Dolar Tembus Rp16.600, Reksadana STAR USD Setahun Hasilkan 4,36%
Hasilkan lebih dari 2 kali lipat deposito USD dengan pergerakan harga relatif stabil

Hasilkan lebih dari 2 kali lipat deposito USD dengan pergerakan harga relatif stabil
Bareksa – Nilai tukar rupiah kembali tertekan hingga menyentuh Rp16.600 per dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga untuk kelima kalinya tahun ini. Selisih suku bunga rupiah dan dolar AS yang semakin tipis membuat investor asing mencatatkan arus keluar hingga Rp8 triliun, terutama dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Rp5,5 triliun.
Kondisi ini mendorong kebutuhan investor untuk melakukan diversifikasi aset, khususnya ke instrumen berbasis dolar AS yang bisa menjadi lindung nilai (hedging). Selain berpeluang meraih imbal hasil dari kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB), investor juga dapat memperoleh keuntungan tambahan dari selisih kurs.
Salah satu produk yang menonjol adalah STAR Fixed Income Dollar. Dalam setahun terakhir (per 19 September 2025), reksadana ini mencatatkan return 4,36%, lebih dari dua kali lipat bunga bersih deposito USD yang hanya 1,8% setelah pajak. Karena mayoritas portofolionya berisi obligasi korporasi, pergerakan harganya relatif stabil.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebagai pembanding, Mandiri Money Market USD juga memberikan imbal hasil 3,2% dalam periode yang sama. Reksadana pasar uang ini mayoritas berinvestasi pada deposito dan obligasi jangka pendek, sehingga cocok bagi investor yang mencari kestabilan lebih tinggi.
Tabel: Kinerja Reksadana USD
No | Reksa Dana USD | Jenis | 1 Bulan (%) | 6 Bulan (%) | 1 Tahun (%) |
|---|---|---|---|---|---|
1 | STAR Fixed Income Dollar | Pendapatan Tetap | 0,55 | 2,28 | 4,36 |
2 | Mandiri Money Market USD | Pasar Uang | 0,23 | 1,53 | 3,20 |
Sumber: Bareksa, return per 19 Sept 2025
Jika rupiah kembali melemah dari Rp16.600 ke Rp16.900, investor STAR Fixed Income Dollar masih berpotensi meraih tambahan keuntungan sekitar 1,8% dari selisih kurs. Artinya, total potensi imbal hasil bisa mendekati 6%, jauh lebih menarik dibandingkan sekadar menaruh dana di deposito USD.
Selain faktor pasar, prospek pelemahan rupiah juga semakin terbuka dengan adanya revisi asumsi nilai tukar dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, yakni dari Rp15.300–15.900/USD menjadi Rp16.000–16.900/USD.
Dengan kondisi demikian, investor perlu mempertimbangkan reksadana USD sebagai pilihan diversifikasi portofolio. Karakteristiknya yang relatif stabil menjadikannya sesuai untuk berbagai profil risiko, sekaligus menawarkan potensi “untung ganda”: dari kenaikan NAB dan juga dari pelemahan rupiah.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian H/ Ni Putu K/AM)
***
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.