Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana membuat peringkat atau ranking untuk produk reksadana dan manajer investasi (MI). Rencana yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam acara Konferensi Pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta, Kamis (20/1/2022), tersebut terkait upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap investor.

Bagaimana pandangan manajer investasi mengenai rencana tersebut? Seperti apa pengaruh pemeringkatan reksadana dan manajer investasi terhadap industri?

Afifa, CEO & President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) menyatakan dukungannya atas pemeringkatan yang dilakukan OJK tersebut.

"Kami sangat mendukung upaya OJK dalam meningkatkan perlindungan bagi para investor reksadana, dengan menyajikan transparansi produk reksadana dan perusahaan manajer investasi (MI). Hal ini tentunya akan sangat berguna dalam mendukung pertumbuhan industri investasi di Indonesia secara berkelanjutan," kata Afifa kepada Bareksa, Kamis (24/3/2022).

Menurut Afifa, selaku regulator, OJK memiliki peran penting dalam pengaturan dan pengawasan di dalam industri reksadana. OJK juga memiliki data dan dapat meminta data yang lebih lengkap terkait pengelolaan produk reksadana kepada perusahaan manajer investasi pengelolanya.

"Dalam menyusun peringkat, lembaga yang ditunjuk OJK tentunya harus mempertimbangkan banyak faktor untuk dievaluasi secara menyeluruh, di mana salah satu faktor utamanya adalah tata kelola perusahaan yang baik," kata Afifa.

Potensi Keuntungan Bagi Investor

Afifa menyampaikan, bagi investor dan calon investor reksadana, daftar peringkat yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk oleh OJK, tentunya akan menjadi acuan dalam memilih produk reksadana dan perusahaan manajer investasi yang berkualitas dan terpercaya.

"Dengan demikian, investor dapat mengetahui secara transparan profil produk reksadana, manajer investasi pengelolanya baik dari sisi kekuatan keuangan perusahaan manajer investasi, afiliasi bisnis perusahaan manajer investasi, dan tingkat upaya perusahaan manajer investasi dalam mendampingi perjalanan investasi para investornya dalam hal memberikan informasi tentang kondisi market terkini, serta risiko yang akan dihadapi oleh investor," papar Afifa.

Dia menyampaikan masyarakat yang akan memilih suatu produk reksadana berdasarkan kinerja masa lalu suatu produk, dapat mengetahui tingkat risiko yang akan mereka hadapi dengan melihat daftar peringkat produk dan manajer investasi pengelolanya.

Dapat Menciptakan Standar

Di sisi lain bagi perusahaan manajer investasi, ia mengatakan pemeringkatan akan menjadi pemicu dalam meningkatkan standar kualitas produk dan tata kelola perusahaan. Antara lain dari sisi kualitas sumber daya manusia, kode etik, kepatuhan, risk management, tanggung jawab perusahaan dan transparansi.

"Pemeringkatan ini pada akhirnya akan menciptakan standar bagi perusahaan manajer investasi dan diharapkan akan berdampak positif bagi perkembangan industri reksadana di Indonesia," kata dia.

Tidak hanya sebagai pelaku dalam manajer investasi, Afifa juga menyampaikan harapannya selaku Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII).

"Harapan AMII, dalam menyusun peringkat dan penilaian produk reksadana, ada bobot yang berimbang antara penilaian return (imbal hasil) dan risk management serta tata kelola yang baik," katanya.

Ia melanjutkan, kualitas dan likuiditas underlying asset yang baik harus menjadi salah satu fokus utama.

(Martina Priyanti/AM)

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.