Saling Geser Posisi AUM, Ini Reksadana Unggulan Mandiri Investasi dan Schroders

Bareksa.com – Geliat persaingan manajer investasi semakin menarik. Terutama jika melihat dari sisi pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM)

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan yang dikutip Bareksa, terjadi pergeseran peringkat di posisi teratas. Pada akhir tahun 2018, PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia sempat menjadi pucuk pimpinan nilai dana kelolaan Rp46,29 triliun.

Namun per Maret 2019, posisi Schroders harus turun satu peringkat diganti oleh PT Mandiri Manajemen Investasi dengan dana kelolaan Rp43,7 triliun. Dana kelolaan MMI naik 4 persen secara year to date, sementara dana kelolaan Schroder turun 6 persen.

Di bawah MMI dan Schroder, posisi tidak banyak berubah. Misalnya, Batavia Prosperindo Aset Manajemen masih menduduki posisi tiga dengan dana kelolaan Rp42,1 triliun, diikuti Bahana TCW Investment Management dengan dana kelolaan Rp39,8 triliun dan Manulife Aset Manajemen Indonesia Rp29,2 triliun.

Posisi SInarmas Asset Management dan Danareksa Investment Management juga tak berubah. Masing-masing, Sinarmas punya dana kelolaan Rp21,5 triliun sementara Danareksa IM Rp19,6 triliun.

Posisi dana kelolaan ini tentu saja tidak lepas dari produk-produk unggulan masing-masing manajer investasi. MMI misalnya,manajer investasi Grup Mandiri ini punya produk unggulan Mandiri Investa Pasar Uang. Kemudian Schroders punya reksadana Schoder Dana Prestasi Plus.

TOP 10 Dana Kelolaan Manajer Investasi (Maret 2019)

Sumber: OJK, diolah Bareksa.com

Berikut adalah ulasan produk unggulan MMI dan Schroders.

Mandiri Investa Pasar Uang

Kenaikan dana kelolaan investasi MMI tak lepas dari salah satu produk unggulannya, yakni Reksadana Mandiri Investa Pasar Uang. Reksadana yang meluncur pada 24 September 2004 ini memiliki dana kelolaan Rp6,21 triliun per Maret 2019.

Mandiri Investa Pasar Uang bertujuan untuk memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat sekaligus memberikan tingkat pendapatan investasi yang menarik.

Reksadana ini punya kebijakan investasi 100 persen pada instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta pada obligasi yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Sebagai informasi, secara year to date reksadana ini memberi return 1,63 persen dengan return tahunan 4,69 persen.

Schroder Dana Prestasi Plus

Reksadana jenis saham ini meluncur pada 25 September 2000. Kini dana kelolaannya telah mencapai Rp16,25 triliun per Maret 2019. Schroder Dana Prestasi Plus bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan investasi modal dalam jangka panjang pada saham.

Adapun kebijakan investasi reksadana ini minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada Efek bersifat ekuitas atau maksimum 20 persen pada efek bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang.

Per Maret 2019, reksadana ini punya 5 aset terbesar portofolio yakni saham PT Astra Interational Tbk (ASII), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Secara year to date hingga saat ini, Schroder Dana Prestasi Plus sudah naik 2,08 persen. Tapi return tahunannya dalam posisi minus 1,46 persen.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana saham merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada saham, sehingga nilainya bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi memiliki potensi besar dalam jangka panjang. Kedua jenis reksadana ini merupakan pilihan cocok bagi investor dengan profil risiko tinggi, dan lebih optimal untuk investasi dalam jangka panjang.

Reksadana pasar uang memiliki nilai stabil dengan risiko rendah. Reksadana ini cocok untuk pemula atau investasi dalam jangka pendek. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(hm)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.