Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 10 Januari 2025) :

​Reksadana Saham

IHSG : -4,89%

​Indeks Reksadana Saham : -4,86%
Syailendra Equity Platinum Fund Kelas B : -2,94%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : -3,47%
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -3,82%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : -2,63%
​Reksa Dana Syailendra Balanced Opportunity Fund Ke : -1,63%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,86%
Sucorinvest Sharia Balanced Fund : 0,7%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,35%
Kisi Fixed Income Fund Plus : 0,6%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,09%
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A : 0,49%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,39%
Capital Money Market Fund : 0,51%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,33%
Insight Money Syariah : 0,50%

​​Reksadana Ind​eks​

​Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A : -7,13%
BRI Indeks Syariah : -8,25%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat(10/01/2025) naik 0,34% ke level 7.088,866. Berdasarkan data ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 7,169% pada Jumat (10/01/2025) pukul 18.00 WIB.

Seiring naiknya IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,93% dan 1,49% dalam sehari pada 10 Januari 2025, yaitu Sucorinvest Maxi Fund dan Simas Danamas Saham.

​​Reksadana Sucorinvest Maxi Fund yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,93% dalam sehari pada perdagangan 10 Januari 2025. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN), dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan Reksadana Simas Danamas Saham yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,49% dalam sehari pada perdagangan 10 Januari 2025. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), deposito Bank Kb Bukopin Syariah, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).

​​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.