Kelolaan Reksadana November 2025 Tembus Rp657 Triliun, Masih Ditopang Pendapatan Tetap

Bareksa – Tren pertumbuhan positif kembali berlangsung pada industri reksadana nasional. Berdasarkan laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – November 2025, total dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksadana Indonesia menjadi Rp657 triliun per akhir November, dibandingkan Rp621,7 triliun sebulan sebelumnya, menandai peningkatan baik sepanjang tahun berjalan (YTD), tahunan (YOY), maupun secara bulanan (MOM).

Grafik: Tren Dana Kelolaan Industri Reksadana

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – November 2025

Poin-Poin Penting Dana Kelolaan Reksadana Nasional November 2025

1. Berapa Total AUM Reksadana November 2025?

Dana kelolaan industri reksadana mencapai Rp657 triliun per November 2025, angka ini:

• Naik 5,68% secara bulanan (MoM)

• Naik 30,63% sejak awal tahun (YTD)

• Meningkat 31,76% secara tahunan (YoY)

2. Unit Penyertaan Reksadana November 2025: ​461,88 miliar unit

• Naik 3,04% MoM

• Tumbuh 17,64% YTD

• Naik 19,94% YoY

3. Pertumbuhan Tertinggi: Jenis Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana yang mencatatkan kinerja pertumbuhan paling tinggi kembali diraih jenis pendapatan tetap yakni naik 50,10% sejak awal tahun (YTD) hingga November 2025. Reksadana pendapatan tetap juga memberikan kontribusi terbesar pada industri dengan total AUM mencapai Rp243,4 triliun, atau 37% dari industri.

Tabel: Pertumbuhan AUM per Jenis Reksadana November 2025

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – November 2025​

Peningkatan Unit Penyertaan Berdasarkan Jenis Reksadana:

• Pendapatan Tetap: Naik 55,69%

• Pasar Uang: Naik 35,18%

Berlanjutnya kenaikan dana kelolaan dan unit penyertaan mengindikasikan bahwa minat investor terhadap produk reksadana masih solid. Reksadana pendapatan tetap dan terproteksi menjadi pilihan utama karena menawarkan stabilitas di tengah ketidakpastian dan volatilitas pasar saham.

Sebagai informasi, dana kelolaan industri ini hanya menghitung reksadana publik dan tidak memasukkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), private equity fund (dana ekuitas swasta), discretionary fund atau kontrak pengelolaan dana (KPD), dana investasi real estat (DIRE) dan efek beragun aset (EBA).

Artikel ini adalah kutipan dari laporan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – November 2025. Untuk mendapatkan laporan selengkapnya, silakan hubungi: [email protected] (cc: [email protected]).

Bareksa merupakan pioneer super app investasi di Indonesia yang telah berizin OJK sejak 2016, menyediakan lebih dari 160 produk reksa dana dari 35 manajer investasi tepercaya, fitur pembanding performa, riset pasar, serta rekomendasi sesuai profil risiko. Selain menjadi mitra distribusi resmi SBN Ritel dari Kementerian Keuangan RI, Bareksa juga menawarkan fitur trading saham melalui Bareksa Saham serta layanan lengkap seperti data market, analisis, dan konten investasi, sehingga memudahkan pengguna berinvestasi secara aman dan terarah dalam satu aplikasi terintegrasi.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/MP/hm)

* * *

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.