BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Empat Strategi Menghadapi Turunnya Harga NAB Reksadana

16 April 2019
Tags:
Empat Strategi Menghadapi Turunnya Harga NAB Reksadana
Ilustrasi investor wanita sedang serius duduk di depan laptop melamun berpikir bingung untuk memilih produk investasi reksadana, saham, obligasi, surat utang yang cocok.

Reksadana juga memiliki sejumlah risiko yang patut Anda pahami dengan baik sejak awal

Bareksa.com - Berinvestasi menjadi salah satu cara yang wajib dilakukan dalam mempersiapkan keuangan yang lebih baik di masa depan. Hal tersebut dilakukan demi mengamankan keuangan di masa yang akan datang, terutama pada masa-masa Anda tidak produktif dan memiliki penghasilan lagi.

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup banyak dipilih sebagian masyarakat. Investasi yang satu ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin melakukan investasi jangka panjang atau menengah.

Imbal hasil yang diberikan reksa dana cukup menjanjikan. Jadi, sangat wajar jika instrumen yang satu ini kemudian menjadi begitu populer di kalangan pelaku investasi.

Promo Terbaru di Bareksa

Sebagaimana instrumen investasi lainnya, reksadana juga memiliki sejumlah risiko yang patut Anda pahami dengan baik sejak awal. Pemahaman yang baik tentu akan membantu Anda untuk bisa mengambil berbagai langkah yang tepat sehingga risiko dapat dihindarkan.

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi turunnya harga investasi reksadana :

1. Lihat Kembali Tujuan yang Ingin Dicapai

Tujuan keuangan akan menjadi poin penting yang mendasari setiap keputusan Anda dalam berinvestasi, termasuk ketika membeli dan menjual investasi yang dimiliki. Tujuan keuangan ini juga akan menjadi alasan pemilihan instrumen investasi yang Anda pilih.

Tentunya dengan harapan Anda akan mendapatkan imbal hasil yang paling maksimal atas investasi tersebut. Hal ini akan sangat dipengaruhi jangka waktu yang Anda pilih atas setiap investasi.

Jika tujuan keuangan Anda adalah jangka menengah atau jangka panjang yang berkisar antara 5-20 tahun ke depan, gejolak pasar dan harga reksadana yang menurun saat ini tentu bukan menjadi sebuah masalah besar bagi Anda.

Namun, lain halnya jika ternyata dana investasi reksadana Anda akan digunakan dalam waktu yang cukup dekat (6 bulan atau 1 tahun ke depan), Anda mungkin patut khawatir dan dapat mempertimbangkan langkah antisipasi atas penurunan harga tersebut.

2. Ubah Strategi Investasi

Masih berkaitan dengan tujuan investasi, di mana kemungkinan Anda harus melakukan beberapa langkah antisipasi penting untuk bisa mengamankan dana tersebut atas gejolak yang terjadi pada saat ini.

Jika ternyata dana yang Anda tempatkan di reksadana saham adalah dana yang akan segera dipergunakan dalam jangka waktu pendek, Anda harus segera mengubah strategi berinvestasi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjual reksadana saham tersebut, lalu menggantinya dengan jenis investasi yang jauh lebih aman, misalnya reksadana pasar uang.

Hindari spekulasi dan risiko yang kemungkinan bisa menjadi jauh lebih buruk lagi di mana Anda justru akan menanggung sejumlah kerugian yang jauh lebih besar akibat hal ini.

Bertahan mungkin menjadi pilihan yang terlalu berani. Terlebih jika ternyata dana dalam investasi reksadana Anda adalah dana yang akan segera digunakan dalam waktu dekat.

3. Tambah Dana ke dalam Investasi Anda

Berbeda dengan langkah di atas, di mana Anda harus segera menjual dan mengganti investasi Anda. Dalam langkah ini, Anda harus membeli dan menambah nilai investasi reksa dana Anda. Mengapa?

Menambah jumlah investasi akan sangat tepat dilakukan Anda yang akan berinvestasi untuk jangka waktu lima tahun ke atas. Artinya, langkah ini sangat tepat bagi Anda yang ingin melakukan investasi jangka panjang.

Untuk investasi yang dilakukan dalam jangka panjang, reksadana memiliki kecenderungan untuk mengalami kenaikan harga. Jadi, tidak ada salahnya Anda menambah dana dalam reksadana selama tujuan investasi ini untuk jangka panjang.

4. Kelola Keuangan dan Lakukan Penghematan

Ketika kondisi ekonomi sedang memburuk, sangat penting bagi Anda untuk bisa mengelola keuangan dengan lebih ketat lagi. Hal ini sangat penting mengingat Anda bisa saja mengalami sejumlah kerugian atas investasi yang dimiliki saat ini.

Jangan lupa untuk melakukan penghematan dalam pengeluaran agar uang keluar lebih terkontrol dan Anda dapat menyisihkan sebagian dana untuk berbagai kebutuhan lainnya yang mungkin saja sangat mendesak.

Bukan hanya itu saja. Bisa saja Anda tidak dapat mencairkan investasi karena nilainya sedang turun (tidak likuid lagi). Sementara Anda membutuhkan sejumlah dana dalam waktu dekat ini, misalnya dana pendidikan anak, dana uang muka rumah, dan yang lainnya.

Hal seperti ini dapat diatasi dengan adanya dana cadangan/tabungan yang Anda miliki, yang tentu saja akan bertambah jumlahnya jika bisa berhemat dan mengatur pengeluaran dengan tepat. Dalam kondisi ekonomi yang sedang menurun, penghematan menjadi salah satu langkah cerdas yang bisa Anda lakukan.

Kenali dan Atasi dengan Tepat

Meskipun memiliki sejumlah risiko yang cukup tinggi, reksadana tetap menjadi pilihan investasi yang banyak diminati. Ketika pasar sedang lesu dan harga reksadana menurun dengan drastis, penting bagi Anda untuk mengambil keputusan yang paling tepat atas investasi Anda ini.

Kenali investasi reksadana sejak awal, termasuk semua risiko yang ada di dalamnya, sehingga Anda paham dan bisa mengambil keputusan yang tepat jika sewaktu-waktu harganya menurun di pasaran.

Perlu diingat, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana saham merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada saham, sehingga nilainya bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi memiliki potensi besar dalam jangka panjang. Adapun reksadana campuran selain memiliki saham, juga memiliki obligasi atau instrumen surat utang di dalam portofolionya.

Kedua jenis reksadana ini merupakan pilihan cocok bagi investor dengan profil risiko tinggi, dan lebih optimal untuk investasi dalam jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua