BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Schroders : Perlu Diingat! Investasi Reksadana Tidak Seperti Minum Obat Generik

Bareksa08 Juli 2019
Tags:
Schroders : Perlu Diingat! Investasi Reksadana Tidak Seperti Minum Obat Generik
Executive Vice President Intermediary Business PT Schroders Investment Management Indonesia Bonny Iriawan dalam diskusi media "Peluang, Tantangan dan Strategi Investasi di Semester ke-2 Tahun 2019" di Jakarta, Senin (8/7/2019). (Issa Almawadi/Bareksa)

Artinya, setiap orang punya kebutuhan dan profil risikonya masing-masing

Bareksa.com – PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia punya pandangan penting bagi Anda yang sedang mendalami investasi reksadana.

Seperti yang disampaikan Executive Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia, Bonny Iriawan, dalam diskusi “Peluang, Tantangan dan Strategi Investasi di Semester ke-2 Tahun 2019” di Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.

Menurut Bonny, investasi reksadana itu tidak seperti minum obat generik. Artinya, setiap orang punya kebutuhan dan profil risikonya masing-masing.

Promo Terbaru di Bareksa

“Kalau obat generik kan semua orang dosisnya sama. Jadi untuk merekomendasikan investasi reksadana akan berbeda sesuai dengan profil risiko investornya,” terang Bonny.

Misalnya saja bagi investor dengan profil risiko konservatif. Bonny menuturkan, bisa saja 10 persen dari portofolionya merupakan reksadana saham untuk jangka panjang. Tapi bagi investor agresif yang secara logika harus reksadana saham, untuk jangka pendek tidak bisa karena lebih baik pasar uang atau deposito.

Secara umum, Bonny menyarankan, bagi investor ritel itu paling baik investasi di portofolio konsep, ada saham, obligasi dan pasar uang. Selain itu, cara paling baik investasi selain portofolio juga bisa secara bertahap.

“Dan itu mungkin yang paling penting. Jadi investasi bukan langsung dalam jumlah besar tapi dari jumlah kecil tapi seberapa sering investasi itu dilakukan,” imbuh Bonny.

Untuk itu, lanjut dia, yang paling penting itu make strong portofolio. “Portofolio itu yang membuat investor memilah dari market dalam kondisi apapun, bisa masuk ke mana saja,” jelas dia.

Meski begitu, Bonny melihat di semester II 2019 kalau semua data positif mau itu saham atau obligasi akan naik. "Tapi obligasi melihat apakah suku bunga AS turun, apakah inflasi Indonesia rendah, suku bunga indonesia turun, harga obligasi naik. Kalau saham masih banyak yang harus diperhatikan,” tambahnya.

Menurut Bonny, meskipun reksadana pendapatan tetap alias fixed income ada peluang untuk membaik. “Tapi jangan sampai terlambat akumulasi saham, jangan sampai saat berita bagus baru masuk,” ungkap Bonny.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua