BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

10 Tahun IHSG Selalu Naik di Desember, Saatnya Switching ke Reksadana Saham?

Hanum Kusuma Dewi03 Desember 2021
Tags:
10 Tahun IHSG Selalu Naik di Desember, Saatnya Switching ke Reksadana Saham?
Ilustrasi manajer investasi yang memantau kinerja pasar saham yang tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan dampaknya ke reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Window Dressing memberikan peluang kenaikan harga saham dan investasi reksadana

Bareksa.com - Data historis menunjukkan, indeks saham cenderung naik pada bulan Desember karena ada fenomena yang disebut window dressing. Hal ini memberikan peluang kinerja positif bagi reksadana berbasis saham.

Menurut data yang dikompilasi Bareksa, dalam 10 tahun terakhir (2011-2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara bulanan selalu naik pada Desember.

Tabel Kinerja IHSG Bulanan 2011-2020

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Peningkatan indeks saham dan pasar modal ini ada kaitannya dengan window dressing, yaitu upaya para pengelola dana untuk mempercantik portofolio mereka. Dalam window dressing, biasanya harga saham dan investasi berbasis saham juga ikut naik.

Tim Analis Bareksa menilai, peluang window dressing juga mungkin terjadi pada tahun ini. Sebab, sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) dan berkinerja baik (blue chip) bergerak naik dan mendorong indeks.

Sementara itu, Syailendra Capital memandang bulan Desember bisa menjadi momen bagi investor agresif untuk melakukan investasi jangka pendek karena adanya fenomena Santa Claus Rally. Investasi reksadana indeks saham bisa menjadi pilihan.

Dampaknya, reksadana saham yang memiliki saham-saham ini bisa ikut terdorong. Sebab, reksadana saham ini dalam portofolionya memiliki saham big caps dan blue chip.

Kemudian, reksadana campuran yang punya porsi di saham-saham blue chip juga memiliki potensi yang sama, meski tidak sebesar potensi di reksadana saham.

Sejumlah reksadana saham dan indeks saham yang menjadi rekomendasi Robo Advisor Bareksa dan Tim Analis Bareksa adalah berikut ini.

Reksadana Saham atau Indeks Saham
Return 1 tahun*
per 2 Desember 2021

Manulife Saham Andalan

36,65%

Sucorinvest Equity Fund

12,23%

Reksadana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Index Fund

4,35%

Buat smart investor Bareksa yang memiliki portofolio di reksadana kelas aset lainnya bisa mengambil momen ini untuk memindahkan saldo (switching) ke produk reksadana saham atau indeks saham. Mumpung sedang ada promo switching berhadiah cashback reksadana hingga Rp200 ribu.

Sebelum mengambil keputusan untuk beli reksadana, investor sebaiknya mengingat kembali target investasi dan profil risiko.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Data yang ada dalam artikel ini merupakan kinerja masa lalu dan tidak mencerminkan kinerja masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua