Survei Manulife: Masyarakat Indonesia Lebih Prioritaskan Kualitas Hidup Ketimbang Panjang Umur
56% responden Indonesia menyatakan kualitas hidup jauh lebih penting daripada memaksimalkan usia

56% responden Indonesia menyatakan kualitas hidup jauh lebih penting daripada memaksimalkan usia
Bareksa.com – Survei Asia Care Survey 2025 yang dirilis oleh Manulife mengungkap perubahan besar dalam cara pandang masyarakat Indonesia terhadap makna panjang usia atau longevity. Mayoritas responden lebih menekankan pada kualitas hidup seperti kebebasan finansial, kesehatan mental dan fisik, serta kemandirian, dibanding sekadar hidup lebih lama.
Dalam survei tersebut, 56% responden Indonesia menyatakan kualitas hidup jauh lebih penting daripada memaksimalkan usia. Hanya 6% yang menjadikan umur panjang sebagai tujuan utama di masa tua. Presiden Direktur Manulife Indonesia, Lauren Sulistiawati, menegaskan hidup sehat kini bukan hanya soal bebas penyakit, tetapi bisa hidup bermakna dan mandiri secara holistik.
Konsep sehat juga mengalami pergeseran. Sebanyak 84% responden menilai kesehatan adalah kemampuan untuk hidup mandiri dan tetap produktif, bukan hanya tidak sakit. Namun, sebanyak 64% responden usia 25–44 tahun mengaku sudah mengalami gangguan fisik atau mental yang mempengaruhi gaya hidup mereka, menandakan pentingnya deteksi dan pencegahan dini.
Promo Terbaru di Bareksa
Menariknya, 82% responden merasa usaha mereka dalam menjaga kesehatan sudah cukup, angka ini jauh di atas rata-rata Asia. Namun, Manulife mencatat bahwa langkah preventif dan pemantauan kesehatan belum dilakukan secara menyeluruh, sehingga risiko terhadap kualitas hidup tetap tinggi jika tidak ditindaklanjuti dengan perencanaan yang lebih matang.
Dari sisi finansial, meskipun 76% responden merasa optimistis tentang dana pensiun mereka, hampir separuh mengaku hanya bisa bertahan kurang dari setahun jika kehilangan pekerjaan. Ketergantungan pada simpanan tunai dan tabungan bank yang mencapai 49% dari total kekayaan menunjukkan pendekatan investasi yang masih konservatif dan berisiko membatasi pertumbuhan keuangan jangka panjang.
Poin-Poin Penting:
- 56% responden prioritaskan kualitas hidup, bukan umur panjang
- Kesehatan mental dan kemandirian lebih penting dari sekadar bebas penyakit
- 73% masih terlalu bergantung pada uang tunai & tabungan bank
- Hanya separuh responden siap pensiun jika kehilangan penghasilan tetap
“Menyimpan uang tunai secara berlebihan dan keengganan untuk berinvestasi di instrumen yang memiliki potensi pertumbuhan, mencerminkan kebutuhan dalam literasi keuangan dan kepercayaan diri. Tanpa arahan atau bantuan yang tepat, banyak orang kehilangan kesempatan untuk membangun kekayaan jangka panjang dan menjamin masa depan mereka,” kata Afifa, CEO dan Presiden Direktur, Manulife Aset Manajemen Indonesia.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.