BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Jumlah Investor Saham, Reksadana, SBN dan Fintech di 2024 Melesat, Ini Faktor Pendorongnya

Abdul Malik17 Januari 2025
Tags:
Jumlah Investor Saham, Reksadana, SBN dan Fintech di 2024 Melesat, Ini Faktor Pendorongnya
Ilustrasi sekelompok investor generasi muda yang memantau perkembangan pasar modal dan berinvestasi di saham, SBN dan reksadana. (Shutterstock)

Jumlah investor reksadana pada Desember 2024 mencapai 14,03 juta, melesat 22,9% dibandingkan Desember 2023

Bareksa.com - Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebut jumlah investor pasar modal pada Desember tahun 2024 mencapai 14,87 juta single investor identification (SID) atau meningkat 22,21% dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak 12,16 juta. Kenaikan jumlah investor pasar modal sepanjang tahun lalu lebih kencang dibandingkan 2023 yang meningkat 18% dibandingkan 2022.

Peningkatan jumlah investor pasar modal utamanya ditopang jumlah investor reksadana pada Desember 2024 mencapai 14,03 juta yang melesat 22,9% dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak 11,41 juta. Dibandingkan 2021 yang hanya 6,8 juta investor, maka jumlah investor reksadana pada 2024 naik lebih dari 2 kali lipat.

Jumlah investor saham dan surat berharga lainnya pada Desember 2024 mencapai 6,38 juta SID, juga meroket 21,42% dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak 5,25 juta investor. Selama 3 tahun terakhir atau dibandingkan 2021 yang sejumlah 3,45 juta SID, maka jumlah investor saham dan surat berharga lainnya melompat hampir 2 kali lipat.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Jumlah Investor Pasar Modal, Reksadana, SBN dan Fintech

Jumlah Investor (SID)
2023
2024
Kenaikan

Pasar Modal

12.168.061

14.871.639

22,21%

Reksadana

11.416.711

14.033.037

22,9%

Saham & surat berharga lainnya

5.255.571

6.381.444

21,42%

SBN

1.002.727

1.198.821

19,56%

Fintech

9.420.721

10.103.583

7,2%

Sumber : KSEI

Beli Reksadana di Sini

Senada, jumlah investor SBN juga mencapai 1,19 juta SID pada Desember 2024, atau melonjak 19,5% dibandingkan Desember 2023. Selama 3 tahun terakhir, jumlah investor SBN juga melesat hampir 2 kali lipat.

Peningkatan juga terjadi pada jumlah investor pasar modal melalui agen penjual teknologi finansial (fintech). Pada Desember 2024, jumlah investor melalui agen penjual fintech mencapai 10,1 juta dengan dana kelolaan Rp31,05 triliun. Dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak 9,42 juta SID, jumlah investor fintech naik 7,2%. Sedangkan dana kelolaan fintech pada 2024 naik 9,9% dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak Rp28,24 triliun. Jumlah investor fintech menyumbang 67,94% terhadap total jumlah investor pasar modal.

Jumlah investor pasar mayoritas disumbang investor ritel atau individu yang mencapai 99,7% dan didominiasi investor berusia muda atau di bawah 40 tahun yang menyumbang 79,31% terhadap total investor pasar modal. Senada, di fintech 99,98% dari total jumlah investor juga merupakan investor ritel.

Investasi SBN Ritel di Sini

Faktor pendorong kenaikan jumlah investor pasar modal

Meningkatnya jumlah investor di pasar modal setidaknya disebabkan oleh berbagai faktor berikut:

1. Akses Teknologi dan Digitalisasi

- Platform Investasi Digital: kemunculan aplikasi investasi yang mudah digunakan seperti Super App Investasi Bareksa, sehingga mempermudah masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
- Kemudahan Informasi: Informasi tentang investasi kini tersedia secara luas melalui internet dan media sosial, memudahkan orang untuk belajar dan memahami pasar modal.

2. Peningkatan Literasi Keuangan

Program edukasi keuangan yang dilakukan oleh pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga keuangan telah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya investasi.

3. Dukungan Pemerintah dan Regulasi

- Pemerintah sering mengeluarkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan pasar modal, di antaranya pengembangan infrastruktur, regulasi yang memudahkan, insentif pajak, hingga simplifikasi proses pembukaan rekening efek.
- Peran OJK dalam melindungi investor juga meningkatkan kepercayaan masyarakat.

4. Rendahnya Tingkat Bunga

Ketika suku bunga deposito atau instrumen keuangan tradisional rendah, maka banyak orang mencari alternatif investasi dengan potensi imbal hasil lebih tinggi, seperti saham, reksadana dan SBN.

Beli Reksadana di Sini

5. Demografi Generasi Muda

- Generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, mulai menyadari pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk investasi di pasar modal.
- Karakteristik generasi ini yang lebih tech-savvy membuat mereka mudah menerima inovasi dalam dunia keuangan.

6. Tren Ekonomi dan Kesadaran Finansial Pasca Pandemi

Pandemi Covid-19 pada 2019 lalu telah mendorong banyak orang mulai menyadari pentingnya keamanan finansial. Investasi di pasar modal jadi salah satu pilihan untuk meningkatkan kekayaan.

7. Kemudahan Berinvestasi dengan Modal Rendah

Saat ini, investasi di pasar modal sudah sangat terjangkau dan dapat dimulai dengan modal kecil, mulai dari Rp100.000 atau bahkan bisa mulai Rp10.000, sehingga jadi lebih terjangkau bagi masyarakat luas.

8. Pengaruh Media Sosial dan Komunitas

Media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok sering digunakan oleh edukator dan influencer keuangan untuk membagikan informasi dan edukasi terkait investasi.

9. Kinerja Pasar Modal yang Menarik

Kinerja pasar modal yang positif dengan tingkat imbal hasil kompetitif dibandingkan instrumen lain, sehingga menarik perhatian banyak calon investor.

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua