BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Jangan Sampai Tertipu Investasi Bodong! Lebih Baik Nabung di Reksadana

Bareksa06 Maret 2019
Tags:
Jangan Sampai Tertipu Investasi Bodong! Lebih Baik Nabung di Reksadana
Ilustrasi investasi secara online yang digambarkan dengan grafik di dalam tablet gadget dipegang oleh investor dengan latar belakang kalkulator dan kertas berisi kinerja saham obligasi reksadana surat utang negara.

Top 5 reksadana saham di Bareksa memberikan imbal hasil 45-102 persen dalam 5 tahun terakhir

Bareksa.com - Investasi dengan imbal hasil tinggi yang kadang tidak masuk akal atau investasi bodong memang masih menjadi perbincangan yang hangat di tengah masyarakat Indonesia. Investasi bodong ini dapat dijumpai tidak hanya di daerah pedesaan melainkan juga di daerah perkotaan.

Hal tersebut memang cukup lumrah, siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming cuan besar dalam waktu singkat? Namun sayangnya banyak masyarakat yang tidak pikir panjang sebelum memutuskan untuk menaruh uang di sana.

Tidak heran jika masyarakat Indonesia menjadi sasaran empuk bagi para pelaku investasi bodong. Dengan minimnya literasi keuangan serta minat baca masyarakat Indonesia, investasi bodong seolah hampir bisa dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.

Promo Terbaru di Bareksa

Kebanyakan masyarakat Indonesia, masih takut untuk berinvestasi pada instrumen investasi seperti obligasi, saham, reksa dana, dan lainnya. Padahal, investasi tersebut merupakan investasi yang aman dan diawasi lembaga yang berwenang secara hukum.

Rendahnya tingkat pengetahuan orang Indonesia akan produk investasi, membuat para pelaku bisnis investasi bodong semakin mudah untuk masuk dan mengajak masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan yang menginginkan keuntungan yang besar.

Tidak hanya keuntungan yang lebih besar saja, tetapi keuntungan tersebut dapat langsung dinikmati oleh para investor investasi bodong ini dalam kurun waktu yang singkat, seperti 1 bulan.

Bagaimana masyarakat tidak tertarik? Modusnya pun kurang lebih sama seperti sistem multilevel marketing (MLM). Anda harus mengajak teman Anda untuk berinvestasi, supaya hasil investasi Anda akan semakin besar.

Anda pun tidak perlu memikirkan dari mana keuntungan dari investasi bodong tersebut, yang perlu Anda tahu adalah ketika Anda mengajak teman-teman Anda untuk berinvestasi, Anda akan semakin untung.

Ketika Anda memiliki teman yang banyak untuk berinvestasi, sudah waktunya bagi pelaku investasi bodong ini pergi meninggalkan Anda seperti hilang ditelan bumi.

Lalu, Anda pun kaget saat Anda tidak sengaja membaca berita tentang investasi bodong, ternyata perusahaan yang Anda ikuti untuk berinvestasi merupakan perusahaan investasi bodong. Dan seketika pula Anda jatuh lemas dan sangat menyesal mendengarnya.

Lalu, bagaimana caranya mengidentifikasi apakah perusahaan yang menawarkan investasi kepada Anda merupakan perusahaan investasi bodong atau bukan? Berikut cara terhindar dari investasi bodong.

1. Cuan Besar dalam Waktu Singkat = MUSTAHIL!

Jika Anda ditawari sebuah investasi dengan keuntungan yang jauh lebih besar daripada investasi manapun dalam waktu yang singkat, Anda sudah sepatutnya mencurigainya!

Jika jumlah keuntungan yang ditawarkan di atas suku bunga kredit, misalkan 20 persen, maka Anda harus mencurigainya. Logikanya jika Anda akan berinvestasi, Anda akan menaruh dana ke mana yang bisa mendapatkan keuntungan hingga 20 persen dalam waktu singkat?

Apalagi jika perusahaan investasi bodong tersebut menawarkan bunga hingga 100 persen. Jika memang untungnya sebesar itu, buat apa mereka mengajak orang untuk berinvestasi, mending investasi untuk diri mereka sendiri saja.

2. Cari Informasi tentang Perusahaan yang Bersangkutan

Ketika Anda ditawari investasi oleh sebuah perusahaan, ada baiknya jika Anda mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan tersebut.

Sekarang, zaman teknologi yang mudah diakses dari kapan pun dan mana pun tidak menghalangi Anda untuk mencari informasi. Yang harus Anda perhatikan adalah izin investasinya.

Bisa saja perusahaan tersebut mempunyai izin usaha, tetapi bukan sebagai perusahaan investasi online maupun offline. Jangan percaya terhadap akta notaris atau NPWP saja.

3. Cek Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Cara yang terakhir ini adalah langkah yang harus Anda perhatikan dan pastinya mudah untuk dilakukan. Selanjutnya Anda mencari tahu apakah perusahaan tersebut memiliki logo OJK atau tidak.

Jika perusahaan sudah memiliki logo OJK, ada baiknya Anda mengecek di OJK-nya sendiri agar benar-benar terpercaya. Sekarang, OJK telah memiliki aplikasi yang bisa diakses di android, yaitu sikapi uang Anda.

Anda bisa mengunduhnya dan memasang aplikasi ini, karena seluruh informasi terkait investasi bodong atau pegadaian bodong telah tersedia. Dengan adanya pengumuman tersebut, harusnya bisa menjadi sosialisasi kepada masyarakat.

Sekarang Anda sudah tahu bahwa investasi bodong yang menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu yang singkat. Lebih baik, jika Anda ingin berinvestasi, Anda bisa mencoba membeli produk reksadana yang telah jelas legalitas hukumnya.

Secara sederhana, reksadana dapat diartikan Anda menyerahkan dana kepada manajer investasi (MI) untuk melakukan pengelolaan terhadap modal yang telah dihimpun dari Anda dan para investor lainnya, kemudian menempatkannya pada surat berharga seperti saham, obligasi, pasar uang dan lain sebagainya.

Karena itu, buat Anda yang ingin investasi tetapi tidak mau ambil pusing dan ribet, maka reksadana bisa menjadi pilihan yang sangat cocok, karena ada MI yang akan membantu memaksimalkan investasi Anda.

Simulasi Reksadana

Agar lebih meyakinkan, mari kita simulasikan uang Anda jika berinvestasi di reksadana. Katakan Anda mampu menyisihkan uang secara rutin Rp300.000 per bulan untuk investasi, akan jadi seberapa banyakkah hasil yang didapat dalam lima tahun ke depan?

Illustration
Sumber: Bareksa

Berdasarkan data reksadana yang dijual oleh marketplace reksadana online Bareksa, dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir reksadana saham memberikan imbal hasil (return) yang cukup menggiurkan yakni berkisar 45 hingga 102 persen, atau dengan rata-rata 64,45 persen dalam lima tahun (12,89 persen per tahunnya).

Jika kita gunakan asumsi rata-rata pertumbuhan tersebut dengan menginvestasikan uang Rp300 ribu secara rutin selama lima tahun (enam puluh bulan), maka hasilnya akan tampak sebagai berikut.

Illustration
Sumber: Bareksa

Berdasarkan kalkulator investasi Bareksa tersebut, uang rutin yang Anda sisihhkan Rp300.000 per bulan kalau diinvestasikan ke dalam reksadana saham dalam lima tahun mendatang akan menjadi Rp25,66 juta. Menarik bukan?

Dengan uang sebesar itu, banyak hal yang bisa Anda lakukan. Contohnya seperti membeli sepeda motor, mulai membuka usaha kecil-kecilan, pergi liburan, tambahan biaya menikah, hingga mempersiapkan masa pensiun.

Sebuah cara yang terlihat sederhana namun bila ditekuni secara disiplin akan sangat bermanfaat bagi keuangan kamu. Jadi kapan mau mulai bereinvestasi reksadana?

Daripada ikut-ikut investasi yang gak jelas asal usul dan tujuannya, lebih baik investasi reksadana saja.

Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua