Bareksa.com - ​Sepanjang Juli 2022 kinerja reksadana saham kembali terkoreksi baik dari sisi dana kelolaan maupun unit penyertaan. Berikut ulasan kinerja manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar pada bulan lalu.

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2022 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana saham nasional pada akhir bulan lalu tercatat Rp133,65 triliun.

Dana kelolaan reksadana saham terkoreksi baik secara bulanan (MOM), sepanjang tahun berjalan atau year to date (YTD), dan juga tahunan (YOY) yakni masing-masing 6%, 13% dan 3%.

Senada, jumlah unit penyertaan reksadana saham pada bulan lalu tercatat 86,64 miliar unit. Unit kelolaan reksadana saham juga terkoreksi baik secara bulanan, sepanjang tahun berjalan dan juga tahunan yakni masing-masing 5%, 11% dan 10%.

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2022

Top 5 Manajer Investasi Juara Dana Kelolaan Reksadana Saham

Seiring masih tertekannya dana kelolaan secara industri, lantas siapa saja perusahaan manajemen investasi atau manajer investasi yang berada di posisi puncak daftar pengelola dana kelolaan reksadana saham terbesar di Tanah Air?

Berikut daftar manajemen investasi yang menjuarai dana kelolaan reksadana saham Juli 2022 :

1. Manulife Aset Manajemen Indonesia

Posisi puncak daftar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar masih ditempati Manulife AM Indonesia atau MAMI. Dana kelolaan reksadana saham Manulife AM Indonesia tercatat Rp19,73 triliun per akhir bulan lalu dan menguasai pangsa pasar 15 persen.

Dana kelolaan reksadana saham MAMI tumbuh 1 persen secara tahunan.

2. Schroder Investment Management Indonesia

Schroders Indonesia bertahan di posisi kedua, manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar. Pada Juli 2022, dana kelolaan reksadana saham Schroders Indonesia Rp16,4 triliun, dengan pangsa pasar 12 persen.

3. Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Batavia PAM tercatat bertahan menempati posisi ke-3 dengan dana kelolaan reksadana saham Rp11,82 triliun dan pangsa pasar 9 persen. Dana kelolaan reksadana saham Batavia PAM tumbuh 8 persen secara tahunan.

4. BNP Paribas Asset Management

Sementara itu BNP Paribas AM tercatat berhasil naik satu peringkat jadi menempati posisi keempat manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham Rp10,88 triliun pada Juli 2022. Dana kelolaan reksadana saham BNP Paribas tumbuh 12 persen secara tahunan dan menguasai pangsa pasar 8 persen.

5. Ashmore Asset Management Indonesia

Ashmore menempati posisi kelima manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar pada Juli 2022 yang senilai Rp10,8 triliun. Pangsa pasar reksadana saham Ashmore pada Juli tercatat 8 persen.

Daftar Top 20 Manajer Investasi Kelolaan Reksadana Saham Terbesar Juli 2022

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2022

Perlu dicatat, dana kelolaan tidak selalu mencerminkan kinerja reksadana. Namun bisa jadi indikator kepercayaan investor untuk menempatkan dananya di suatu produk reksadana atau manajer investasi tersebut.

Reksadana Saham adalah

Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas portofolionya efek saham, yang harganya bisa naik turun dalam waktu dekat tetapi berpotensi memberi imbal hasil tinggi jangka panjang. Reksadana saham cocok untuk investor agresif atau profil risiko tinggi dengan jangka waktu investasi yakni jangka panjang.

Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadanaBareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2022. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(Martina Priyanti/Tim Data/AM)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.