaan Desember 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Capital Money Market Fund | Capital Asset Management | Rp737,95 miliar | 5 | 5,47% |
Mega Dana Kas | Mega Asset Management | Rp341,53 miliar | 4,5 | 5,05% |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Setiabudi Investment Management | Rp759,48 miliar | 4,5 | 4,85% |
Shinhan Money Market Fund | Shinhan Asset Management Indonesia | Rp449,63 miliar | 4,5 | 5,11% |
STAR Money Market Kelas Utama | Surya Timur Alam Raya Asset Management | Rp69,29 miliar | 4 | 4,82% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, imbal hasil per 1/2/2024
Investasi Capital Money Market di Sini
Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini
Investasi Star Money Market di Sini
Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?
Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.
Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.
Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer
Periode | 1 tahun | 9 bulan | 6 bulan | 3 bulan | 1 bulan |
---|---|---|---|---|---|
Bobot | 20% | 20% | 20% | 20% | 20% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.
Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.
Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.
Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.
Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.
Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.
(Romainah/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.368,28 | 0,86% | 4,08% | 6,43% | 7,84% | 18,84% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.086,49 | 0,90% | 4,61% | 6,31% | 6,76% | 3,36% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.831,16 | 1,04% | 4,02% | 5,89% | 7,46% | 17,42% | 41,90% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.070,1 | 0,76% | 3,88% | 6,14% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.246,28 | 0,68% | 3,59% | 5,41% | 6,88% | 19,54% | 35,46% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.