BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG "Ambyar" Dihantam Corona, Eastspring Investment Rekomendasi Obligasi

29 Februari 2020
Tags:
IHSG "Ambyar" Dihantam Corona, Eastspring Investment Rekomendasi Obligasi
Refleksi seorang karyawan melintasi layar IHSG saat penutupan perdagangan saham 2019 di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (30/12/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Berinvestasi di obligasi bisa dilakukan dengan membeli SR012 dan reksadana pendapatan tetap

Bareksa.com - PT Eastspring Investments Indonesia merekomendasikan investor untuk berinvestasi di obligasi, saat indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah hingga mencapai puncaknya pada perdagangan Jumat (28/2/2020).

Pada penutupan Kamis (27/02/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terjun bebas 2,69 persen dengan berakhir di level 5.535,69, sekaligus yang terlemah sejak 4 Juli 2018. Pelemahan yang terjadi kemarin menjadikan bursa saham kecintaan Indonesia tersebut telah melemah selama 5 hari beruntun sehingga mengakumulasi penurunan mencapai 6,96 persen. Pada penutupan Jumat (28/2/2020) IHSG anjlok 1,49 persen jadi 5.452.

Eastspring berpendapat penurunan suku bunga acuan, tingkat ketidakpastian yang tinggi dan tingkat inflasi yang stabil sangat mendukung pergerakan obligasi untuk tetap menarik. Berinvestasi di obligasi bisa dilakukan dengan membeli Surat Utang Negara (SUN) secara ritel. Salah satunya SR012 yang ditawarkan sejak 24 Februari-18 Maret 2020. Selain itu, investor juga bisa membeli reksadana pendapatan tetap yang memiliki underlying obligasi.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain itu, Eastspring juga meminta investor untuk tetap tenang dan terus berinvestasi. Pasalnya, kendati pasar saham terkoreksi cukup dalam, namun kesempatan ini bisa digunakan untuk berinvestasi menggunakan rata-rata nilai tukar dolar.

"Kami juga memiliki produk Eastspring Value Discovery dan Alpha Navigator yang terbukti tetap berkinerja baik. Kami menginvestasikan dana kami di saham berkapitalisasi besar dan di saham yang berfundamental bagus dan berprospek tinggi," kata Eastspring dalam keterangan tertulisnya Jumat (28/2).

Berdasarkan data Bareksa, Eastspring Value Discovery terdiri dari dua jenis, yaitu Eastspring Investments Value Discovery Kelas A, Eastspring Investments Value Discovery Kelas B dan Eastspring Investments Yield Discovery Kelas A.

Dari ketiga jenis reksa dana tersebut, Eastspring Investments Yield Discovery Kelas A membukukan NAB yang lebih tinggi dengan dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp57,37 miliar pada akhir 2019.

NAB Eastspring Investments Yield Discovery Kelas A

Illustration
Sumber : Bareksa

Sementara untuk Alpha Navigator terdiri dari dua jenis, yaitu Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A dan Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas B. Di antara kedua jenis reksa dana tersebut, Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A membukukan NAB yang lebih tinggi.

NAB Eastspring Alpha Navigator Kelas A

Illustration
Sumber : Bareksa

Lebih lanjut, Eastspring berpendapat penurunan IHSG pada perdagangan Jumat (28/2) merupakan dampak dari penyebaran virus corona. Penyebaran virus ini juga melemahkan bursa saham di tingkat global dan regional.

"Penyebaran virus corona sangat cepat dibandingkan virus-virus sebelumnya sehingga dikhawatirkan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian. IMF juga menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia bisa menurun sekitar 0,1-0,2 persen tahun ini dan Tiongkok 1 persen tahun ini," jelas Eastspring.

Eastspring menyatakan tingkat volatilitas pergerakan saham ini masih akan tinggi. Dalam jangka pendek, pasar masih akan bereaksi negatif terhadap penyebaran virus corona dan investor cenderung menempatkan dananya di instrumen safe haven seperti obligasi dan emas.

"Reaksi pasar yang berlebihan dan koreksi pasar terendah dalam 10 tahun menyebabkan PE IHSG saat ini di angka 12,4 kali, lebih rendah dibandingkan rata-rata 15 kali," tulis Eastspring.

Namun demikian, Eastspring berpendapat, pasar bisa membaik dalam jangka menengah atau jangka panjang. Hal ini berdasarkan mewabahnya virus SARS pada 2003. Saat itu, pasar bergerak negatif sepanjang Januari-Maret 2003.

Akan tetapi, pasar kemudian bangkit kembali setelah tahun kemudian. Perbandingan yang sama juga terjadi pada waktu mewabahnya virus flu burung, MERS, ebola dan zika dengan pola yang sama, namun dengan magnitude pelemahan yang berbeda.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua