BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

IHSG Sedikit Tertekan, Namun Reksadana Indeks Ini Justru Paling Moncer

Abdul Malik16 Desember 2020
Tags:
IHSG Sedikit Tertekan, Namun Reksadana Indeks Ini Justru Paling Moncer
PT Syailendra Capital menyabet dua penghargaan dalam acara Penganugerahan Pariwara Jasa Keuangan Terbaik 2019 dari OJK tadi malam, 5 Desember 2019 di hotel Shangri-La, Jakarta

Reksadana itu adalah Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund

Bareksa.com - Setelah melonjak di awal pekan ini, bursa saham Tanah Air terlihat cenderung konsolidasi kemarin. Pada perdagangan Selasa (15/12/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis 0,04 persen ke level 6.010,13.

Mengutip data RTI, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih Rp833,85 miliar di keseluruhan pasar dengan nilai transaksi kemarin menyentuh Rp17,64 triliun. Terpantau 200 saham naik, 271 saham turun, sisanya 153 stagnan.

IHSG sempat mengalami tekanan hingga turun 0,78 persen pada perdagangan kemarin sebelum akhirnya menipiskan pelemahannya hingga hanya tersisa 0,04 persen saja, sekaligus masih kokoh bertahan di atas level 6.000.

Promo Terbaru di Bareksa

Kondisi tersebut diakibatkan adanya sentimen negatif berupa kabar dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Instruksi ini untuk meredam kenaikan jumlah korban yang terinfeksi virus Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk melarang kerumunan dan perayaan tahun baru di tempat umum.

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali secara virtual di Kantor Maritim pada Senin (14/12/2020) yang dipimpin oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. Dia meminta agar implementasi pengetatan ini dapat dimulai pada tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.

Dengan kebijakan larangan “kumpul-kumpul” saat tahun baru tersebut, tingkat konsumsi masyarakat, yang merupakan komponen utama pembentukan produk domestik bruto (PDB), berisiko tertekan di penghujung tahun ini.

Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor Indonesia pada November 2020 masih mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi. Ini membuat neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus. Pada November 2020, nilai impor tercatat US$12,66 miliar. Turun 17,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Dengan nilai ekspor yang sebesar US$15,28 miliar naik 9,54 persen YoY, maka neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 membukukan surplus US$2,62 miliar. Sebagai informasi, terakhir kali neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.

Reksadana Indeks Ini Catatkan Return Tertinggi

Kondisi IHSG yang terkoreksi tipis pada perdagangan kemarin, nyatanya tidak membuat seluruh reksadana saham ikut melemah, bahkan masih ada reksadana indeks yang berhasil mencatatkan kenaikan di atas 1 persen.

Illustration

Sumber: Bareksa

Berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa, 10 reksadana dengan imbal hasil (return) harian tertinggi masih diraih oleh produk yang memang memiliki asset saham dalam portofolio, di mana yang paling moncer dicatatkan oleh Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund.

Produk yang dikelola oleh PT Syailendra Capital ini menjadikan saham-saham dalam indeks MSCI Indonesia sebagai underlying asset-nya. Mengacu pada website MSCI Indonesia, saat ini hanya terdapat 22 saham yang masuk ke dalam konstituen indeks MSCI Indonesia per 15 Desember 2020.

Nama Saham

Kode Saham

Bobot ( persen)

Harga Penutupan (15/12/2020)

1 Hari ( persen)

ASTRA INTERNATIONAL

ASII

7,97

5.950

4,85

PERUSAHAAN GAS NEGARA

PGAS

1,29

1.790

4,37

TELKOM INDONESIA

TLKM

11,31

3.450

3,92

MERDEKA COPPER GOLD

MDKA

1,30

2.000

2,83

SEMEN INDONESIA

SMGR

2,40

12.250

2,08

CHAROEN POKPHAND INDO

CPIN

3,28

6.725

1,89

BARITO PACIFIC

BRPT

2,32

1.250

0,40

INDAH KIAT PULP & PAPER

INKP

1,95

10.800

0,23

BANK RAKYAT INDONESIA

BBRI

15,72

4.280

0,00

KALBE FARMA

KLBF

2,07

1.485

0,00

ACE HARDWARE INDONESIA

ACES

0,82

1.810

0,00

SARANA MENARA NUSANTARA

TOWR

1,51

995

0,00

UNILEVER INDONESIA

UNVR

3,77

7.475

-0,33

BANK MANDIRI

BMRI

8,28

6.700

-0,37

BANK CENTRAL ASIA

BBCA

22,15

33.950

-0,44

BANK NEGARA INDONESIA

BBNI

3,21

6.500

-1,14

INDOFOOD CBP SUKSES

ICBP

1,50

9.700

-1,27

INDOFOOD SUKSES MAKMUR

INDF

2,00

6.900

-1,78

INDOCEMENT TUNGGAL

INTP

1,39

14.250

-1,89

GUDANG GARAM

GGRM

1,34

42.000

-2,21

ADARO ENERGY PT

ADRO

1,46

1.530

-2,55

UNITED TRACTORS

UNTR

2,95

26.575

-3,01

Sumber: website MSCI, diolah Bareksa

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa saham-saham dalam indeks MSCI mayoritas (10 saham) cenderung mengalami koreksi pada perdagangan kemarin, 4 saham stagnan, dan 8 saham tercatat menguat.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua