BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Daftar 5 Reksa Dana Pasar Uang dengan Return Tertinggi dalam Setahun

Bareksa02 Oktober 2017
Tags:
Daftar 5 Reksa Dana Pasar Uang dengan Return Tertinggi dalam Setahun
Ilustrasi asuransi investasi kredit uang logam Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_rangizzz'>rangizzz / 123RF Stock Photo</a>

Pasar saham dan pasar obligasi terkoreksi, reksa dana pasar uang dapat menjadi alternatif investasi

Bareksa.com – Pelemahan harga di pasar surat utang Indonesia berlanjut pada perdagangan Kamis, 28 September 2017. Salah satu sentimen negatif datang dari meningkatnya ekspektasi akan dapat terlaksananya program pemangkasan tarif pajak Amerika Serikat oleh Pemerintahan Donald Trump tahun ini.

Dalam kebijakan tersebut, Trump memangkas pajak individu dan kalangan dunia usaha. Pemangkasan tarif pajak itu sebagai aksi pelonggaran fiskal yang berarti adanya ekspansi ekonomi dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut turut meningkatkan optimisme pelaku pasar global akan potensi kenaikan Fed Fund Rate satu kali lagi di akhir 2017 dan turut memicu kenaikan Yield US Treasury sejak awal pekan menjadi 2,3 persen pada Kamis, 28 September 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

Mengikuti Yield US Treasury yang terus meningkat, yield (imbal hasil) obligasi pemerintah Indonesia juga turut naik. Berdasarkan data IBPA, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik ke level 6,51 persen dalam setahun.

Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun tersebut telah mengalami peningkatan dalam tiga hari berturut-turut di tengah aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor. Naiknya imbal hasil obligasi tersebut mencerminkan adanya penurunan pada permintaan obligasi yang menyeret penurunan harga.

Hal itu turut memberikan tekanan pada kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi. Dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017), indeks reksa dana pendapatan tetap tercatat membukukan return negatif 0,33 persen per 28 September 2017.

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Di sisi lain, meningkatnya optimisme pelaku pasar global akan potensi kenaikan Fed Fund Rate pada Desember 2017 turut memicu penguatan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang global yang tercermin dari kenaikan indeks dolar.

Hingga penutupan Kamis, 28 September 2017, indeks dolar AS telah naik 0,99 persen ke posisi 93,08 dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017) di level 92,17.

Naiknya indeks dolar AS turut memberikan tekanan terhadap mata uang rupiah, di mana kurs rupiah terhadap dolar AS terus melemah dalam 4 hari terakhir. Hingga Kamis, 28 September 2017, rupiah melemah 1,52 persen ke level Rp 13.515 per dolar AS dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017) di level Rp 13.312.

Pelemahan rupiah itu turut memberikan tekanan terhadap pasar saham Indonesia. Sejak awal pekan perdagangan, pasar saham mengalami tekanan, IHSG terkoreksi selama empat hari berturut-turut.

Hingga penutupan Kamis kemarin, 28 September 2017, IHSG telah turun 1,2 persen ke posisi 5.841,05 dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017) di level 5.911,71.

Pelemahan di pasar saham itu turut menekan kinerja reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham dan reksa dana campuran.

Dibandingkan posisi akhir pekan lalu, indeks reksa dana saham tercatat membukukan return negatif 1,71 persen. Begitupun indeks reksa dana campuran juga membukukan return negatif 1,01 persen per 28 September 2017.

Ditengah pelemahan yang terjadi pada indeks reksa dana saham, indeks reksa dana campuran dan indeks reksa dana pendapatan tetap, terdapat jenis reksa dana yang bertahan dengan catatan kinerja positif, yakni reksa dana pasar uang.

Dibandingkan posisi akhir pekan lalu, indeks reksa dana pasar uang tercatat membukukan return positif sebesar 0,06 persen per 28 September 2017. Berikut grafik perbandingan return indeks dari keempat jenis reksa dana tersebut (periode 22 – 28 September 2017).

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Indeks reksa dana pasar uang sendiri jika dilihat dalam satu tahun terakhir telah memberikan keuntungan sebesar 4,28 persen (per 28 September 2017). Return yang menarik ditengah sifat reksa dana pasar uang yang memiliki risiko investasi paling kecil bila dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

Dengan demikian, reksa dana pasar uang dapat menjadi alternatif investasi terutama bagi investor yang cenderung menghindari risiko (toleransi risiko kecil) dan menginginkan imbal hasil investasi yang cenderung stabil.

Berikut daftar 5 (lima) besar reksa dana pasar uang dengan return tertinggi dalam satu tahun terakhir per 28 September 2017 berdasarkan Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Illustration

Sumber : Bareksa.com

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua