Sucorinvest Rilis Reksadana Pasar Uang Syariah, Sucorinvest Sharia Money Market

Bareksa.com – PT Sucorinvest Asset Management punya produk baru. Perseroan merilis reksadana syariah berbasis pasar uang. Produk dengan nama Sucorinvest Sharia Money Market Fund mempunyai kebijakan investasi pada instrumen pasar uang syariah dengan komposisi 100 persen.

Menurut Presiden Direktur Sucorinvest AM Jemmy Paul, kehadiran reksadana teranyar ini diharapkan memberikan pertumbuhan niliai investasi dengan dan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi.

“Guna memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu singkat melalui investasi yang sesuai dengan prinsip syariah,” ujar Jemmy di Jakarta, Selasa, 25 September 2018.

Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi pada reksadana ini, cukup merogoh kocek minimal Rp100.000 saja baik pembelian pertama maupun selanjutnya. Dengan begitu, kata Jemmy, masyarakat bisa memiliki pilihan berinvestasi pada reksadana syariah yang dikelola Sucorinvest.

Keberadaan reksadana terbaru ini membuat Sucorinvest telah mengelola sembilan reksadana publik. Selain itu, perseroan juga memiliki kelolaan pada reksadana tertutup.

Sucorinvest Money Market Fund

Di Bareksa, salah satu produk Sucorinvest yang berbasis pasar uang adalah Sucorinvest Money Market Fund. Reksadana ini pertama kali dirilis sejak 20 Oktober 2014.

Reksadana dengan dana kelolaan mencapai lebih dari Rp1,7 triliun ini telah memberi return hingga 23,25 persen dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Sementara secara year to date hingga saat ini, Sucorinvest Money Market Fund memberi return 3,89 persen.

Dana Kelolaan Sucorinvest Money Market Fund Periode Oktober 2014 – Agustus 2018

Sumber: Bareksa.com

Sucorinvest Money Market Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan secara konsisten dan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat.

Adapun per Agustus 2018, lima besar alokasi aset Sucorinvest Money Market Fund adalah time deposit di Bank Capital Indonesia, Bank Mandiri Taspen, Bank Mayapada, Bank MNC Internasional serta obligasi berkelanjutan II Waskita Karya Tahap I tahun 2016.

(AM)