Warren Buffett Pilih Index Fund Hadapi Lonjakan Inflasi, Cuannya Hingga 19 Persen Lho
Di super apps investasi Bareksa, setidaknya tersedia 8 produk index fund atau reksadana indeks
Di super apps investasi Bareksa, setidaknya tersedia 8 produk index fund atau reksadana indeks
Bareksa.com - Ketua dan CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, salah seorang terkaya di dunia menyarankan dalam menghadapi gejolak pasar akibat lonjakan inflasi, sebaiknya kita berinvestasi secara jangka panjang.
Salah satu produk investasi favorit investor legendaris dunia itu adalah index fund atau reksadana indeks. Dalam konteks ini, produk index fund pilihan Warren Buffett adalah yang mengacu pada indeks S&P 500 di Bursa Efek Amerika Serikat.
Di Indonesia juga tersedia beragam produk reksadana indeks. Di super apps investasi Bareksa, setidaknya tersedia 8 produk reksadana indeks, baik yang mengacu pada Indeks IDX30, Indeks LQ45, Indeks Bisnis-27, hingga indeks saham-saham yang berwawasan pelestarian lingkungan yakni indeks Sri Kehati.
Promo Terbaru di Bareksa
Lantas bagaimana kira-kira kinerja cuan dari reksadana indeks yang ada di Indonesia tersebut.
Imbal Hasil Reksadana Indeks 1 Tahun Terakhir (per 5 Juli 2022)
Sumber : Bareksa
Berdasarkan catatan Bareksa, 8 reksadana indeks tersebut mampu membukukan imbal hasil atau cuan cukup gemilang, bahkan tergolong menguntungkan di tengah gejolak pasar saat ini. Setahun terakhir, 8 index fund tersebut mencatatkan cuan antara 13 - 19 persen.
Cuan tertinggi dibukukan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati dengan imbalan 19,46 persen. Selain mengusung misi mulia yakni investasi berkelanjutan dengan fokus di produk investasi yang menjunjung prinsip environtment, social dan governance (ESG). reksadana kelolaan BNP Paribas Asset Management ini ternyata juga mampu memberikan cuan cemerlang buat investornya.
Posisi kedua diisi oleh Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund dengan imbalan sama tingginya yakni 19,46 persen. Reksadana ini juga masih mengusung tema yang sama yakni produk investasi yang mengusung misi investasi berkelanjutan.
Selanjutnya ada Reksa Dana UOBAM Indeks Bisnis-27 dengan cuan 19,11 persen, kemudian Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 dengan imbalan 15,6 persen, Reksa Dana Indeks Kresna Indeks 45 dengan return 14,83 persen, Reksa Dana Indeks Principal Index IDX30 Kelas O cuan 13,68 persen, BNI AM Indeks IDX30 dengan imbalan 13,47 persen, serta Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund dengan imbal hasil 13,15 persen.
Melihat positifnya kinerja reksadana indeks di Bareksa, makanya tidak salah bukan, jika bapak investor dunia Warren Buffett menyarankan kita berinvestasi di index fund, namun dengan catatan untuk investasi jangka panjang.
Gejolak Pasar Global Akibat Inflasi dan Krisis Pangan
Untuk diketahui, hingga semester pertama tahun 2022, kondisi ekonomi global menghadapi beberapa tantangan seperti krisis energi dan pangan, hambatan rantai pasokan global, serta tingginya inflasi di beberapa kawasan akibat masih tingginya permintaan dan kelangkaan barang di pasar.
Menurut analisis Bareksa, Investor global juga mencermati arah kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed selama semester pertama tahun ini. Bank Sentral Negara Paman Sam akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih agresif lagi hingga akhir tahun, untuk memenuhi komitmen menurunkan inflasi ke level normal di 2 - 3 persen secara tahunan.
Dengan arah kebijakan tersebut, menurut analisis Bareksa, investor global dikhawatirkan akan meninggalkan pasar saham dan kembali ke instrumen yang lebih minim risiko. Selain itu, para investor global juga khawatir tingginya inflasi akan membuat perekonomian dunia cenderung melambat pada tahun ini.
Soal inflasi ini, Warren Buffett mengingatkan investor bahwa inflasi "menipu hampir semua orang". Harga barang dan jasa meningkat, yang berarti dolar Amerika Serikat (AS) hanya dapat membeli lebih sedikit daripada yang dibeli satu atau dua tahun lalu.
Saat perubahan pasar dan peristiwa global berada di luar lingkup pengaruh investor individu, adalah hal bijaksana bagi konsumen untuk fokus pada apa yang dapat mereka kendalikan.
Dalam kebanyakan kasus, itu berarti tetap mengikuti strategi investasi kita. Seperti yang disarankan Warren Buffett, berinvestasi dalam jangka panjang biasanya merupakan cara terbaik untuk mengalahkan inflasi.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.365,32 | 0,89% | 3,92% | 6,19% | 7,83% | 18,57% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.828,96 | 1,07% | 3,92% | 5,76% | 7,48% | 17,32% | 41,81% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.068,64 | 0,76% | 3,75% | 5,99% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.242,76 | 0,65% | 3,45% | 5,24% | 6,88% | 19,52% | 35,46% |
Reksa Dana Syariah Syailendra Tunai Likuid Syariah | 1.157,5 | 0,31% | 2,45% | 3,80% | 4,99% | 14,20% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.