KSEI : Dana Kelolaan Fintech Juni 2023 Capai Rp28,64 Triliun, Jumlah Investor Naik Berapa?
Dibandingkan Juni 2022 yang senilai Rp22,09 triliun, maka dana kelolaan fintech per Juni 2023 melesat 29,6%
Dibandingkan Juni 2022 yang senilai Rp22,09 triliun, maka dana kelolaan fintech per Juni 2023 melesat 29,6%
Bareksa.com - Dana kelolaan yang diinvestasikan melalui agen penjual (selling agents) perusahaan teknologi finansial (fintech) terus meningkat. Kenaikan itu seiring meningkatnya kesadaran masyarakat berinvestasi, dukungan kemudahan infrastruktur oleh regulator, serta masifnya penetrasi digital yang dilakukan oleh pelaku industri.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Juni 2023 dana kelolaan fintech mencapai Rp28,64 triliun. Nilai itu naik 10% dibandingkan Desember 2022 yang senilai Rp26,02 triliun. Secara bulanan dana kelolaan fintech naik 2%.
Adapun secara tahunan, atau dibandingkan Juni 2022 yang senilai Rp22,09 triliun, maka dana kelolaan fintech per Juni 2023 melesat 29,6%. Dibandingkan Desember 2021, atau dalam 1,5 tahun terakhir, dana kelolaan fintech meroket 83%.
Promo Terbaru di Bareksa
Bahkan jika dibandingkan akhir 2019, masa sebelum pandemi Covid-19 yang baru Rp2,23 triliun, atau dalam 3,5 tahun terakhir, dana kelolaan agen penjual fintech terbang 1.185% atau tumbuh lebih dari 11 kali lipat.
Dana kelolaan Fintech per Juni 2023 menggenggam pangsa pasar (market share) 5,6% terhadap total dana kelolaan reksadana terbuka (open end) yang senilai Rp511,05 triliun.
Sumber : KSEI
Jumlah Investor via Fintech
Melesatnya jumlah dana kelolaan investasi melalui fintech, seiring peningkatan jumlah investornya. KSEI mencatat, per Juni 2023 jumlah investor yang memiliki rekening melalui agen penjual fintech mencapai 8,79 juta investor. Jumlah itu menyumbang 78,31% terhadap total jumlah investor pasar modal yang mencapai 11,22 juta investor pada Juni 2023.
Rincian dari investor melalui fintech, sebanyak 8.792.548 investor merupakan investor ritel dan hanya 608 investor institusi.
Sumber : KSEI
Dibandingkan Desember 2022 yang sejumlah 8,05 juta investor atau tepatnya 8.051.863 SID, atau dalam 6 bulan terakhir, maka jumlah investor yang berinvestasi melalui agen penjual fintech per Juni 2023 melesat 87%.
Volume Transaksi
Menurut KSEI, dari sisi frekuensi transaksi melalui agen penjual fintech periode Januari-Juni 2023 tercatat mencapai 8,44 juta transaksi subscription (pembelian) dan 3,1 juta transaksi penjualan atau pencairan (redemption). Artinya jumlah transaksi pembelian reksadana melalui fintech 2,7 kali lebih besar dari pencairannya.
Sepanjang 2022, frekuensi transaksi pembelian melalui fintech mencapai 21,87 juta transaksi dan frekuensi transaksi pencairan atau penjualan sebanyak 7,67 juta transaksi. Dengan begitu, frekuensi transaksi subscription melalui agen penjual fintech pada 2022 mencapai 2,8 kali lebih banyak dari transaksi pencairannya.
Dharma Setyadi, Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI, sebelumnya mengungkapkan sejak 2018 hingga jelang akhir 2022, subscription (pembelian) reksadana rata-rata selalu melesat 93% setiap tahunnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin tertarik untuk berinvestasi di produk reksadana dilihat dari data jumlah frekuensi transaksi reksadana dalam 5 tahun terakhir,” ucap Dharma.
Dharma menjelaskan, sejak 2016, KSEI sebagai salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) telah diberikan mandat terkait dengan administrasi data investor reksadana. KSEI telah menerapkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST) yang sejalan dengan pengembangan pasar modal.
Sistem tersebut membantu regulator pasar modal untuk melakukan pengawasan serta pengelolaan investasi yang lebih efisien dan efektif. Dengan adanya S-INVEST, data investor pasar modal dapat terkonsolidasi di KSEI karena investor reksadana juga diberikan nomor SID serta dapat memantau produk reksadana yang dimilikinya melalui fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSES) yang disediakan KSEI.
Sumber : KSEI
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dann und fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.383,5 | 0,37% | 4,15% | 7,61% | 8,41% | 19,22% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,97 | 0,42% | 4,30% | 7,04% | 7,40% | 2,70% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,93 | 0,60% | 4,00% | 7,21% | 7,75% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.846,69 | 0,54% | 3,89% | 6,79% | 7,38% | 17,14% | 40,49% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.274,63 | 0,84% | 3,95% | 6,74% | 7,27% | 20,23% | 35,69% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.